Awal Pertemuan

0 0 0
                                    

setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan,

namun perpisahan secara baik-baik akan sangat menyakitkan

Sore itu, seisi kota tampak sibuk dengan hingar bingarnya yang khas. Disisi sebuah gang kecil berjalan seorang pemuda yang terlihat sangat lelah, itu dapat terbaca dari raut wajahnya yang lesu. Dia berjalan menuju ke arah ujung gang itu, dan didapati sebuah kosan berwarna biru. dia sudah cukup lama tinggal di sini, tuntutan pekerjaan yang memaksanya untuk sementara menetap di kota ini.

Afri dwi putra atau biasa dipanggil afri, sapaan baginya dari orang-orang sekitarnya. setelah sampai kos dia merebahkan tubuhnya yang lelah, begitu nikmat permukaan kasur ini. ujar Afri yang mulai menggeliat kan badanya ke kanan dan kiri. Tingg, ponselnya berbunyi, menandakan ada pesan yang masuk di ponselnya, dia segera mengambil ponsel dari celana kerja yang belum digantinya, tertulis sebuah pesan dari teman kerjanya untuk menghabiskan waktu di coffeshop dekat pusat kota. fri, sibuk ga, besok libur, ayo nongkrong di coffeshop biasa. sebuah pesan masuk dari Geri. Afri pun setuju, menjetikkan jarinya di keyboard ponselya, Ok ger, gua mandi dulu, nanti abis solat isya kita jalan.

Setelah mandi dan bersiap-siap afri mengambil kunci sepeda motor yang baru dibelinya dengan gaji pertama yang pas-pasan. dia mulai menarik gas motor dan menuju ke kos geri untuk menjemputnya, karna biasanya setelah nongkrong, afri akan menginap di kos geri, jadi tidak perlu membawa kedaraan masing-masing pikirnya. Afri pun sampai di halaman depan kos geri, Ger, ayo jangan lama nanti keburu penuh meja-mejanya. Teriak afri dari luar gerbang kos geri. Sebentar fri tungguin. Balas teriak geri dari dalam kosnya.

Mereka mula berangkat ke coffeshop biasa mereka nongkrong, setelah sampai, benar saja meja-meja hampir penuh menyisakan beberapa meja saja yang kosong, kami mengambil meja paling ujung. Tingg, ada pesan masuk lagi di hp afri, dia segera mengeceknya, dan pesan itu dari sepupunya Ani, fri lagi dimana? bosen nih ga ada yang ngajak main., ujarnya. afri lantas langsung membalas pesan itu. Kesini aja ni, nanti gua sharelok, tapi gua lagi sama teman gua nih, balas afri. Yaudah fri, aku boleh ajak teman aku gak, biar aku ga sendiri, balas ani lagi. Iya gapapa ajak aja biar rame. balas afri lagi.

Ani dan temannya pun tiba, mereka mencari-cari keberadaan afri, dan mereka menghampiri afri setelah afri kode dengan lambaian tangannya. Ani langsung kukenalkan dengan temanku. Ni kenalin nih temen aku geri, Ger ini ani sepupu gua. ujar afri. mereka lantas berkenalan dan ani pun memperkenalkan temanya pada kami, fri,ger, kenalin nih temen gua nadin. ujar ani memperkenalkan temannya pada kami.

cukup banyak obrolan yang mereka bahas saat itu , hingga tak sadar waktu sudah menujukan pukul 23.00, mereka lantas bersiap untuk pulang, setelah membayar pesanan, mereka pulang dengan arah yang berbeda.

Sampailah afri dan geri di kos geri, afri menginap untuk malam ini, karena besok libur, jadi tak ada yang dilakukan di kosnya. fri, temen sepupu lu cantik ya , celetuk geri. kenapa lu, suka?, langsung aja nih gua mintain nomornya ke sepupu gua. Ujar afri tersenyum melihat tingkah temannya itu. Setelah mendapat nomor nadin, geri lantas langsung mengirim pesan, semacam perkenalan ulang yang lebih detail. Afri melihat tingkah temannya cuek saja, naik keatas kasur dan memainkan game yang ada diponselnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BERTAHAN ATAU LUPAKANWhere stories live. Discover now