Part 22

67 9 0
                                    

"Tunggu sebentar.."

"Kenapa kak?"

Faul tidak menghiraukan pertanyaan Zulfan dan berjalan menuju arah rak buku yang sebelumnya dituju Selfi.

"Selfi.." panggil Faul

'oh, ada Selfi juga ternyata disana?' ucap Zulfan diseberang panggilan.

Selfi yang sedang asyik mencari buku terkejut mendengar panggilan untuknya dan menoleh ke asal suara.

Selfi semakin terkejut ketika tau siapa yang memanggilnya.

'dia.. kenapa dia disini?' batin Selfi

"Maaf mengejutkan mu, bisa bicara sebentar?"

Selfi hanya menatap datar kepada Faul.

"Tidak disini. Bisa kita ke sisi baca? Yang lebih terbuka dan ada orang lain." Ucap Faul lagi

Seketika Selfi mengedarkan pandangannya, dan menyadari bahwa di lorong rak itu hanya ada mereka berdua.

"Yaa."

Faul bebalik badan dan berjalan menuju sisi baca yang semula ia tempati, dan Selfi mengikuti dari belakang.

"Ada apa kak Faul?"

"Zulfan menelfon saya, dan berkata kamu sudah menyetujui untuk bekerja sama dengan saya sebagai Humas."

Zulfan yang mendengar pernyataan Faul terkejut, tidak menyangka bahwa Faul akan menanyakan hal itu langsung pada Selfi. Ia pun harap-harap cemas dengan jawaban dari sepupunya itu.

"Apa itu benar?"

"Ya"

'aku terjebak dengan niat burukku sendiri. Kenapa ketika aku akan meluruskan niatku, justru aku harus menghadapi nya seperti ini. Ya Allah..'

"Kamu tidak dipaksa?"

Selfi yang mendengar pertanyaan Faul menolehkan kepalanya ke arah Faul dan menatap sangsi.

"Apa pentingnya untukmu?"

"Baiklah sepertinya saya yang tidak bisa menerima kerja sama ini."

Selfi melebarkan mata mendengar pernyataan Faul.

"Apa apaan?! Tidak bertanggungjawab sekali." Sergah Selfi sedikit tidak terima

Faul balas menatap Selfi, hanya beberapa detik dan ia mengalihkan kembali pandangannya.

"Saya tidak mau membuat orang lain risih. Sikapmu ini memperlihatkan begitu risihnya kamu terhadap saya. Jadi lebih baik saya yang mundur. Mungkin ada tugas lain yang bisa saya bantu." Terang Faul dengan tenang.

"Kamu sudah menyanggupinya, dan saat saya sudah setuju, kamu yang mundur? Drama apa ini? Ku pikir Zulfan sudah salah menilai mu."

"Tentang sikap, memang seperti inlah saya. Saya ..."

#tobecontinued

Kambing Hitam Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin