𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐨𝐝𝐝𝐞𝐬𝐬 × Ø23

Start from the beginning
                                    

Athena.

Tadi, sebelumnya Galen mengirim pesan mengajaknya untuk ikut Devil's Hours. Laki-laki itu sudah berada di lokasi event.

Jadi, begitu selesai makan malam bersama di apartnya, Judah mengantarkan Athena ke rumah gadis itu sebelum pergi ke arena balap.

"I like being with you, Jude."

Sejujurnya, Judah ingin membawa Athena ikut bersamanya. Namun, lagi-lagi belum saatnya.

Malam ini, diadakan balapan di arena balap terbengkalai. Terletak jauh dari keramaian di kota ataupun orang-orang.

Arena yang begitu besar dan lahan yang di miliki oleh seorang powerful man. Siapa lagi jika bukan property Athanasius. Arena yang di namakan Hall of Monstro.

Monstro dalam bahasa Italia artinya monster.

Tidak selalu di adakan event balapan disana. Bertarung dan bertanding basket juga di adakan.

Biasanya jika akan diadakan setiap tanggal ganjil. Yang setiap main event selesai akan ada after party.

Di adakan pada malam hari. Semuanya memanggil event ini dengan nama Devil's Hours.

Jadi, jika orang lain yang sudah tau dan mendengar Devil's Hours, mereka langsung tertuju pada event di Hall of Monstro.

Berbeda jika orang awam, mereka tidak akan tau event apa dan dimana arena itu. Bahkan jika melihat lokasi arena tidak ada yang menarik.

"Focus, alright?" Ucap Rey, datang memastikan begitu Galen menyingkir setelah memberikan semangat.

Judah menatap Rey dari sudut matanya, melihat Rey tersenyum miring padanya.

Judah seketika langsung tau maksud dari ucapan Rey, tatapan dan senyum penuh arti itu. Tau bahwa ada seseorang yang mengacaukan pikirannya.

"Shut the fuck up," dumel Judah.

Rey tertawa pelan, "win this race, lover boy," ucapnya sebelum berjalan pergi.

Judah kembali mengucapkan puisi One For Sorrow di dalam hatinya. Matanya menajam tertuju ke depan.

Seorang perempuan dengan pakaian sexy nya berjalan dan berhenti di atas garis start dengan membawa kain merah di tangannya.

Kain itu mulai di angkatnya ke atas. Kaki Judah siap berada di pedal mobil. Satu tangannya mengerat pada stir sementara satunya di persneling.

Deru mobil saling bersaut-sautan.

Menunggu kain itu akan di kibarkan.

Judah memang tidak terlalu handal dalam racing tapi ia tetap menikmati adrenalin yang terpacu saat mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan rasa kebebasannya.

Hingga yang di tunggu tiba. Begitu kain di kibarkan, ke empat mobil langsung melesat melaju.

Judah juga tidak mau kalah. Menaikkan kecepatan laju mobilnya.

Judah terus mengatur kecepatan dan daya mengendalikan stir nya. Serta kakinya yang menginjak pedal gas.

Kedua tangannya begitu cepat dan handal entah pada stir dan persneling.

Karena jalur arena juga memiliki belokan tajam, tiap bertemu belokan, Judah akan melakukan gerakan drifting.

Karena jalur arena juga memiliki belokan tajam, tiap bertemu belokan, Judah akan melakukan gerakan drifting

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐨𝐝𝐝𝐞𝐬𝐬 [ON HOLD]Where stories live. Discover now