1. Kisah Jaema dan Jaehyun (Part 1)

4 1 0
                                        

Na Jaema, seorang wanita yang di mendirikan karena keadaan. Dimana dirinya harus menerima kenyataan bahwa keluarga yang disayanginya menjadi hancur berantakan karena adanya pihak ketiga.

Jaema mencoba mandiri, menutupi semua kesedihannya dengan senyum dan tawa palsu yang justru semakin membuat hatinya sakit dantak tersentuh.

Ingatannya kembali pada masa itu, dimana semuanya kesedihannya dimulai.

Flashback :

Malam itu hujan deras, petir menyambar dengan keras, Jaema yang saat itu berusia 15 tahun tengah berada di rumah seorang diri. Ayah dan ibunya sedang pergi menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh salah satu kolega bisnis ayahnya. Sementara dirinya lebih memilih berada dirumah dibandingkan bergabung dengan keramaian dengan bahasan yang tak ia mengerti.

'Brakkk' suara pintu yang tertutup dengan keras membuat Jaema yang berada di dalam kamar terlonjak, dengan segera ia turun dari ranjangnya berniat untuk memeriksa kebawah. Namun belum sampai ia membuka pintu kamar, suara teriakan terdengar di telinganya.

"Benar-benar memalukan, bagaimana bisa kau melakukan ini padaku, apakah selama ini kau tidak menghargaiku? " Itu suara ayahnya, berteriak dengan lantang.

"Apa maksudmu? Jangan terus menyalahkanku atas semua ini, aku melakukannya karena kau yang tak pernah memperhatikanku" Kali ini yang terdengar adalah suara ibunya, bersuara dengan tak kalah lantangnya.

"Tidak menyalahkanmu? Tentu saja aku menyalahkanmu apa kesetiaanku selama ini tak berharga bagimu, bagaimana bisa kau berselingkuh di belakangku, dan dengan seseorang yang aku kenal, dan bagaimana bisa kau mengatakan jika aku tak memperhatikan mu, aku bahkan berusaha untuk pulang setiap minggu hanya untukmu dan jaema, jika aku tak memperhatikan mu lalu uang yang mengalir di dalam rekeningmu kau anggap apa? " jaema masih berada di balik pintu kamarnya, jantungnya berdegup kencang saat mendengar ucapan ayahnya. Ibunya berselingkuh dari ayahnya, sebuah fakta yang menampar dirinya.

Malam itu ia memutuskan untuk membuka pintu mengendap melihat kedua orangtuanya. Malam itu pulalah terakhir kali Jaema melihat ibunya.

Entah kemana perginya sang ibu, yang ia tahu malam itu ayahnya mengatakan perpisaha pada ibunya kemudian ibunya berjalan tergesa memasuki kamar sebelum keluar dengan membawa dua buah koper besar keluar dari rumah.

#End of Flashback

Jaema menghela nafas nya, ingatan akan kejadian 10 tahun lalu membuatnya kembali termenung. Keluarga yang ia anggap bahagia hilang begitu saja di malam itu.

Ia melangkahkan kakinya menuju dapur, mengambil satu gelas air untuk ia tenggak. Matahari sudah naik menuju singgasana nya, tak terlalu terlihat karena mendung sedikit menyelimuti.

Jam di dapur sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi, lalu ia putuskan untuk membuat sarapan, sebelum para pembuat onar di rumahnya terbangun.

Ah, haruskah ia menceritakan pertemuannya dengan si pembuat onar? Laki-laki yang menariknya dari kegelapan, seseorang yang telah menyelamatkannya dari kebodohannya di masa lalu.

#Flashback

Pagi itu, Jaema terbangun dengan kondisi yang sangat tidak baik, rambut berantakan, kedua matanya membengkak dan merah, jangan lupakan sisa air mata yang masih terlihat di pipinya.

Ingin rasanya Jaema berdiam diri di dalam kamarnya, menikmati kesendirian dan melupakan segala hal yang terjadi malam itu. Namun pikiran nya melawan, ia harus melihat kondisi ayahnya.

Jaema tau sehancur apa ayahnya, ayahnya yang begitu mencintai ibunya, ayahnya yang selalu dengan bangga mengakatan cintanya, ayahnya yang mencintai dengan sangat tulus, dan kini ayahnya harus menerima pengkhianatan dari cinta yang telah dijaga nya.

Jaema melangkah keluar kamar dengan pasti, setalah mencuci wajahnya dan memastikan bahwa penampilannya tak terlihat menyedihkan.

Setelah menuruni tangga dan berbelok, ia melihat ayahnya yang sedang berkutat dengan berbagai macam makanan di dapur. Sunggu hal yang tak pernah jaema pikirkan.

Bagaimana ayahnya tersenyum saat melihatnya, kamudian menyuruhnya untu duduk dan makan dengan tenang.

"Ibumu pergi" Sungguh Jaema tak berharap bahwa ayahnya akan membahas hal itu sekarang.

"Ayah tau kau mendengar semua nya tadi malam, ayah hanya tak ingin berbohong dan bersembunyi darimu" Jaema dapat melihat ayahnya menyenderkan punggung, terlihat raut wajah kecewa yang tak dapat disembunyikan.

"Ibumu punya laki-laki lain, entah sudah berapa lama mereka bersama, ayah hanya merasa kecewa, entah pada siapa" Kini ayahnya menghela nafas panjang, menatap lekat pada jaema.

"Ayah dan ibumu sudah tidak bisa bersama lagi, bukan karena ayah tidak mencintainya tapi karena ayah terlalu mencintai ibumu, ayah melepaskan nya untuk bahagia. Mungkin ayah terdengar egois untukmu, tapi ayah hanya tidak ingin kau juga tersakiti nantinya" Kini ayah menggenggam tangannya. Entah sejak kapan air mata jaema sudah mengalir di pipinya. Sungguh dadanya terasa sesak ia merasa sulit untuk bernafas.

Jaema pikir kesedihannya telah berakhir, setalah pembicaraannya dengan sang ayah dua minggu lalu, namun ternyata itu adalah awal dari segala kehancurannya.

Malam itu Jaema berada di ruang tengah, duduk sendirian menikmati malam ditemani TV yang menyala, hingga terdengar suara sering telfon rumahnya yang berbunyi.

Sungguh Jaema merasa dirinya tak memiliki tulang lagi di tubuhnya, sesaat setelah seseorang di seberang telepon mengataka bahwa ayahnya mengalami kecelakaan.

Dengan segera ia berlari menyambar handphone dan berlari keluar rumah untuk menyetop taksi. Jantungnya berdebar dengan keras hingga mungkin supir taksi dapat mendengar nya.

Berlari di sepanjang koridor rumah sakit untuk menuju ruangan dimana ayahnya ditangani. Ia terduduk di depan ruangan dengan pintu tertutup tersebut. Hingga tak lama seorang dokter keluar dan menyampaikan berita yang sangat menyakitinya.

Ayahnya pergi meninggalkannya, ayah yang begitu ia cintai, ayah yang selalu melindunginya kini sudah tak ada lagi. Bagaimana jaema bisa bertahan hidup, bagaimana bisa ia melewati hari.

To Be Continue

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Na Jaema StoryWhere stories live. Discover now