"Wah, alat Doraemon hebat! Aku jadi pemuda ganteng..", kagum Nobita pada dirinya sendiri.

Tak puas hanya melihat wajahnya saja, Nobita lalu melepas semua pakaiannya hingga telanjang.

Terus mengagumi dirinya sendiri Nobita tak sadar bahwa tetangganya yang baru saja pindah disamping rumahnya, melihatnya telanjang dari jendela kamar Nobita yang ada dilantai atas. Nyonya Michiko, tetangga Nobita adalah wanita berumur 29 tahun, istri seorang karyawan swasta dan telah 4 tahun menikah tapi belum dikaruniai anak. Melihat ada seorang pemuda dikamar Nobita, nyonya Michiko sedikit heran karena ia tahu bahwa Nobita anak tunggal. Keheranan nyonya Michiko terganti dengan rasa penasaran pada pemuda yang saat ini dilihatnya lagi telanjang.

Beberapa menit sudah berlalu tapi Nobita masih tetap belum puas memandangi dirinya sendiri dari cermin dimukanya. Secara tak sadar tangannya yang lagi mengusap lembut tubuhnya sendiri melewati daerah kemaluannya. Rangsangan ringan yang tak disengaja pada pemuda seusia Nobita saat ini membuat burungnya yang menggantung berubah mengeras dan berdiri. Tentu saja hal ini membuat Nobita agak kaget. Dipegangnya burung itu sehingga ukurannya makin lama makin besar dan semakin keras. Tegak berdiri pada ukuran maksimalnya, Nobita merasakan keenakan ketika mengusap burungnya. Usapan tangan dan sedikit remasan pada burungnya membuatnya lupa diri.

Muka Ny. Michiko menjadi merah melihat dengan jelas kejadian itu melalui jendela kamarnya. Merasa malu karena mengintip pemuda telanjang tapi segan menghindarinya karena desakan nafsunya juga sudah tinggi. Tak terasa tangannya sudah masuk berada dibalik kimononya, mengusap-usap permukaan celana dalamnya hingga agak basah. Tapi tak lama kemudian ia terpaksa harus menyudahinya karena kedatangan suaminya dari pulang kerja.

Nobita yang masih heran dan bingung dengan apa yang terjadi dengan dirinya tadi bergegas mengenakan kembali pakaiannya dan merubah kembali tubuhnya kebentuk semula ketika mendengar teriakan Doraemon mengajaknya makan malam bersama. Setelah membuka pintu kamar, ia segera keruang makan untuk bergabung dengan keluarganya dan Doraemon.

Dilihatnya Doraemon sudah melahap makanannya sambil berkata pada Nobita, "Cepat Nobita.., sebelum kuhabiskan semuanya! Nonton goyang Inul bikin perutku ikut lapar".

Nobita yang khawatir nggak kebagian makanan, segera ikut bergabung.

Malamnya ketika Doraemon dan Nobita akan beranjak tidur, Nobita menyempatkan diri menghirup udara malam yang segar melalui jendela kamarnya yang terbuka. Tiba-tiba Nobita memanggil Doraemon yang lagi siap-siap berangkat tidur.

"Sini Doraemon.. ayo cepat sini!", perintah Nobita.

"Ada apa sih?", tanya Doraemon menuju ke jendela.

Tanpa komentar lagi keduanya langsung memelototi sebuah pemandangan yang menghebohkan.

Keduanya melihat tuan dan nyonya Michiko sedang asyik melakukan adegan panas.

"Apa sih yang mereka lakukan?", tanya Nobita.

"Ssst.. ini lebih asyik dari goyang Inul!", kata Doraemon sambil menarik Nobita menjauh dari jendela.

"Uhh.. Doraemon ada apa sih main tarik aja!", ujar Nobita.

"Jangan ramai nanti mereka tahu kalau diintip. Pake ini aja, Mesin Teleskop Penembus Dinding! Cepat pasang yang ini ke jendela, kita tonton dari layar ini", kata Doraemon sambil mengeluarkan sebuah alat dari kantong ajaibnya dan memberi arahan pada Nobita.

Ternyata yang dikatakan Doraemon benar. Dari layar kecil yang terhubung dengan kamera kecil terarah kerumah tetangga Nobita, mereka berdua dapat lebih jelas melihat apa yang dilakukan oleh tuan dan nyonya Michiko.

Terlihat Ny. Michiko dengan buasnya menunggangi suaminya sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. Dengan bermandikan keringat tuan dan Ny. Michiko terus menggerakkan semua bagian tubuhnya hingga keduanya lemas terlentang diatas ranjang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 02, 2009 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

doraemonWhere stories live. Discover now