01

802 41 0
                                    

Jeno adalah murid senior high school yang masih duduk di tingkat dua, sekolahnya ini termasuk sekolah di kawasan elite dan orang-orang elite tentunya. Jeno lolos masuk sekolah dengan beasiswa karena dia sangat pintar dan juga Jeno tipikal anak ambis dan rajin.

Namun Jeno juga sangat pendiam dan juga jarang bicara, hanya dengan temannya Haechan dan Renjun yang dekat dengannya, awalnya karena tidak sengaja satu kelompok mareka akhirnya menjadi sahabat, Haechan dan Renjun mungkin sedikit lebih dominan ekonomi dan keluarga mareka di bandingkan dengan Jeno yang lulus jalur beasiswa, tapi mareka tidak pandang bulu untuk bertemam dengan Jeno.

Jeno berjalan di koridor menuju kelasnya tak ayal dia sering mendengar cuitan dari murid lain yang termasuj golongan atas

'lihat lah dia sangat cupu'

'dia lumayan tapi dia miskin'

begitulah yang sering dia dengar tapi  dia tidak menggubrisnya, Jeno sudah sering di gitukan oleh temennya sekolahnya bahkan Jeno sering di bully dan di lecehkan oleh geng senior yang sangat terkenal di sekolahnya.

Jeno duduk di tempat duduk paling belakang, di depannya ada Renjun dan Haechan, dia selalu mengikuti pembelajaran dengan hikmat dan selalu bisa mencerna, dia selalu di tunjuk saat menjawab pelajaran kedepan dan bahkan dia sering di suruh temennya mengerjakan semua prnya dan untungnya temennya selalu membayarnya

"Jen kerjain pr gua dong, kayak biasa nih duitnya" ucap Hyunjin temen sekelas Jeno menaruh uang senilai lima ratus ribu di meja Jeno, Jeno pun mendongakan kepalanya menatap Hyunjin dia pun menganggukan kepalanya "Hyunjin ini apa gak kebanyakan?"

"gakpapa ambil aja buat bayar sesuatu yang lu butuhin Jen" Hyunjin pun mengusap rambut Jeno untuk pertama kalinya "Kalo lu gak ngerjain tugas gua, siap-siap ganti uang gua semuanya yang pernah gua bayar ke lu ingat itu"

Jeno hanya bisa mengangguk pelan, menurutnya Hyunjin bisa bersikap manis kepadanya tapi tidak dengan ancamannya, Jeno takut akan hal itu terjadi, mungkin habis pulang sekolah.

"Jeno mau ikut ke kantin?" tanya Haechan

"haeum sepertinya tidak, aku bawa bekal hehe"

"bawa saja bekalnya ke kantin, pasti masakan bibi tiffany sangat enak ya jen, bisa minta dong" sahut Renjun berujar

"heuh kalian tidak tau saja masakan mama selalu yang paling enak tenang saja akan ku bagi untuk kalian juga, ayok ke kantin"

Mareka bertiga pun pergi ke kantin, baru saja mareka memijak kan kaki di kantin keributan pun terjadi oleh ulah sang senior yang terkenal di sekolahnya

"Bangsat lu, maksud lu numpahin air ke baju gua itu apa? sengaja lu? mau jadi jagoan lu?" Mark Lee Seorang senior yang sangat di takuti di sekolahnya bahkan orang tuanya termasuk donatur terbanyak di sekolah ini dan juga keluarganya sangat terpandang

"m - maaf ka saya tidak sengaja" dengan terbata murid itu meminta maaf kepada Mark

BRAKKKK

Murid itu terjatuh tepat di depan kaki Mark "pergi lu dari sini, gua kagak mau liat wajah tolol lu ada di hadapan gua kapan pun itu"

Semua murid pun bubar akhirnya, Jeno yang menatap kejadian itu sangat takut, namun tatapan Jeno dan Mark tidak sengaja berpapasan sebentar dan Jeno langsung memutuskan contact kepada Mark dan menundukan kepalanya.

Jeno dan kawan-kawan dengan cepat duduk di tempat yang kosong takut tempatnya di ambil oleh orang lain, sekitar satu halatan adalah tempat gengnya Mark duduk, Jeno tidak enak dengan posisinya sekarang, dia sekilas bertatapan langsung dengan Mark tapi Jeno tidak menggubrisnya takut dia salah lihat ke Mark bisa - bisa dia kena masalah.

senior dareWhere stories live. Discover now