[01]. DIPERMAINKAN OLEH TAKDIR

50 7 0
                                    

Hey hey apa kabar Chinggu-ya😄🤞

Pengen tau dong kalian dari kota mana aja, komen disamping yaa👉

Happy Reading Chinggu-ya😉



***
"Sejauh apapun kamu pergi, kita akan bertemu lagi. Karena aku air dan kamu muaranya, sejauh apapun air mengalir tempat kembalinya adalah muara."
-Unfinished Story-

***

RENATA menatap berita yang ada ditelevisi dengan mata yang mulai berair. Kedua tangannya membekap mulutnya, berita yang ditayangkan sungguh membuat ia tak mampu berkata-kata. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dengan hati yang mulai menghangat. Tubuhnya melemas tak kuat menahan rasa bahagia yang sangat ia nantikan. Harapan yang hampir sirna seolah-olah mendapat kekuatan besar membuat dirinya berani untuk kembali berharap.

"M-ma..mama.." panggilnya dengan suara lirih.

"Kenapa Ren? astaga Rena, kamu kenapa?" Mama langsung menghampiri putrinya yang sudah bergelimang air mata tersebut. Sorot mata putrinya begitu mengkhawatirkan. Tanpa menjawab Renata menunjuk televisi yang masih menyiarkan berita tadi.

 Tanpa menjawab Renata menunjuk televisi yang masih menyiarkan berita tadi

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"R-rena harus ke-sana Ma..hiks..hiks.." ujar Renata sesenggukan tak kuat lagi menahan air mata.

"Iya sayang. Biar Mama kasih tau Bunda dulu ya." Mama langsung berlari keluar rumah menuju rumah Bunda yang memang bersebelahan.

"Aku boleh kan berharap lagi?" ucap Renata kembali meraung-raung dalam tangisnya.

Suara langkah kaki terdengar memasuki rumah dengan tergesa-gesa. Itu Mama dan Bunda. Bunda langsung memeluk Renata yang tak bisa dibilang baik-baik saja.

"B-bunda hiks..Rena boleh berharap lagi kan hiks.." Bunda mengangguk sembari mengusap lembut pucuk rambut menantunya itu.

"Kita kesana sekarang ya?" Renata mengangguk mendengar ucapan Bunda.

"Jeng aku titip Rena ya. Nanti kalo mas Beni udah pulang aku nyusul." ujar Mama ikut khawatir.

"Tenang aja Jeng. Ayo Rena."

Bunda mengajak Renata untuk segera naik ke mobil yang sudah disiapkan oleh bodyguard suruhan Bunda. Untuk supir, sekarang Bunda juga mempekerjakan seorang supir. Mobil hitam itu mulai melaju membelah jalanan ibukota siang ini.

"Bunda..Regar ada disana kan?" tanya Renata dengan mata sayu penuh harapan.

"Semoga ya Rena." Bunda benar-benar tidak tega melihat Renata seperti ini. Dirinya memang hancur tapi ia lebih hancur melihat menantunya sehancur ini. Semoga tuhan menjawab setiap doanya agar semuanya kembali seperti semula.

***

Suara sirine dari speetboat milik tim Basarnas kota Bengkulu Selatan terdengar cukup jelas dari pulau terpencil ini. Semua orang yang berada disana sontak berteriak gembira karena akan segera diselamatkan. Senyuman diwajah mereka tak memudar sedikitpun menyambut kedatangan tim penyelamat itu. Kecuali seorang pemuda yang duduk dikarang dekat dengan bibir pantai. Pemuda yang menjadi awal selamatnya semua orang disini.

REGAR : Unfinished StoryDonde viven las historias. Descúbrelo ahora