33 : rencana baru

Start from the beginning
                                    

Seketika badannya yang kaku menjadi lemas sampai keseimbangan tubuhnya hilang, ia merasakan sepasang tangan yang mendorongnya agar jatuh kedalam lembah.

Jantungnya berdetak kencang ketika tubuhnya melayang, rasa takut benar-benar menyelimuti dirinya. Dan detik sebelum ia menutup mata ia melihat dirinya yang lain tersenyum senang disana.





























Haruto memperhatikan sang kekasih yang terlihat tenang dalam tidurnya. setelah menumpahkan rasa kesalnya tadi, kini jeongwoo tertidur dipangkuan haruto sambil memeluk tubuh sang kekasih seolah takut ia pergi lagi.

Haruto tersenyum, hatinya menghangat melihat jeongwoo yang tertidur tenang. Pemandangan yang ia rindukan kini bisa ia lihat kembali

Namun tak lama kedua alis jeongwoo bertaut, nafas jeongwoo tiba-tiba tak beraturan dan tubuhnya bergerak gelisah

"Kau bermimpi buruk?" Tanya haruto sambil terkekeh pelan sambil menepuk pelan pipi jeongwoo agar ia perlahan terbangun dari tidurnya.

Seketika tubuh yang bergerak gelisah tadi terdiam, tak ada gerakan apapun bahkan suara nafasnya yang keras tadi hilang. Jeongwoo benar-benar tak bergerak kali ini,  hembusan nafasnya tak lagi terasa sampai membuat haruto terdiam untuk sesaat.

"Jeongwoo" panggil haruto sambil menggoyangkan tubuh jeongwoo agar terbangun

"Sayang" panggil haruto pelan, ia mencoba tenang dan tak panik sambil terus menggoyangkan tubuh jeongwoo

Suara hembusan nafas yang pelan akhirnya terdengar, haruto ikut menghembuskan nafasnya lega mendengar suara nafas jeongwoo.

"Jeongwoo" panggil haruto

Jeongwoo perlahan membuka matanya sambil terus mengedipkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam penglihatannya.

Jeongwoo terbangun dari posisi tidurnya dengan cepat kemudian melihat haruto dengan alis yang kembali bertautan, dirinya terlihat bingung sampai membuat haruto ikut bingung

"Ada apa?" Tanya haruto

Bukannya menjawab jeongwoo justru terdiam, ia melihat ke sekelilingnya kemudian kembali melihat haruto. Alis yang bertautan tadi kini berpisah dan digantikan dengan lengkungan bibir jeongwoo yang bergetar hampir menangis

"Hey kenapa?" Tanya haruto sambil menarik jeongwoo kedalam pelukannya, tangannya menepuk pelan punggung jeongwoo untuk memberinya kenyamanan.

"Jika ini mimpi aku tak ingin terbangun" ucap jeongwoo ditengah isakannya

"Mimpi buruk ya?" Tanya haruto masih dengan tepukan lembut di punggung jeongwoo

Jeongwoo mengangguk didalam pelukan haruto, ia benar-benar ketakutan. Mimpi tadi terasa nyata baginya, bahkan hatinya masih sakit meskipun ia sudah tahu itu hanya mimpi.

"Sudah, semuanya baik-baik saja. Aku disini bersamamu" kata haruto menenangkan jeongwoo

"Haruto" panggil jeongwoo

"Iya?" Jawab haruto

"Apa kau sering bermimpi tentang dirimu yang lain?" Tanya jeongwoo

"Diriku yang lain? Aku hanya satu" jawab haruto

"Jiwa haruto yang sebelumnya" kata jeongwoo

"Aku terlahir kembali, aku mendapatkan ingatanku saat umurku 18 tahun. Itu yang dijelaskan oleh buku yang kumiliki " kata haruto

"Lalu kenapa ada dua jiwa yang menempati tubuh ini?" Tanya jeongwoo bingung

"Tidak tidak, hanya ada satu. Kau keliru jeongwoo, mimpi membuatmu tak bisa membedakan mana kebenaran dan mana ilusi" kata haruto.

L'AMOUR DE MA VIE Where stories live. Discover now