"Enggak! Gue gaada perasaan sama dia "

Wooyoung dengan cepat mengelak perkataan Jongho, astaga bagaimana bisa rumor itu membuat orang yang mencintai nya malah diam.

"Jong, lo beneran bakal jagain gue? Cukup dengan gue dan ga bakalan selingkuh dalam hal apapun?"

"Iyaaa kalo lo mau jadi pacar gue. Gue bakalan selalu ada buat lo jauh atau deket nya kita nanti "

Disana Wooyoung tersenyum haru, dia melihat ketulusan dikedua mata Jongho dan benar-benar berbinar dan berseri.

"Iyaaaa gue mau jadi pacar lo"

"Seriuus?!"

"Em iya gue nyaman sama lo setelah gue berusaha selalu berlindung ke elo kalo keganggu sama apapun"

Jongho memegangi kedua lengan Wooyoung saking senangnya , lelaki cantik didepannya mengangguk mantap. Detik itupun Jongho langsung memeluk Wooyoung dan mengusap rambut kekasih baru nya .

"Makasih ya Woo,lopyu"

"Hehe lopyu too. Tapi kita berdelapan kan sahabat Jong, lo yakin berani terang-terangan sama mereka?"

"Aku kamu dong sekarang"

"Iya itu maksud gue— eh akuu"

Jongho sedikit terkekeh mendengar suara imut Wooyoung saat menyuarakan kata "aku" untuk pertama kali nya di telinga Jongho.

"Kamu ga berani? Kita bisa backstreet kok . Sampe kamu bisa nge publish hubungan kita"

"Kamu gapapa? Bukannya gimana-gimana "

"Iya aku ngerti kok, yang penting sekarang kamu punya kuuuuu"

Jongho memeluk erat Wooyoung , sudah lama ia mengagumi lelaki cantik yang ada dipelukannya ini. Melihat tingkah nya setiap hari tak menyangka membuat Jongho jatuh hati kepada Wooyoung.

Jongho pikir Wooyoung akan menolaknya dengan alasan mereka bersahabat tetapi beruntungnya Wooyoung menerima pernyataan cinta nya dan sudah resmi berpacaran. Jongho bahkan terlihat sangat bahagia.

"Ekheem, maaf nih mama menganggu . Kalian mau makan dulu gak? Mama udah siapin"

Diluar dugaan ternyata sedari Jongho menyatakan perasaannya Irene -mama- Wooyoung sudah berdiri diambang pintu.

"Mamaaaaaaa" rengek Wooyoung ketika mengetahui ada mama nya disana

"Siapa suruh ga tutup pintu"

Irene tersenyum melihat kedua adam muda yang baru saja jadian, bahkan hati nya sangat senang melihat anak semata wayangnya dengan wajah yang berseri.

" gapapa sayang, ayo anak-anak mama kita makan dulu yaa."

Dengan wajah memerah Wooyoung dan Jongho mengikuti Irene ke lantai satu untuk makan sesuai keinginan Mama Wooyoung.

Tidak apa kan, tidak mungkin setelah ini Jongho digebuki karena memacari anaknya . Hahaha pikiran konyol macam apa itu, Jongho takut.

"Sayang gapapa kan?"

Jongho berbisik disamping Wooyoung, bukannya menjawab lelaki cantik itu tiba-tiba batuk yang menyebabkan mereka berhenti ditengah-tengah tangga.

"Kenapa Woo?? Kamu makan apa hah?" Tanya Irene sedikit panik

"Enggak, gapapa ma . Sumpah gapapa jalan aja duluan"

"Seriuuuss gapapa? Jongho temenin Wooyoung sebentar ya nak , mama mau panggilin papa dulu "

Jongho mengangguk kan kedua kepala nya tak lupa menjawab "siap ma" dengan tegas.  Meskipun Jongho agak sering ke rumah Wooyoung dengan alasan belajar, kedua orang tua Wooyoung sudah menganggapnya sebagai anak mereka . Apalagi sekarang menjadi pacar anaknya , sudah pasti bisa dipercaya oleh orangtua Wooyoung.

"Kamu kenapa ?" Tanya Jongho mengusap poni Wooyoung yang sedikit berantakan

"Kaget aja tadi kamu manggil sayang kayak lucu aja denger nya"

Jongho menggelengkan kepala nya cukup heran tetapi tidak apa karna Wooyoung mungkin belum terbiasa dengan sebutan itu.

"yaudah yuk ke meja makan pasti udah ditungguin "

" yukkk!"

Mereka akhirnya berjalan ke meja makan berdua, melupakan bahwa mereka sebenarnya memiliki tujuan utama yaitu mengerjakan tugas kelompok , mungkin setelah ini mereka berdua akan menyelesaikannya. Semoga saja.




°Д°

Untuk pembaca lama ini Part baru (ada part yang ga sengaja aku hapus dan lupa gimana cara aku nulis nya jadi aku ngetik ulang tapi konsepnya tetep sama )
nulis langsung publish maap kalo ada typo ya<3

About School - Ateez (Revisi)Where stories live. Discover now