02

367 22 0
                                    

Pagi ini Jeno seperti biasa pergi sekolah entah dari mana segerombolan kaka tingkatnya yang sering membully nya datang menyetop dia saat bersepeda, padahal sebentar lagi Jeno sampai di sekolahan.

Jeno pun di tarik menghadap kaka tingkatnya itu dan di suruh menghadap dan berlutut di mana wajah Jeno bertepatan dengan alat kelamin kaka tingkatnya itu.

"Mau kemana adek manis, sekolah ya?" Yeonjun mencengkram kuat dagu Jeno, Jeno hanya diam di perlakukan seperti itu

BRAKKKK

Mata Jeno membola sempurna saat sepeda kesayangannya di rusak di hadapannya, dia hanya bisa menangis dan detik berikutnya napasnya sangat beradu membuat emosinya semakin naik

"BRENGSEK KONTOL" Jeno pun memukul wajah Yeonjun, menjatuhkan badan nya memukulnya hingga brutal, teman-teman Yeonjun yang melihat itu dengan cepat melerai mareka dan menggebuki Jeno hingga wajah Jeno penuh luka

"WEH APA APAAN INI GEBUKAN BERANINYA" teriak lucas datang bersama Mark dan Hendery.

mareka bertiga pun berkelahi membantu Jeno membuat Yeonjun dan kawan-kawan lari dari sana. Mark menatap wajah Jeno penuh luka, tangan itu tanpa sengaja terulur untuk menyentuh wajah Jeno "sakit?" Jeno hanya menggelengkan kepala "yang sakit saat sepedaku di rusak ka, mana kesayangan dan satu-satunya" Mark, Lucas dan Hendery pun menatap sepeda yang ada di sana rusak dengan sangat mengenaskan.

"terima kasih banyak ka"

Jeno pun langsung pergi meninggalkan kaka tingkatnya dia takut berurusan dengan orang lain, dia tau orang seperti Mark juga pasti Arogan dll apalagi memiliki kekuasaan. Jeno sadar diri saja tidak mau berurusan dengan manusia seperti mareka.

Jeno memasuki kawasan sekolah jelas rambut Jeno tersisir ke belakang dia tidak mau rambutnya mengenai luka di wajahnya takutnya infeksi. seluruh atensi mata hanya tertuju kepada Jeno, semua orang terkejut melihat Jeno yang babak belur terlihat sangat tampan dan mempunyai aura nya tersendiri

Jeno memasuki kelas betapa terkejutnya teman sekelasnya termasuk Renjun dan Haechan kaget melihat wajah Jeno yang babak belur walaupun cuman lebam, luka gores dan luka robek di bibir mareka semua kaget.

"Jeno kenapa bisa kayak gini sih?" ucap renjun panik, saat Jeno meletakan tasnya.

"Izin dulu ya gak masuk ke uks aja kita sembuhin dulu mukanya di obatin takutnya infeksi makin parah ya ya" ucap Haechan tidak kalah khawatir, Jeno hanya bisa menganggukan kepalanya dan dia juga tidak mood karena sepeda satu-satunya di rusak.

Jeno pun mengambil buku Hyunjin dan bekalnya tentunya, memberikan buku itu kepada Hyunjin, Hyunjin kaget dengan Jeno di hadapannya seperti itu, ada rasa tersirat khawatir menatap Jeno.

Akhirnya Jeno sudah di bawa Haechan dan Renjun ke UKS, mengobati luka Jeno yang sangat perih terkena Alkohol.

"coba cerita pelan-pelan Jen"

"sepedaku di rusak Ka Yeonjun sama gang nya, tapi tadi di bantuin sama Ka Mark sama temen-temennya"

"syukurlah ada yang mau membantu, walaupun manusianya sama aja tapi setidaknya kamu di selamatkan oleh mareka" ucap Renjun.

"jadi Jeno hanya bisa berjalan kaki saja sekarang? mau di antar jemput sama Haechan gak?" tanya Haechan

Jeno menggelengkan kepala "tidak perlu chan, sekolah dan rumah kan deket ya walaupun nanti terlambat setidaknya jalan kaki bisa bikin sehat"

Mareka berdua diam, mareka tau Jeno tidak suka di bantu oleh temennya karena dia merasa dia bisa sendiri dan selalu sendiri tapi di balik itu semua dia pasti ada dukungan Haechan dan Renjun juga tentunya secara diam-diam.

senior dareWhere stories live. Discover now