Lancang;

6 0 0
                                    

Hari ini ia datang.

I'm confessed. Really.

Bingung harus bagaimana.

Tapi, aku punya alasan tersendiri.

Tapi, sialnya jiwa ini peduli.

Tidak. Ia kalah.

Kalah dengan egois ku.

Ya, aku memilih untuk menggelungi tugas ku.

Berbicara dengan layar persegi empat panjang dengan jari bercengkrama sendiri menumpahkan apa yang ia ingin tumpahkan.

Maaf untuk ini, aku lancang sekali tidak menghargai dia.

Raga ini tidak sanggup, menampung banyak pertanyaan yang akan dilontarkan.

Pikir ku melayang.

Entah ada perasaan apa ini,

Lebih baik aku menggelungi layar laptop ku ini.

Daripada menemuinya.

Dan selalu berakhir di ruangan berdengung.

Aneh memang.

Hei, tapi aku punya pendapat sendiri?

Bagaimana jika kau di sisi ku ?

Mungkin akan berfikiran yang sama ?

Atau,

Tidak.

Uhm, sepertinya aku tidak menyesal dengan pilihanku.

Aku bukannya egois.

Hanya lemah.

Sudahlah aku tak suka jika berbicara ini.

Aku tak mau mereka yang mendegar ku,

Merasa kasihan dengan ku.

Bukan aku jika tidak egois.

Yah, ku akui.

Aku.

Egois dan lemah.

Sudah, hilangkan saja teori di pikiran mu itu.

Kau tak akan mengerti dengan ini.

Ini bukan tentang cinta.

Tapi,

Jiwa seorang anak perempuan yang berhasil di terpa oleh itu.

G'night all.

Semoga kau tak merasakan seperti ini.

Dan,

Semoga keberuntungan menjemput ku di depan.

ryhmes dumpWhere stories live. Discover now