Minu tersenyum lebar dengan pipi yang merona. Mia juga blushing, menutupi wajahnya dengan buku. Jika dilihat dari sudut pandang orang lain, bisa dikira Minu sedang menyatakan perasaannya dan diterima oleh Mia.

Meneguk saliva, June menyudahi mengintip dan memilih fokus pada Zophy.

"Zo, kau nggak apa-apa?" Sekali lagi June mengajukan pertanyaan. Kali ini kedua tangannya masing-masing mendarat di bahu Zophy. Ia ingin Zophy berhenti menunduk dan menatapnya saja.

Zophy menolak. Ia menyingkirkan tangan June lalu sedikit meninggikan intonasi. "Aku nggak apa-apa!"

"Kalau begitu lihat aku dulu!" June pantang menyerah. Ia terus mengusik Zophy hingga tujuannya tercapai.

Saking kesalnya diusik, akhirnya Zophy mendongak menatap June dengan ekspresi marah lalu sedikit membentak, "Tinggalkan aku sendiri!"

June menganga melihat wajah Zophy. Bukan karena raut wajah marahnya, melainkan karena air mata yang mengalir deras melewati pipi, berhenti di dagu lalu jatuh membahasi sweater abu-abu yang dikenakan.

"Kan aku sudah bilang padamu waktu itu. Kalau ada apa-apa, cerita padaku. Kau nggak sendirian!" Perkataan June ini menenangkan amarah Zophy. Ekspresi wajahnya juga mulai melembut, tapi air matanya kini mengalir lebih deras lagi.

Yang tadinya hanya mengalir dari mata kiri, kini mata kanannya juga menitikkan air mata.

"Aku╴aku nggak apa-apa," ucap Zophy sedikit terbata

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Aku╴aku nggak apa-apa," ucap Zophy sedikit terbata. "Aku beneran nggak apa-apa, kok. Kakak nggak usah khawatir."

June menggigit bibir bawah menahan untuk tidak mengomel. Juniornya yang satu ini memang gengsinya tinggi dan sulit sekali mengakui perasaan sendiri.

Tidak ada yang bisa June lakukan selain mendekap Zophy erat lalu berbisik, "Nangis saja, nggak masalah."

Tidak kuasa menahan rasa sedih, Zophy akhirnya menangis dalam dekapan hangat June. Ia juga memeluk June balik.

Tangannya di punggung meremas seragam June, wajahnya ia sembunyikan─ia biarkan tenggelam di dada June. Tujuannya untuk meminimalisir suara tangisan.

Satu tangan June melingkar di pinggang Zophy dan tangan lainnya mengelus rambut si perempuan penuh kelembutan. June mengistirahatkan dagunya di atas kepala Zophy sembari menutup mata.

Ia bisa merasakan kesedihan junior yang ia sayangi─Zophy Jo.

Sementara itu,
Di dalam kelas 2-1...

"Heh, jangan nyari kesempatan dalam kesempitan buat megang Mia. Kulaporkan pada Zophy nanti!" Yuna mengkritik aksi Minu yang dianggapnya modus belaka.

Sebagai teman yang baik, ia tidak mau Minu menjadikan Mia sebagai objek modusnya. Lagipula kan saudara kembarnya itu juga sudah punya pacar.

Kritik Yuna itu membuat Minu kesal. "Kau kira aku apa? Jangan rusak citra baikku. Aku sukanya Zophy, kok!"

"Eh? Kau dan Zophy pacaran?" tanya Mia di sela-sela adu mulut antar saudara. Pertanyaan Mia membuat Minu gugup untuk menjawab. "I╴iya."

Let's Break The Wind Kde žijí příběhy. Začni objevovat