3. Without title

1.9K 211 39
                                        

🔐STILL IN THE PAST

🐶 Jeno's POV ⤵️

Beberapa minggu telah berlalu, semua member NCT DREAM termasuk aku tentunya semakin sibuk mempersiapkan comeback. Seperti sekarang, kami semua sedang berlatih koreografi untuk lagu baru kami. Latihan sebenarnya sudah selesai beberapa menit yang lalu, dan inilah saatnya kami beristirahat sejenak sebelum kembali berlatih.

"Pinggang mu tak apa, Na?" Tanyaku khawatir pada Jaemin yang tengah merebahkan dirinya dengan kepala yang ditaruh di pahaku.

Pasalnya saat menari tadi, aku tak sengaja melihat Jaemin yang terlihat tengah menahan rasa sakit di pinggangnya.

Salahnya juga sebenarnya yang sangat hiperaktif sebelum latihan. Jadilah sakit pinggangnya kambuh. Dasar kakek tua, sudah tau sakit tapi tak mau diam.

"Tadi sempat sakit sedikit, tapi tak apa, sudah lebih baik sekarang." Jaemin tersenyum manis kepadaku, meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. Tapi aku tak percaya.

"Benar tak apa?"

Jaemin menggenggam tanganku cukup erat "Aku tak apa-apa, Jeno. Percaya padaku."

Akhirnya aku menghela nafas mengalah, daripada harus mendengar Jaemin yang selalu menjawab tak apa.

"Hei, aku ingin pergi ke tempat eskrim di bawah, ada yang ingin menemaniku?"

"A—"

"Tidak." Aku terlebih dahulu memotong omongan Jaemin sebelum ia menyelesaikannya. Dan Jaemin membalasku dengan tatapan mata bertanya "kenapa?"

"Denganku saja, Le. Ayo." Entah bagaimana, Renjun yang sejak tadi bermain ponsel tiba-tiba menawarkan dirinya. Sepertinya pemuda China itu paham dengan kondisinya.

"Ayo, Hyung. Apa kalian tidak ada yang mau menitip?" Tawar Chenle, tapi tak ada yang menjawab, termasuk Lee Haechan si super aktif.

"Apa mereka semua mati, Hyung?"

'Mereka'? Apa aku juga termasuk? Enak saja, aku masih ingin hidup tahu. Masih ingin menikah dengan Jaemin juga. Eh? Aku bercandaaaa. Tapi kalau benar pun tak apa, hehe.

"Kurasa begitu. Sudahlah, kita ambil eskrim untuk diri kita sendiri saja."

"Aku ingin eskrim berbentuk bungeoppang." Pinta Haechan, masih dalam keadaan berbaring di lantai dan mata yang fokus pada ponsel. Cih sok sibuk sekali si gembul itu, seperti ada yang penting saja di dalam ponselnya.

Setelah Haechan me-request, yang lain akhirnya ikut me-request juga. Begitulah, harus ada yang memulai, baru ada yang mengikuti. Aku juga ikut request sih .◜⁠‿⁠◝⁠ 

"Pinggang mu pasti masih sakit, bodoh. Kau pikir aku tak peka, huh?" Omelku pada Jaemin setelah Chenle dan Renjun pergi.

"Ingin menemaniku ke toilet?"

"Huh? Tiba-tiba?" Aneh sekali, tiba-tiba minta ditemani ke toilet, seperti di toilet ada hantu saja.

"Pinggangku masih sedikit sakit, jadi sepertinya butuh bantuanmu untuk mengantarku." Kata Jaemin dengan mata penuh harap. Dasar drama king.

Aku yang melihat tatapan berharap Jaemin akhirnya mengangguk saja, dan berjalan dengan menuntun Jaemin ke toilet. Pinggangnya sakit kan? Jadi aku berinisiatif untuk menuntunnya. Walau sebenarnya aku malas.

"Nah, sana masuk." Usirku, mendorong tubuh Jaemin. Sudah tahu pinggang nya sedang sakit, aku malah mendorongnya. Dasar Lee Jeno bodoh.

Jaemin hendak masuk, tapi tangannya juga membawaku untuk masuk bersama. Memojokkan tubuhku ke dinding, dan memperlihatkan seringainya. Uh, perasaanku jadi tidak enak tentang ini. Sepertinya Jaemin...

Walk With You || JaemjenTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon