*****

Di kamar, Shandy dan fajri mendengar suara fenly dan Gilang yg sedang adu bacot

"Eh itu, bang lang kenapa ya, kok kenceng benar suaranya, kayak lagi emosi" Ucap fajri bingung

"Yaudah kalau gitu, kita liat kebawah, lagi pula abang pengen makan bareng aji dibawab" Jelas Shandy dan diangguki aji.

Mereka berjalan keluar dengan Shandy yang dipapah fajri

"Lo tahu kan, kalau gue ngak suka sama anak itu, jadi biar dia menderita, trus lo ngapain nolongin dia" Balas fenly penuh penekanan

"Menderita? Emang dia  belum cukup menderita apa ha! Dia udah banyak menderita fen, dan lo yang memulai penderitaannya" Ucap gilang mengeluarkan seluruh keluh kesah nya

"Maksud lo apa ha! " Tanya fenly menantang

"Lo lupa? Lo yang bikin dia mengalami sakit dan bahkan penyakitnya udah hampir parah, karna lo yang membuat dia minum alkohol melebihi dasar kewajaran yang hanya bisa ditampung olehnya" Ucap gilang makin emosi

"Hm, iya emang gue yang bikin dia minum sebanyak itu, dan itu emang menjadi hukum dari gue buat dia" Jawab fenly jujur dan keceplosan mungkin

"FENLYY!! " Ucap teriakan dari tangga yaitu Shandy, Shandy yang sudah terbawa emosi langsung mendekat kearahnya, dan satu tamparan melesat kearahnya.

Plakk

"Apa yang lo lakuin fen, kok lo bisa ngelakuin sejauh ini" Ucap Shandy sambil tersengal-sengal nafasnya karna emosi.

"Ini belum jauh, ini ngak ada apa-apa nya sama apa yang telah fen rasakan selama ini kak" Jawab fenly sambil memegangi bekas tamparan itu.

"Lo udah gila ya fen, gue tahu ini bukan urusan gue, tapi karna gue masih punya jiwa kemanusiaan dan rasa simpati terhadap teman, makanya gue pengen lo berubah fen, tanpa ada dendam lagi" Jelas gilang ingin membujuk temanya

"Hm, kalian sama aja, kalian hanya melihat fajri dan fajri, memang dia yang slalu menjadi korban di dunia ini" Ucap fenly yang kecewa

"Fen Lo sadar fen sampai kapan lo dendam sama adek Lo sendiri, Lo lihat Fajri saat Lo menghakimi dia apa dia mengelak dan mencoba membela diri, enggak kan? Dan di saat Lo mau di tusuk sama preman siapa nyelamatin Lo, masih aja Lo musuhin Fajri di saat dia rela berkorban demi lo" ucap Gilang yg sangat geram dengan keluarga ini

Fenly melihat ke arah Fajri dengan muka mulai memerah

"Ini semua gara gara Lo, karna Lo hadir di keluarga gue dan merampas semua kebahagiaan gue, gak cukup perhatian mama papa dan kak Shan Lo ambil, sekarang Lo mau ambil sahabat gue jugak hah?" Ucap fenly makin emosi

"Fenly cuku, Lo gak seharusnya nyalahin Fajri dia gak salah hadir di sini, ini salah Lo sendiri yg tidak mau berdamai dengan keadaan, udah kasian mama yg udah meninggal Lo harus bisa menerima takdir" ucap Shandy

Fajri yang melihat dan mendengar perdebatan itu hanya terdiam kaku, mengapa namanya yang slalu disebut? Kenapa mereka bertengkar tentangnya? Itulah yang berputar diotaknya

Hingga saat fenly sudah mulai tersudutkan ia hanya mematung ditempat, hingga ia merasa pusing dikepalanya.

Pusing yg menjalar disetiap sudut kepalanya, suara ribut yang tidak terdengar jelas lagi, dan pemandangan yang mulai buram, alhasil ia berjalan santai kebawah, supaya saat ia tidak sadar ia sudah ada ditempat datar karna sekarang ia msih dipertengahan tangga

Gilang yg menyadari Fajri yg nampak memegangi kepalanya nya pun kini mencoba menghampiri nya

"Ji Lo gak papa? Kita pulang aja ya" ucap Gilang dan di angguki fajri

"Pulang ke mana apa maksud Lo Lang" ucap shandy yg tak mengerti

"Aji tinggal di rumah gue" ucap gilang yg berterus terang

"Jadi,,,,," belum selesai ia mengucap kan namun tiba-tiba Fajri berteriak

"ARRGHHH,,,,,,," teriak Fajri yg tak tahan dengan nyeri kepala nya

"Ji Lo kenapa, Lo gak papa, apa yg terjadi sebenarnya?" Tanyak shandy

"Udah bg, mending bg shan fokus ke fenly aja kasian dia perlu perhatian, bg shan gak perlu khawatirin aji, aji gak papa" ucap fajri lalu meninggalkan ruangan itu dan melangkah pergi

"Ji, aji,,," panggil shandy yg melihat Fajri mulai keluar dari rumah, mencoba mengejar Fajri namun langkah nya terhenti karna di tahan oleh fenly

"Udah lah kak, biarin dia pergi" ucap fenly

"Lo apa apaan sih fen, jadi selama ini Lo biang kerok di balik aji yg pulang lontang Lantung malam itu" tanyak shandy tak habis Fikir

"Kalau iya emang kenapa? Lo mau benci sama gue kak, ingat ya penderitaan dia tidak sebanding dengan penderitaan gue kak, gue dari kecil yg slalu ngelihat dia di manja sama mama papa bahkan semua kemauan dia di turutin sama mama papa sampai mama pun jadi korban akibat menuruti kemauan nya

"Fen udah, gue bilang udah udah ya
Gak usah sangkut pautkan peristiwa itu dengan Fajri, karna ini murni musibah dan musibah tidak ada yg tau" ucap Shandy lalu kembali ke kamar nya

Entah lah pikiran nya jadi kacau saat ini, melihat Fajri yg tubuh nya sekarang agak lebih kurusan dari pada biasanya, apa Gilang tidak memberinya makanan? Atau malah Fajri yg emng lagi sakit saat ini.


🏀🏀🏀

"Ini menyakitkan, tapi aku baik baik saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini menyakitkan, tapi aku baik baik saja. Aku sudah terbiasa dengan semua ini" ~fajri


Jangan lupa vote dan komen
Supaya saya bisa makin semangat
Buat ngelanjutin cerita ini, thanks

Collab
               ShopieOktapiani

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now