2/13; Neraka

Beginne am Anfang
                                    

"Ruangan rahasia"

"Tidak, maksudku, uughhh" felix menutup mulut dan hidungnya dengan lengannya, "apa ada didalam? Apa ada zombie?"

Hyunjin hanya mendengus, dia terlihat begitu tenang, seolah tidak terganggu oleh bau busuk di sekelilingnya. Hyunjin memberi perintah pada satelitnya untuk masuk dan mengaktifkan cahaya di sun mode, dan kemudian cahaya yang menyilaukan ditembakan kesekeliling ruangan, satelit bundar berputar diatas ruangan dan mengeluarkan bunyi yingying yang halus.

"Ini ruangan pribadi untuk istirahat" ucap hyunjin sambil melangkah masuk dan kemudian berhenti secara tiba tiba, "disinilah dia bersembunyi sampai mati."

"Apa yang kau katakan?" Ucap felix kemudian menyusul masuk dan berhenti, "hyun......jin"

Ada sebuah mayat yang sudah membusuk dan nyaris mengering berbaring di sofa hitam, beberapa botol air mineral dan bungkus bungkus makanan berserakan di sekitarnya. Saat melihat ini felix tiba tiba seolah merasakan pukulan hebat di perutnya, dan mendorong semua isi perutnya keatas, dia benar benar merasa mual.

Felix segera keluar dari ruangan, pergi ke sebuah pot dengan tanaman mati diatasnya dan memuntahkan cairan dari dalam perutnya.

Hyunjin berbalik untuk menatap felix dari dalam ruangan dan berkata, "jangan masuk, ambil waktumu, aku akan mencari brankasnya disini dan segera keluar, oke?" Kaki felix gemetar, dia bahkan tidak bisa menjawab hyunjin dan hanya memberikan isyarat 'oke' dengan tangannya.

Selagi hyunjin mencari brankas di dalam ruangan itu, felix telah berhenti muntah dan duduk dilantai dengan lesu. Dia menatap ke plafon ruangan yang mulai menguning dan berjamur, menghela dan mengutuk game ini berulang dan berulang kali. Pada momen ini hyunjin kemudian datang menghampirinya.

"Kita pergi"

Felix bertanya dengan suara lemas, "kau sudah menemukannya?" Hyunjin meraih sesuatu dari dalam saku celananya dan menunjukkan sebuah botol mini yang diisi cairan hijau, "aku mendapatkannya"

Mata felix terbuka lebar, dengan ekspresi tidak percaya dia melihat hyunjin "sial, semudah itu?" hyunjin tertawa kecil, "brankasnya terkunci dan untuk beberapa saat aku kebingungan, tetapi kemudian aku nemukan sebuah jawaban dan mencobanya"

"Apa itu?"

"Jam dinding" ekspresi felix tampak hilang, dan seluruh pikirannya seperti menguap keudara meninggalkan rongga kosong di kepalanya. "kau ini jenius atau apa?"

Hyunjin tersenyum sambil membantu felix untuk berdiri, "aku hanya menebaknya, sebaiknya kita pergi dari sini dan mencari tempat lain untuk beristirahat sambil menunggu misi selanjutnya." Felix mengangguk, menarik tangan hyunjin dan menyeretnya keluar ruangan, "ide bagus"




+++







Cahaya biru dari senter satelit menuntun mereka, menyusuri lorong lorong koridor yang gelap. Sejak mereka keluar dari ruangan itu mereka tidak menemukan satupun zombie, atau ancaman apapun itu selain zombie. Mereka hanya berjalan berdampingan dengan tenang.

Sampai ketika mereka berbelok di sebuah koridor tiba tiba saja langkah mereka terhenti.

Ada lebih dari dua puluh zombie berjalan di depan mereka, meraung rendah dan berjalan terhuyung huyung, menabrakan diri dari bahu ke bahu di dalam koridor. Tidak ada satupun dari mereka memiliki tubuh yang utuh, bahkan ketika dilihat dari belakang pun penampilan mereka sangat menyeramkan.

Felix terpaku oleh pemandangan ngeri ini sampai hyunjin harus menarik tangannya, sialnya felix terlalu takut oleh pemandangan di depannya dan tanpa sengaja mengeluarkan suara jeritan kecil.

World has fallen; HyunlixWo Geschichten leben. Entdecke jetzt