Ia melihat frem foto keluarga Fajri yg belum ia kembalikan itu, lalu mengambil foto itu dan membanting nya ke lantai

"Aarrgh,, ini semua salah lo fenly, pasti dia udah senang tu, fajri kayak gini, pokoknya,,, gue kecewa banget sama tu br*ngs*k" Ucapnya meracau tak jelas.

"Arrgh,,, pokonya,, gue harus maki-maki tu orang,,, aRgh,,, gue benci banget sama lo fen,,, " Ucapnya dan mengacak rambutnya.

Tenaganya sudah habis, ia terduduk lemas ditepi kasur, mengatur nafas yang telah menggebu-gebu.

****
Sekolah^

"Son,,, gu_ guee,,, " Ucap fiki dibangku duduknya

"Iya, gue tahu,, kita harus kuat, jangan ngecewain dia ya,,," Jawab zweitson cepat.

"Ya,, gue ngak nyangka son, gue temennya bukan sih,,, kok gue ngak bisa ngapa-ngapain" Recok fiki

"Kita temennya, maka dari itu kita harus kuat, pulang sekolah nanti kita ke jembatan itu yuk fik, sekalian kerumah mereka, kasihan bang sen dan fenly pasti mereka butuh sandaran" Jelas zweitson

"Iya,, gue mau kirim surat ke aji, gue juga mau mastiin abang Sahabat gue baik-baik aja" Jawab fiki pasrah dan mengambil nafas dalamnya

*****
^GILANG^

Gilang mengendarai motornya itu, ia mengendarai dengan kecepatan lumayan tinggi, ingin meluapkan sedikit kekesalannya.

Hingga tak butuh waktu lama ia melewati jembatan itu, jembatan yang membawa mimpi buruk, ia berhenti disitu, sampai bola mata teralihkan pada seseorang yang sangat ia kenal

Ia turun dari motornya dan menghampiri orang itu yang tengah duduk dibatu besar pinggiran sungai

"Fen" Sapanya tapi tak berekspresi

"Eh lang" Jawab fenly dan mengusap sisa air mata di wajahnya.

"Ngapain lo, pakai acara nangis lagi" Ucap gilang ketus.

"Ha,,, lo tahu sendiri pasti gue ngapain disini, gue lagi nungguin dia, gue harap keajaiban ada" Ucap fenly menahan rasa sesaknya

"Hm,, keajaiban? Gue ngak yakin lo berharap kayak gitu, malahan lo sekarang tengah bersyukurkan" Ucap gilang mengeluarkan unek-unek.

"Ha! Maksud lo, gue ngak ngerti lo lagi bahas apa lang? " Ucap fenly berdiri dan berhadapan dengan gilang.

"Alahh,,, ini kan yang lo mau, lo pengen  dari dulu dia pergi, dan sekarang lo udah tenang dia udah pergi tanpa harus mengotori tangan lo" Ucap gilang emosi

"LANG! Jaga ucapan lo ya, gue tahu gue punya banyak salah sama dia, tapi,,, bukan berarti gue ngak bisa berubah, gue udah berubah,, dan gue udah berusaha memperbaiki ini semua,,, tapi apa,, tuhan ngak ngasih gue kesempatan lebih untuk membahagiakan nya" Ucap fenly tak kalah emosi

"Alah,,, b*c*t lu,, gue tahu,,, apa keinginan terkuat lo dulu, dan lo rela ngelakuin hal nekat terhadap dia dulunya" Ucap gilang tak tahan akan emosi

Dan gilang ingin melayangkan satu pukulan tiba-tiba, ada sebuah tangan yang mencegatnya.

"Ngapain kalian, kalian pikir dengan berantem semua selesai, dan fajri akan datang kembali kesini" Ucap zweitson.

Yah fiki dan zweitson telah sampai disana dan mereka menyaksikan kejadian itu.

"Lo ngak tahu son, dia itu busuk, dia harus bayar perbuatannya ke fajri" Ucap gilang ingin melepaskan cekatan tangan zweitson.

"Udah son, biarin kalau dia mau hajar gue, karna selama ini aji ngak penah hukum gue atas kesalahan gue, anggap aja gilang yang mewakilinya walau itu ngak akan pernah cukup" Ucap fenly sendu

Fajri and Familyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن