"Aaaaargh!" Gue teriak histeris. Bukan cuma karena sakit dijambak. Tapi karena... beneran bingung. "Iya ya.. Kalo gue pikir-pikir lagi.... Dia.. Masuk ke kategori yang mana ya?"

Biar gue elaborasi.

Soal deket sama cewek... Sejauh ini gue gak pernah tau dia deket sama siapa-siapa? Yang gue tau, dia punya empat temen cowok yang tinggal bareng dia di apartemen dan mereka sering banget hangout bareng.

Soal tebar pesona... Gue inget banget reaksinya ketika kita pertama kali ketemu. Tahun 2020 lalu.

"Oh... Hai. Gue Dirga."

Genggaman tangan yang erat. Senyum lebar yang gak akan pernah gue lupain sampai detik ini. Sepasang mata yang bersinar sesaat setelah dia lepas kacamata hitamnya. Rambutnya yang memanjang sampai di bawah telinga sedikit dan beterbangan ke sana kemari.

"Hai.. Kinan hehe."

Gue dengar dari bokap gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue dengar dari bokap gue... Dirga itu gabung di perusahaannya tahun lalu. Hobinya diving dan solo traveling. Pantes gue lihat-lihat isi instagramnya hedon banget..Gak pernah gak pergi. Gak pernah gak ada pantainya. Gak pernah keliatan anak rumahan ansos semacam cowok baik-baik yang tiap Minggu ke gereja untuk deketin diri sama yang di Atas. Bokap gue bilang, dia pernah setahun penuh gak balik sama sekali ke Jakarta, makanya eksplorasinya banyak banget soal traveling dan itu bikin Papa kagum banget sama dia.

Apalagi beberapa bulan setelahnya, dia potong rambut.. Jadi pendek banget sehingga kening yang biasanya ketutupan rambut itu jadi terpampang nyata dan dia makin kinclong bling bling di depan mata gue.

BAYANGIN. Gue gak pernah mati gaya tiap kenal orang baru. Tapi pas ketemu dia di kantor karena dikenalin Papa..... Udah. Kelar.

"Gak pulang sama Pak Thomas, Kin?"

Perhatian tuh masuk tebar pesona gak ya?

Malah suaranya berat. Laki banget gitu loh meskipun mukanya kayak bayi. Gemes, terus suka manyun tiba-tiba gitu.

"Ngg.. Nggak hehe. Soalnya Papa kayaknya masih ada meeting di Setiabudi One." Gue harus kontrol senyum gue nih biar gak kelihatan over-excited.

"Oh. Mau bareng?"

Nah.

Gue.. Waktu dia nanya gitu... LANGSUNG PEDE TAU GAK LO? Semacam.. Anjir, anjir. Dia ngajak gue pulang? Ini sebuah pergerakan menuju kita berdua yang lebih akrab atau gimana nih?

Jadi dalam hati gue lumayan histeris.

Dengan kegantengannya itu. Kewangiannya itu. Gue inget banget dia lagi pake kemeja warna biru muda lengan panjang. Rapi banget tapi tetep kasual karena pake celana jins dan sneakers Vans. Dan jujur aja... Persis yang gue bilang di awal.

Make sense gak sih kalau gue gak tertarik sama orang kayak dia di lingkungan gue yang baru?

Come on.

LoversationWhere stories live. Discover now