Gilang yang mendengar betapa cueknya fenly, dan betapa ia ingin kesengsaraan slalu mengahantui adiknya itu, membuat gilang sedikit emosi. Pasalnya bisa-bisanya sahabat nya ini malah menyia²kan adiknya itu, dan alhasil Gilang langsung memukul meja didepannya dan langsung berdiri dan berucap

"Gue ngak habis pikir ya sama jalan pikiran lo, lo emang orang yang ngak punya hati, lo udah berusaha memisahkan fajri dengan orang yang menjadi penyanggah dia dan sekarang apa lo ingin  merusak mentalnya jugak ha! " Bentak gilang tanpa sadar

"Kok lo ngegas gini sih, santai dong, lo ngak tahu apa-apa, lo ngak tahu apa yang dia perbuat sehingga gue,,, bisa jadi kayak gini" Ucap fenly yg ikut berdiri

Dan lo,,, lo yang slalu memberi semangat terus ke gue kalau gue butuh support, tapi apa? Apa sekarang? Lo belain anak yang membawa petaka dihidup gue" Lanjut fenly

"Cukup!! " Bentak gilang emosi

"Lo cuma mikirin kalau cuma lo yang menderita selama ini, tapi lo lupa kalau ada orang yang menderita juga sama kayak lo, Bahkan lebih dari lo, untuk sakarang ini" Lanjut gilang

"Gue ngak peduli penderitaan siapapun itu, yang penting gue ingin slalu membuat dia lebih menderita dari gue selama ini" Balas fenly cukup emosi

"Oke, kalau lo mau itu, tapi ingat satu hal, KACA YANG TELAH RETAK, TIDAK BISA DI KEMBALIKAN LAGI" Tegas gilang dengan akhir kalimat yang penuh penekanan, lalu iapun pergi meninggalkan fenly yang masih berdiri dengan muka memerah menahan emosi

***
^Kantor sandy^

Dia tidak fokus hari ini bekerja entah mengapa ia merasa ada yang aneh di adiknya,
Seseorang datang dan membuyarkan lamunanya, siapa lagi kalau bukan sohibnya, ricky

"Wey bro,,,, mikirin apaan sih shan?, kayak banyak utang aja" Tanya ricky sambil menepuk pundak temanya itu

"Hm,,, gue kepikir fajri, entah mengapa dia keliatan aneh tadi pagi" Jawab Shandy

"Yaelah pantes aja si fenly buat lo jauh dari dia, orang yg ada di otak lo cuma dia, ngak ada kata fenly nya" Kata farhan tiba yang ternyata datang bersama ricky namun ia tadi pergi ketoilet sebentar

"Lo bisa diam ngak han, dan lo shan emang ada apa sama fajri tadi pagi" Tanya ricky ingin menghentikan topik farhan

"Hmm,,, tadi pagi dia keluar kamar, trus pergi naik motor, tapi dia slalu pegang perutnya kayak kesakitan gitu" Jelas shandy yang masih fokus menatap kearah jendela luar

"Yaelah itu tandanya dia lapar kali, lebay lo" Kata farhan yang langsung dipelototi ricky

Mendengar ucapan farhan shandy pun berpikir, apa memang ia yang terlalu lebay, atau ini memang benar kalau fajri kenapa-napa, hal itu terus berputar diotaknya hingga ia memijit pelan diatas pelipisnya itu

"Yaudah ngak usah dipikirin, soal fajri, gue bakalan bantu lo kok, gue bakal cari tahu nanti, lo tenang ya" Ucap ricky memberi semangat

"Dih ngapain? Mending lo cari tahu fenly jam segini ngapain, atau lo lebih dalam mempelajari sikap dan kebiasaanya, jangan fajri mulu yang ada dipikirin lo" Balas farhan tanpa dosa

***
^ balik ke Fajri lagi ^

Fajri disekolah tidaklah bersemangat, rasa perih itu masih sedikit menghantuinya, namun apalah daya, dia harus melewati hari ini dan berharap rasa nyeri ini cepat usai.

"Eh ji sini kunci motor lo, biar gue aja yang bawak" Tawar zwei yang diangguki fiki

"Benar tu, lo belum sehat tapi maksa sekolah, jadi las kan lo" Timpal fiki.

Fajri yang kalah itu merasa lemas tidak membantah pemintaan temannya itu. Ia pasrah dan mengikuti apa yang temanya katakan.

Selang beberapa saat nampak fajri dan dua temanya tiba dirumah fajri, fajri kaget mengapa mobil ayahnya ada, padahal biasanya ayahnya slalu pulang malam atau bahkan tidak pulang sama sekali

"Eh ji ini mobil bokap lo kan? " Tanya fiki memastikan

"Hm " Jawab fajri singkat, karna ia yakin kalau ada sesuatu yang akan terjadi

"Wah,,  berarti sekarang kita masuk aja langsung, trus kita suruh bokap lo telpon dokter" Timpal zweit

"Gak usah, mending kalian langsung pulang aja ya, gue lemes mau istirahat" ucap fajri
Bukan nya ia ingin mengusir sahabat-sahabat nya ini tapi firasat ia menyatakan bahwa bakalan ada kejadian sesuatu nanti nya, entah lah
ia tak kuasa untuk memikirkan nya

"Gak usah, mending kalian langsung pulang aja ya, gue lemes mau istirahat" ucap fajri Bukan nya ia ingin mengusir sahabat-sahabat nya ini tapi firasat ia menyatakan bahwa bakalan ada kejadian sesuatu nanti nya, entah lahia tak kuasa untuk memikirk...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada saatnya kita tidak punya pilihan lain, selain terdiam dan mencoba menerima nya"~fajri


"Bocoran chapter selanjutnya adalah
Kita bakal membuat fenly merasa bahagia, nah kira² apa ya yg membuat fenly merasa bahagia? Tunggu di chapter berikutnya"😊


Jangan lupa vote dan komen
Supaya saya bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini,
thanks you


Chapter ini collab dengan
ShopieOktapiani

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now