"Gue juga mau minta sesuatu ke elu woo. Jangan ngelakuin pekerjaan ini lagi"

Berat
Rasanya dada jinwoo mencelos, dia nggak bisa berhenti.
Dia butuh uang kuliah, butuh uang untuk kehidupan sehari-hari.

"Pekerjaan ini nggak baik untuk lu, gue kasih lu pekerjaan yang lebih manusiawi"

***

"Jadi ini pekerjaan yang Lo sebut manusiawi kak?"

Jinwoo mendengus kesal mirip badak, gimana nggak kesal kalo dia dijadiin pembantu.
Kalo cuma bersih-bersih biasa it's okay, ini bersihin apartemen yang mirip kandang babi. Mungkin kandang babi lebih bersih
Kolor ada dimana-mana, sampah plastik sisa ramen dan box pizza berhamburan di lantai. Belum lagi buku-buku yang bikin matanya jinwoo sakit

"Lu bisa tidur disini kak? Ini lebih parah dari kandang babi"

Ujar jinwoo dengan segala kejujurannya, dia udah siap dengan baju kerja alias kaos dan sarung tangan. Nggak lupa karung yang dia beli di toko depan apartemen. Persis pemulung

"Halah, Dikit doang ini. Lu bersihin disini, gue masak. Nanti gue masakin"

"Lu tau masak?"

"Yaiyalah, lu kira gue ngarep delivery doang"

Ini sisi menarik Jay yang nggak mirip papanya, dia jago masak. Juara master chef cilik, sampe sekarang bakatnya nggak pernah luntur. Tangannya lihai bergerak di dapur, walaupun malas dia nggak pernah malas soal masak.

"KAK INI KOLOR LU GUE BUANG SEMUA YA"

"Iya woo, udah digigit Amel tu"

FYI Amel itu anjing sahabatnya, Jake si Hot boy Aussie.
Cowok itu jurusan Kedokteran hewan, dia cinta mati sama anjingnya.

Jinwoo menyerit saat matanya menangkap sesuatu yang menarik. Celana jeansnya si Jay, keliatannya ada duit.
Dan bener saat jinwoo merogoh kantongnya, ada duit yang lumayan banyak, pas untuk makan 2 bulan.
Tapi karena jinwoo orangnya jujur, dia terpaksa naruh diatas meja makan. Biar si Jay liat kalo dia orangnya dapat dipercaya, dalam hati dia berharap duit itu disumbang ke saku bajunya.
Walaupun apartemen Jay berantakannya nauzubillah, ternyata ada ada spot yang bersih. Meja belajar.

Cowok sejorok dan segila Jay ternyata bisa menjaga meja belajarnya agar tetap teratur. Terlihat dari segala sisi, dari semua tempat yang disinggahi cuma Meja belajar yang bersih dan rapi. Belum lagi pernak-pernik khas mahasiswa kedokteran memenuhi meja dari kayu jati tersebut.
Dia anak teladan, cuma teladan khusus soal belajar. Yang lainnya nol besar. Segala jenis buku ada di mejanya, mulai dari buku kuliah sampe buku lintas agama dan konspirasi sosial. Nggak heran cowok itu enak diajak ngobrol, wawasannya luas dan cocok dijadikan teman bicara. Ada juga Komik Jepang dan Novel romansa, eh?

"Kak lu baca novel romantis juga ya?"

"Nggak! Itu hadiah dari mantan gue, dia taunya gue suka baca doang. Nggak tau kalo gue sukanya yang horor"

Vani terdiam sejenak, jadi kak Jay pernah pacaran? Pertanyaan bodoh, orang seganteng kak Jay mana mungkin nggak pernah pacaran. Udah ganteng, tajir pula. Beruntung banget cewek yang bisa menaklukkan hati si Jay
Vani nggak iri, cuma emang agak malu. Pertemuan mereka diawali dengan Dirty jokes soal ukuran anu, nggak ada romantis-romantisnya. Jadi iri dengan mantan pacar Jay yang pastinya diperlakukan seperti seorang Putri. Vani kembali tersadar ketika Jay menepuk bahunya, seharusnya dia nggak pernah membanding-bandingkan dirinya dengan mantan pacar Jay. Jelas mereka tak selevel

"Maaf agak lama, gue bantuin elu ya? Itu buku-buku dibuang aja"

"Bukunya boleh gue ambil kak? Kebetulan buku ini yang gue butuh"

Jay menatap buku tebal yang sudah digenggam oleh jinwoo, tangannya menarik buku itu lalu dimasukkan ke dalam kardus berisi buku lain. Jinwoo menegang, apa dia salah bicara? Kok Jay malah ngerampas bukunya lagi

,

"Bukunya gue simpan di kardus, nanti lu bawa pulang sekalian. Banyak buku bagus, gue jamin IPK lu 4"

Baru mau suudzon tapi nggak jadi, kak Jay emang sebaik itu. Kamar yang tadinya berantakan mulai terlihat seperti apartemen. Buku-buku telah disusun rapi, sampah dan semua barang yang tidak dibutuhkan langsung menuju Trashbin.
Kaki panjang Jay berjalan menghampiri jinwoo yang masih sibuk matengin komik-komik jadul miliknya

"Lu suka? Kapan-kapan datang aja  ke sini"

"Suka banget kak, gue mau pinjem
Untuk dibawa ke kosan,"

"Lu baca disini aja, nanti separuh due pinjemin"




















"Kak Lo emang  kesepian apa gimana? Mau gue temenin terus"

Jay pengen nampol muka Jinwoo yang sok polos, cewek pendek itu sibuk bongkar-bangkir manganya. Nyari manga hentai yang mungkin terselip
Dia nggak tahu Jay orangnya lurus
Nggak akan mau baca komik porno. Walaupun temennya otak mesum semua, dia nggak semesum Sunghoon yang hobinya ngocok

"Gue nggak kesepian anjir, cuma butuh babu untuk bersih-bersih apartemen"






_TO BE CONTINUE_


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Let's (Make) fallin love!Where stories live. Discover now