Dokter yang mendengar menganggukkan kepalanya.

"Hm, sebenarnya penyakit nya ini slalu ada harapan untuk diobati, tapi kalau kejadian seperti ini selalu terjadi karna ia banyak pikiran atau syok, tiada yang bisa menjamin termaksud dokter sekalipun" Jelas dokter membuat diam membisu

"Sa_ saya mohon dok, tolong lakuin ya terbaik, saya akan bayar berapapun itu" Mohon gilang

"Kalau saran saya, fajri harus menjalani kemo rutin, karna ia masih dalam stadium awal, maka mungkin cukup 2 minggu sekali kita ngelakuinnya" Jelas dokter

Gilang yang selesai bicara dengan dokter tersebut keluar dan ia berpapasan dengan fajri yang lewat.

"Mau kemana lo? " Tanya gilang heran

"Kekamar mayat, yah nyariin lo lah pakai hilang segala kayak jin tau ngak" Jawab fajri kesal

"Hm, yaudah lansung pulang" Balas gilang melanjutkan langkanya lebih dulu.

"Yess ngak jadi ketemu dokter" Ucap fajri senag dan menyamai langkah dengan gilang.

Gilang yang mendengar kegirangan fajri tiba tiba berhenti dan berucap

"siapa bilang? Udah gue temui, trus gue cerita seakan-akan gue jadi loh, trus dia suruh gue tembus vitamin sama obat yang ada diresep ini" Jelas gilang nampak berbohong

"Males ah bang minum obat lagi minum obat lagi" ucap aji nampak manyun

"Yaudah kalau gak mau minum obat Lo di rawat aja di sini mau?" Tanyak Gilang

"Gak ah bg, yaudah minum obat aja" ucap fajri pasrah

Setelah mereka sudah men tebuskan obat tadi sekarang mereka langsung segera pulang ke rumah.

Saat mereka berada di dalam mobil di perjalanan menuju rumah ternyata Fajri sudah tertidur pulas, Gilang yg melihat nya tersenyum karna dia sangat senang dengan kehadiran Fajri di kehidupannya mampu merubah hari hari nya yg biasanya hanya kesepian dan kini ia tidak merasakan itu lagi

*****

Shandy ia ingin pergi keluar dari rumah itu untuk menenangkan diri dari rasa kekesalanya dan kecewa yang begitu berat.

Gimana tidak? Salah satu dari adiknya itu berambisi menyakiti adiknya satu lagi? Ia sangat kecewa, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karna bagimana pun orang itu adiknya juga kalau bukan udah pasti dia akan memberi peringatan yang sadis untuknya

Setelah bergelut dengan pikiranya, ia menancap gas menuju rumah salah satu temanya yang menurutnya cukup bagus dijadikan tempat untuk meminta masukan yaitu rumah ricky.

Tak butuh waktu lama kini ia sudah sampai di rumah sahabat nya dan kini langsung menekan bel yg terpasang di depan pintu masuk sampai Ricky keluar dan mengajak nya untuk masuk ke dalam.

"Rick gue nginap di sini gak papa kan? Hanya malam ini gue janji" ucap nya

"Lo lagi kenapa mata Lo jugak sembab gitu kayak habis nangis, masalah nginap ya nginap aja gak perlu izin kali kayak sama siapa aja" ujar ricky

"Gue gak tau Rick gue udah lelah banget dengan keadaan seperti ini di mana adek adek gue yg tidak pernah akur satu sama lain, bahkan fenly yg tidak menginginkan Fajri hadir di dunia ini, gue harus apa Rick gue harus apa biar bisa mendamaikan mereka berdua?" Ucap Shandy sambil mengeluarkan air mata nya Jujur ia sangat lelah dengan semua ini

"Shan Lo yang tenang ya, urusan fenly dia pasti gak ada maksud kok bicara seperti itu pasti dia lagi emosi aja, nanti biar gue yg coba ngomong sama dia siapa tau dia bisa dengerin, Lo di sini gak papa kan gue tinggal sendiri?" Tanyak Ricky dan dapat anggukan kepala oleh Shandy

buka apa ia malah meninggalkan sahabatnya sendiri di saat dia lagi banyak masalah, tapi ia harus
Bertemu dengan fenly mungkin hanya untuk sekedar menasehati nya saja dan berusaha untuk mendamaikan keluarga sahabat nya ini.

Kini ia langsung berangkat menemui fenly dan tak lupa ia mengajak Farhan jugak supaya Farhan bisa menjaga fenly nantinya karna ia tau fenly lebih deket dengan Farhan ketimbang dengan dirinya

Tak berselang lama akhirnya merekapun telah sampai jugak di kediaman keluarga shandy, ia langsung mengetuk pintu rumah itu sampai fenly menyuruh mereka masuk kedalam, sesampai nya di ruang tau kini fenly langsung bertanya tentang maksud kehadiran mereka ke rumah nya

"Jadi langsung aja, kalian berdua ngapai mau ketemu gue" Tanya fenly to the poin

"Hm,,, jadi gini fen, kita kesini karna peduli akan lo dan Shandy, gue mau bilang agar lo bisa berdamai dengan kenyataan" Jelas ricky memulai pembahasan nya

"Ma_ maksud lo" Tanya fenly sambil mengerutkan keningnya

"Yah, jadi gini fen, kita cuma mau ngasih saran ya,, mudah-mudahan lo ngerti atas niat baik kami, disini kami ngak belain siapapun, tapi yg jelas kami ingin menghentikan perseteruan ini sebelum timbul penyesalan

"Hm, gue tahu arahnya ni, klian mau nyalahin gue juga, klian mau hakimin gue juga ha! " Tanya fenly ngegas

"Bukan gitu fen, kita ini emang lagi pengen ngebantu sahabat kita nyelesahin masalah, lagi pula yah fen, setelah Shandy tahu atas perbuatan kamu yang udah keterlaluan itu, kamu yakin Shandy bisa maafin kamu" Jelas Ricky, yah dirinya udah tau jugak soal itu dari shandy tadi

"Nah benar fen, maka dari itu sebaiknya lo bisa terima adek lo lagi deh minta maaf sama dia, mungkin dengan cara itu Shandy bisa memaafkan Lo jugak" Sambung farhan

"Hm, ada benernya juga apa kata mereka, kalau gue pengen  kak shan maafin gue, apa iya gue jugak harus maafin anak itu jugak" Ucapnya membatin

Entah lah ia harus mengambil keputusan apa nantinya tapi ada baik nya juga jika ia bisa memaafkan adiknya yg berbelasan tahun ia benci itu, meskipun niatnya hanya untuk mengambil hatinya Shandy doang

                        🏀🏀🏀

"Memaafkan dan melupakan adalah dua hal yg tak kan mudah di pisahkan" ~fenji

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Memaafkan dan melupakan adalah dua hal yg tak kan mudah di pisahkan" ~fenji


Wah wah, akan kah kedua adik kakak ini akan segera akur?
Mau nya gimana nih? Komen👇

Jangan lupa vote dan komen
Supaya saya bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini, thanks

Collab
ShopieOktapiani

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now