1

3.4K 380 23
                                    






Renjun selalu memulai harinya dengan berkutat bersama peralatan dapur. Menyiapkan dan menciptakan makanan untuk keperluan isi perut mereka selama beberapa jam ke depan hingga tiba waktu makan siang. Sedang di luar sana matahari mulai naik ke permukaan, menerangi kembali dunia yang sebelumnya ditemani gelap.

Suasana di dalam unit apartmentnya cukup sunyi karena sang pembuat sua utama masih terlelap di bawah selimut. Renjun selalu menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya sebelum membangunkan sang anak dari tidurnya.

Chenle telah dikembalikan oleh Jaehyun setelah dua malam bersama dengan pria itu menghabiskan waktu. Entah hal apa saja yang telah dilakukan ayah dan anak itu selama dua hari, Renjun belum mengetahui karena sang anak masih belum bercerita kepadanya.

"Selamat pagi" ucap Renjun. Sebelah tangannya merapikan rambut Chenle yang berantakan, lalu dilanjut dengan dirinya yang memberikan kecupan bertubi-tubi pada wajah sang anak. Sebuah jurus jitu yang digunakan Renjun untuk membuat Chenle terbangun dari tidurnya.

"Mommy"

Renjun membawa sang anak dalam gendongnya kala Chenle merentangkan tangan kepadanya. Berjalan keluar dari kamar lalu mendudukkan sang anak pada bangku meja makan. Menikmati sesi sarapan mereka dengan khidmat ditemani sinar matahari yang mulai menyerobot masuk ke dalam ruangan dan menghangatkan tubuh mereka.

"Kemarin pergi kemana dengan daddy?" tanya Renjun setelah sesi sarapan keduanya telah usai dan dirinya tengah membersihkan sisa makanan yang menempel di sekitar bibir anaknya.

"Memancing!" jawab Chenle antusias.

"Benarkah?"

"Belcama kakek juga"

"Lalu? Apa dapat ikan?"

Momen yang paling Renjun sukai selain melihat pertumbuhan sang anak adalah mendengarkan cerita Chenle. Selain membangun hubungan dekat antara ibu dan anak, mendengarkan juga menumbuhkan rasa percaya diri sang anak dan lebih terbukanya mereka kepada orang tua.

Chenle mengangguk dan mengangkat jarinya yang menunjukkan angka tiga disana. "Daddy memacak ini"

"Setelah itu pergi kemana lagi?" tanya Renjun seraya menggantikan pakaian sang anak dengan yang lebih baik karena setelah ini ia akan mengantarkan Chenle untuk dititipkan pada day care selagi dirinya pergi bekerja.

"Daddy bekelja. Lele belmain di lumah dengan kakek, nenek"

Renjun mengangguk paham. Bukan suatu hal tabu lagi Jaehyun akan pergi bekerja meski itu tengah hari libur atau tengah masanya ia bersama dengan Chenle. Jaehyun dan pekerjaannya seperti amplop dan perangko yang tak dapat dipisahkan.

Menitipkan sang anak di tempat penitipan bukan semerta-merta keegoisan Renjun yang tak mau mengasuh Chenle. Renjun harus tetap mencari pundi-pundi uang demi keberlangsungan hidupnya dan sang anak. Renjun juga tidak menitipkan sang anak pada tempat yang main-main. Ibu satu anak itu tau apa saja kegiatan yang dilakukan putranya disana meski awalnya ia dengan Jaehyun terlibat adu mulut perihal Chenle yang harus dititipkan sementara.

Renjun tidak mau merepotkan orang tuanya ataupun orang tua Jaehyun untuk mengasuh anak mereka. Chenle adalah seorang anak yang tengah berada di masa aktifnya dan orang tua mereka tidak mungkin akan selalu kuat mengikuti stamina yang dimiliki anaknya. Maka jalan lainnya adalah Renjun harus menitipkan anak mereka pada tempat penitipan anak.

"Besok mau pergi jalan-jalan dengan mommy?" tanya Renjun di tengah perjalanan mereka.

"Benalkah?"

"Benar. Mommy mengambil masa cuti besok" jawab Renjun. "Jadi anak mommy mau pergi kemana?"

US | JAEREN on holdWhere stories live. Discover now