II

1.7K 327 11
                                    

Satu bulan kemudian

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Satu bulan kemudian

•••

"Aku pulang!"

"Ibu, anak mu pulang!!"

Sepatu nya ia taruh sejajar dan rapi dengan yang lain. Lalu, ia menggantungkan jaket nya di atas gantungan serta melangkahkan kedua kaki masuk kerumah nya. Gadis itu menoleh kanan kiri, mencari salah satu penghuni rumah sambil meletakkan tas selempang coklat muda di samping meja.

"Ibu???"

"Apa ada orang dirumah???!"

Sunyi.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam rumah.

[Name] pun memeriksa dan pergi ke dapur.

"Wah, bau nya enak sekali! Apa yang ibu masak?" Nada nya terdengar antusias ketika menghampiri seseorang yang tengah sibuk memasak di dapur. Aroma makanan di depannya sangat menggugah selera, mengingat ia belum makan hampir setengah hari.

Ibu [Name] menoleh ke anak nya lalu memukul pelan lengan nya dengan ujung sendok kayu, "Kau ini tidak diajarkan sopan santun, huh?! Ibu hampir saja terkejut karena ulah mu yang muncul tiba-tiba begitu!"

"Aduh!" Ringis si gadis yang terkena senjata andalan milik ibu kandungnya sendiri, seraya mengelus lengan nya yang cukup sakit, "Ya ampun ibu, aku sudah teriak di depan tadi, tapi ibu tidak menyahut."

"Benarkah? Apa kau coba membohongi ibu?" Tanya ibu nya mendelik tajam.

[Name] menggelengkan kepala, "Ibu tahu sendiri kalau berbohong itu termasuk dosa besar. Aku tidak bohong, lagipula anak mu ini sangat lapar. Jadi, wajar saja aku langsung ke dapur dan menemui ibu."

Wanita paruh baya yang menggunakan apron kembali menata piring serta mangkuk yang sudah menyajikan beberapa masakan rumah ke atas meja makan, "Ganti baju mu dulu sana, jangan makan dengan seragam kerja mu atau nanti akan kotor lagi."

"Kau itu sangat ceroboh anak nya, jadi-"

"Iya ya, aku ganti." Sela si gadis sambil berjalan ke kamar nya dengan langkah kaki yang berat. Baru juga pulang ke rumah guna istirahat jam makan siang, tapi sudah dihadapi dengan ocehan sang ibu yang tak habis-habisnya mengomeli tentang diri nya.

"Jangan pakai baju putih, nanti susah dicuci."

"Ibu~!" Rengek [Name].

°°°

Sepi.

Kedua penghuni rumah hanya fokus menghabiskan makanan yang ada di atas meja, tidak ada yang mengawali topik pembicaraan di sela makan siang. Sesekali hanya terdengar suara kunyahan dan gumaman seseorang yang memuji masakan wanita paruh baya yang duduk di seberang sana. Memang benar, tidak ada makanan seenak masakan seorang ibu.

72 Hours? || Itoshi SaeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant