"Sok misterius lo, ngak pernah cerita apa-apa kekita, lo nyembunyiin sesuatu kan? " Timpal zweitson kesal

"Nyembunyiin apaan? Curiga mulu lo pada" Lanjut fajri lalu pergi meninggalkan mereka.

"Dih,,, udah ditungguin juga, malah ditinggal" Kesal fiki yang mengikuti langkah fajri dan disusul zweitson

^Di kelas^

"Btw, yang nganterin surat lo kemaren siapa? " Tanya Zwei mengintrogasi

"Ha! Yang mana? " Tanya balik fajri soalnya ia belum tahu soal itu

"Itu,,, yang kemaren nganterin surat izin lo" Jelas fiki yang sudah greget dengan temanya ini.

"Orangnya tu,,, itam manis,,, logat mukanya,,, lumayan serem, soalnya dia kurang senyum kemaren" Ucap zwe menjelaskan

"Oo,,, bang lang" Jawab fajri datar

"Oo,,, bang lang,,, iya bang lang, dia siapanya elo bambang? " Greget Fiki sambil menirukan ucapan fajri

"Ya,,,, pokoknya orang baik lah, udah ah males gue,,, berasa diruang BK, ditanya mulu" Ucap fajri melerai

"Emang lo pernah masuk bk" Ucap fiki yang berfikir

"Udah lah Fik lagi males debat gue" ucap fajri yg langsung menidurkan kepalanya di atas lipatan tangannya di atas meja

***

Di kafe ricky^

"Arghh,,,, bingung gue,,, mau cari kemana lagi tu si aji" Prustasi Shandy

"Yaelah sabar,,,, ni kita juga lagi usaha,,, lo do'ain aja, semoga dia baik-baik saja" Ucap ricky menenangkan

" Tahu lo! Mending lo sementara turutin kemauan fenly buat jadi kakak yang baik untuk dia, siapa tahu hatinya juga luluh nanti buat nerima fajri " Timpal farhan yang mendapat tatapan sinis ricky

"Hm mikirin fenly, gue udah usaha tapi apa, di otak gue cuma ada dia, intinya sebelum gue bisa liat aji baik-baik saja pakai mata gue, gue belum bisa mikirin yang lain" Jelas Shandy sambil memijat pelipisnya

"Yaudah sabar ya,,,, gue bakalan bantu lo, kita cari aji bareng bareng ya" Ucap ricky melerai

"Oh ya shan, apa lu belum cek ke sekolahnya, atau ngabarin pihak sekolah kalau aji ngak masuk beberapa hari ini" Lanjut ricky mencari solusi

"Benar sih, gue belum kasih tahu pihak sekolah kalau aji izin ngak masuk beberapa hari, yaudah nanti lo temenin gue ya" Jawab Shandy dan diangguki mereka berdua

***

^Disekolah^

Jam pulang sekolah pun tiba, mereka bertiga  sudah barada diparkiran.

"Eh ji main basket didekat lapangan rumah lo, mau ngak? " Tanya zweitson diangguki fiki

"Duh,,, gimana ya? Lain kali aja deh, gue lagi ngak bisa" Jawab fajri mengelak

"Emang lo ngapain si, ngak biasa lo nolak soal main basket" Kesal fiki terhadap teman satunya ini

"AJI!! " Teriak seseorang yang tak asing dan berlari kecil kearah mereka, dan langsung mendekap tubuh adiknya itu, siapa lagi kalau bukan shandy.

Fajri tak membalas pelukan itu, yah bukan karna tak rindu dengan abg nya ini, tapi fajri ingin abg nya mengerti kalau hal yang dia lakuin ini akan membuat orang dirumah itu marah, karna sudah peduli dengannya

"Dih,,, apaan sih lo bang, kayak ngak ketemu aji bertahun² aja" Dumel Fiki yg melihat tingkah Shandy yang berlebihan

"Lo ngak papa kan? Lo tinggal dimana? Yok ikut abang pulang ya! " Bukan menjawab pertanyaan fiki, Shandy hanya sedang khwatir dengan fajri sehinga bertubi-tubi pertanyaan untuk adiknya keluar

Fajri and FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang