0 | Prolog

925 59 50
                                        

If...

Treasure Fanfiction by redline0022


So Junghwan | Kim Junkyu | Hamada Asahi



Selamat Membaca

.

.

.


Bunyi rintik hujan menjadi lagu latar bagi dua anak remaja yang sedang berdiri di bawah halte bus. Angin sepeti tak ingin kalah dengan hujan, dimana angin berhembus cukup kencang hingga membuat tetes-tetes air hujan masuk ke dalam halte.

Sontak kedua remaja itu melangkah mundur agar tubuh mereka tidak semakin basah.

"Aish hujannya benar-benar..." salah satu dari dua remaja itu mengeluh.

Remaja lainnya yang berpostur tubuh lebih tinggi terkekeh. Suaranya kekehannya itu tentu didengar oleh remaja di sampingnya, membuat remaja berparas cantik dan manis itu mendelik kesal.

"Kan tadi sudah kubilang berdirinya agak munduran," ucap remaja yang berpostur tubuh tinggi tegap.

"Ya kan tidak ada yang tahu kalau anginnya sekencang tadi," balas si manis, membuat remaja laki-laki dengan name tag So Junghwan kembali terkekeh.

"Makanya kalau dikasih tahu itu yang benar itu dengar, Kim Junkyu," ucap Junghwan.

Tak tega melihat kondisi remaja bernama Kim Junkyu itu, Junghwan segera melepaskan hoodie hitam miliknya lalu menyerahkan benda tersebut pada yang lebih muda beberapa bulan darinya.

"Pakai punyaku saja, nanti kamu kedinginan di jalan," ucap Junghwan.

Junkyu melirik hoodie di tangan Junghwan dengan tatapan ragu.

"Eh tidak perlu. Seperti ini aja tidak apa-apa kok," jawab Junkyu.

Sepasang netra hazel milik Junghwan berputar sengah lingkar derajat.

Tidak apa-apa katanya? Apanya yang tidak apa-apa kalau yang dipakai Junkyu sekarang adalah setelan seragam olahraga. Hanya jaket olahraga yang melapisi kaus putihnya, itu pun tidak begitu tebal karena memang bukan dibuat untuk menghalau air atau udara dingin.

Tahu kalau Junkyu memang sedikit keras kepala, Junghwan segera mendekati Junkyu lalu memaksa Junkyu untuk memakan hoodie-nya.

Tentu Junkyu memekik kaget karena ulah Junghwan. Tapi pada akhirnya Junkyu hanya bisa pasrah karena menolak pun kepalanya sudah terlanjur melewati lubang leher hoodie itu.

"Nah kan kalau begini lebih bagus," ucap Junghwan lalu kembali ke posisinya semula.

"Terus kamu sendiri gimana? Memangnya kamu tidak kedinginan?" balas Junkyu bertanya.

Junghwan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Badan laki-laki itu lebih kuat," katanya.

Jawaban yang terkesan menyombongkan diri itu sontak membuat Junkyu memutar bola matanya.

"Iya, iya, si paling laki-laki," jawabnya, mengejek lelaki di sampingnya yang kini tertawa.

Setelah hampir belasan menit mereka menunggu, akhirnya bus datang ke halte mereka. Junkyu melangkah masuk lebih dulu, kemudian disusul oleh Junghwan sebelum akhirnya kendaraan besar itu kembali bergerak.

If...Where stories live. Discover now