*****

~author

Di kediaman Fiki kini ia sedang bersama zweitson karna zweitson menginap di rumah nya, mereka kini sedang asik bermain game online, zweitson tiba tiba merasa kehausan ia mencoba meraba minuman yg terletak di atas meja sambil matanya terus terfokus dengan headphone nya, tiba tiba tak sengaja ia menjatuhkan gelas tersebut

"Ajiiii" teriak zweitson kaget, ia refleks menyebut nama fajri ia seperti mendapat firasat buruk akan keadaan sahabat nya itu

"Astaga son Lo kenapa, makan nya fokus dong jadi jatoh kan gelasnya" ucap Fiki

"Fik,,, Fik, gue tiba-tiba merasa khawatir dengan keadaan Fajri gue gak tau kenapa tapi ini kayak sebuah firasat" ucap zweitson menjelaskan apa yg ia rasakan

"Aji pasti baik baik saja, Lo nya aja yg____," ucapan nya terjeda karna ia teringat akan penyakit yg di derita fajri, akan kah Fajri akan bernasib sama seperti sodaranya

"Fik gue beneran prasaan gue bener bener gak enak, gue kepikiran aji
Gue harus mastiin kalau dia baik baik saja, kalau nggak gue gak tenang nih"

"Yaudah gue coba miskol dia ya" ucap Fiki dan di angguki zweitson

Namun berkali kali Fiki menelpon no Fajri tapi tidak ada yg mengangkat nya zweitson makin gak tenang ia terus terusan berdoa semoga firasat nya salah, semoga keadaan Fajri baik baik saja

"Gak di angkat nih gimana dong?" Tanya Fiki

"Gue mau ke rumahnya gue harus mastiin sendiri, gue harus lihat dia bener bener baik baik saja" ucap zweitson sambil memakai jaket dan bersiap mau pergi

"Yaudah gue ikut son, gue harus lihat jugak keadaan dia" ucap Fiki dan merekapun siap untuk berangkat menuju rumah Fajri

*****

Kini Shandy dan Gilang masih berada di perjalanan menuju rumah nya, namun tiba-tiba Shandy tersadar bahwa motor milik fenly Fajri tidak berada di belakang nya ataupun di sekitar mereka, ia menyuruh Gilang untuk berhenti sebentar di pinggir jalan dan mencoba menunggu motor fenly Fajri mungkin saja mereka tertinggal di belakang.

Setelah lama mereka menunggu dan tak kunjung muncul motor yg di tumpangin adik adik nya, kini Shandy mulai mencoba menghubungi nomor Fajri dan Gilang menghubungi nomor fenly namun tak kunjung di angkat jugak, hal ini membuat Shandy maupun Gilang seketika dilanda rasa panik dan kekhawatiran yg berlebihan terhadap fenly dan jugak Fajri

"Ini gimana Lang aji dan fenly gak bisa di hubungi, apa lebih baik kita putar balik aja menyusuri jalan yg kita lewati tadi, jujur gue udah khawatir banget sama keadaan mereka, semoga mereka baik baik saja" ucap Shandy

"Yaudah yok kita putar balik aja kemungkinan mereka nyasar dan gak tau jalan pulang, Lo gak usah panik dulu" ucap gilang berusaha menenangkan shandy

******

Di lain tempat pemuda yg berkulit putih bersama dengan pemuda yg memiliki gigi kelinci ini tiba tiba kebingungan karna ketinggalan jejak kakak nya, mereka ingin terus menyusuri jalan itu namun tiba tiba ada beberapa orang yg menghadang jalan mereka

"Turun, serahkan semua nya atau kalian mati" ucap orang itu yg menghadang jalan mereka

Fenly dan Fajri saling menatap satu sama lain mereka bingung harus berbuat apa saat ini

"Kerja mas kalau mau uang" ucap fenly lantang

"Lo gak usah coba main main ya bocah ingusan, serahkan sekarang atau kalian tanggung sendiri resikonya" ucap orang itu lagi dan ia menarik baju fajri, Fajri pun turun dari motor nya

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now