Fiki dan zweitson yg melihat Fajri belum jugak bangun akhirnya memutuskan untuk nyamperin Fajri, zweitson dan Fiki agak sedikit panik pasalnya Fajri memejamkan mata nya
Itu tandanya Fajri sedang pingsan

"Fajri bangun ji" ucap Fiki sambil mengangkat kepala Fajri ke pangkuan nya, ia mencoba beberapa kali menepuk pipi Fajri berharap Fajri terbangun saat itu jugak.

Zweitson terserang emosi ia tidak terima temen nya ada yg pingsan seperti ini lalu ia mendekati ricko dkk  dan berucap

"Kalau sampai aji kenapa-kenapa gue gak akan maafin Lo ricko" ucap zweitson penuh emosi sambil menunjuk ke muka ricko

"Lo pikir gue takut apa, emang dasar dia nya aja yg lemah hahahah" ucap ricko dan sambil terdengar tawa dari temen² ricko yg lain nya membuat zweitson semakin emosi

"Lo apa apaan sih ini semua ulah kalian tau gak kalau aja kalian main nya sportif pasti aji gak akan pingsan" ucap zweitson sambil menggepal baju ricko

"Udah udah kenapa malah berantem sih, udah ya ricko kalian harus terima kekalahan kalian" ucap pelatih SMA Pratama

"Ricko ayok pulang, bikin malu aja" ucap pelatih SMA harapan bangsa
Dan kemudian SMA harapan bangsa pun bubar dan pergi meninggalkan lapangan basket

"Ayok kita bawa Fajri ke rumah sakit" ucap pak pelatih dan di angguki kepala oleh Fiki dan zweitson
Mereka pun langsung mengangkat tubuh Fajri ke dalam mobil dan segera melaju ke rumah sakit terdekat

Namun nyatanya di tengah perjalanan menuju rumah sakit tiba-tiba Fajri sudah sadar dari pingsan nya alhasil Fajri menolak untuk di bawakan ke rumah sakit, lagi lagi dengan alasan tidak ingin merepotkan orang-orang yang ada di sekitarnya dan dia jugak bingun untuk menjelaskan apa nantinya apabila keluarga nya tau.

Terpaksa Fiki zweitson mengantarkan Fajri ke rumah nya saja dari pada Fajri ngambek dan terus terusan mengomel, pak pelatih sudah pisah mobil sama mereka dan mereka memutuskan untuk naik taxi saja karna tidak mungkin jugak mereka balik ke sekolah untuk mengambil motor mereka lebih baik Fiki dan zweitson mengantarkan Fajri terlebih dahulu saja nanti baru mungkin balik lagi ke sekolah buat ngambil motor nya

***

Kini Fiki dan zweitson sudah sampai di rumah Fajri dan Langsung membantu Fajri masuk ke dalam tapi di dalam ternyata mereka bertemu dengan fenly untung saja mereka sudah mengganti seragam basket dan sudah memakai baju sekolah karna ini permintaan Fajri sendiri apa bila mereka tetep mau mengantarkan Fajri sampe ke rumah maka mereka harus menggantikan seragam nya.

Fenly yg melihat Fajri di papah oleh Fiki dan zweitson pun melirik sekilas dalam hatinya berucap

"Kenapa tu anak" lirih nya agak sedikit bingung

"Ah untuk apa jugak gue pikirin" lanjut fenly membatin

Fiki zweitson Fajri sudah sampai di kamar milik Fajri dan langsung menidurkan tubuh Fajri di atas kasur,
Fiki langsung ke dapur untuk mencari minum untuk Fajri minum obat

Fiki telah mengambil minum dan langsung membantu Fajri minum obat meski cukup susah menyuruh Fajri minum obat harus dengan beribu paksaan dulu baru ia mau meminum

Setelah selesai meminum kan obat kini fajri sudah memejam kan matanya, entah lah mungkin dirinya emang membutuhkan istirahat,
Fiki dan zweitson kini ingin pulang saja mungkin mereka akan balik ke sekolah dulu untuk mengambil motor nya masing-masing

****

"Sahabat itu gak  semuanya harus sama, cukup sama sama saling mengerti, percaya dan menghargai" _fajri, Fiki, zweitson

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sahabat itu gak  semuanya harus sama, cukup sama sama saling mengerti, percaya dan menghargai" _fajri, Fiki, zweitson

Jangan lupa vote dan komen
Supaya saya bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini. Terimakasih


Chapter ini collab dengan  ShopieOktapiani

Fajri and FamilyWhere stories live. Discover now