"Can you speak English?"
________ _ _
˚₊· ͟͟͞͞➳❥
Lo'ak mundur selangkah, dia menjauhkan pisaunya dari leher gadis itu.
"So you can speak English." Gumam Lo'ak, mengangkat dagunya sedikit, dan mengamati gadis itu.
"Oh! You bisa English? Good, good!" Gadis itu bertepuk tangan dengan senang.
"Who are you? Where are you come from?" Tanya Lo'ak, mengabaikan senyum manis dari gadis itu.
"Salken, gue Yvaa. Anaknya bapak Slamet, hobi saya ngaca."
Tapi sehabis mengucapkan kata-kata itu, gadis itu langsung menutup mulutnya. 'Oh iya yh, kan dia gak bisa bahasa gue. Yvaa bego!' batinnya.
"So...?" Lo'ak menaikkan satu alisnya, menunggu jawaban dari gadis itu.
"Gue Yvaa." Jelas gadis itu dengan bahasa Inggris. Dia mengulurkan tangannya. "Nice to meet you bro!"
Tapi Lo'ak mengabaikan ukuran tangan dari Yvaa, sekali lagi menatap gadis itu dengan curiga.
"Darimana asalmu?"
"Eng... Dari rahim bunda ku?"
"Bukan begitu! Maksudku, bagaimana kau bisa sampai disini?"
"Lah, mana saya tau?" Yvaa malah membalas dengan tatapan cengo. Lo'ak mendesah berat, berkacak pinggang.
"Kau Recombinant? Atau Avatar?"
"Hah? Kan tadi udah gue bilang, gue Yvaa."
"Bukan, bukan! Maksudku, kau ini Na'vi atau pasukan hibrida?"
"Hah? Gimana gimana?? Gue orang lah, anjir!"
Lo'ak menggaruk rambutnya dengan bingung. Kok kayaknya dari tadi, pembicaraannya nggak nyambung?
"Kau dari pasukan RDA?" Tanya Lo'ak lagi.
"Bukan, aku dari pasukan NT unit Indonesia."
"Oke...? Kalau begitu, dimana rumahmu?"
"Gatau banh, aku dibuang. Sekarang aku jadi anak pungutmu."
Lo'ak menatap gadis aneh itu dengan tatapan sangsi. Gadis ini kok makin diladeni malah makin tambah aneh?
"Jadi kau tidak punya rumah? Tidak punya orangtua, tidak punya apa-apa lagi?"
Yvaa mengangguk mengiyakan. Lo'ak tersenyum, ekspresinya lebih lembut dibandingkan sebelumnya.
"Situasi kita mirip sekali. Aku juga sama sepertimu."
"Maksudmu kau juga anak pungut?" Tanya Yvaa polos.
YOU ARE READING
OBSESSED WITH YOU || AVATAR 2: THE WAY OF WATER
Fantasy"Rumah" Tempat Lo'ak mendapatkan dan kehilangan banyak hal. Ketika beranjak dewasa, Ayahnya, yang dulu dikenal sebagai pria berwibawa dan penuh kasih sayang, kini jadi orang yang paling sering memarahinya. Dialah Jake Sully, dengan segudang ekspekta...