EPS 11

10K 582 7
                                    

"Apa Om selalu dibully oleh mereka?" Tanya Jeno geleng geleng kepala.

"Ya,,,,,,, hanya mereka berdua saja lah yang sanggup membully ku" kekeh Yuta.

"Kalau orang lain mana sanggup membully seorang king mafia" ucap Jeno.

"Kau tau soal itu?" Tanya Yuta menatap Jeno serius bagaimana bisa Jeno tau tentang identitas rahasianya.

"Apa sih yang tidak kutahu om,,,,,, makanya aku sedikit ngeri bertamu ke rumah mu, tapi rupanya kau orangnya tidak seperti yang aku bayangkan" kekeh Jeno lalu lanjut mengobrol hangat dengan Papa Jaemin.

"Sejak kapan kenal Jaemin,,,,,kenapa bisa akrab dengan anak tengil itu?" Tanya Yuta yang merasa heran tak banyak orang yang mampu akrab dengan anak tengil nya itu.

"Semenjak dijahili Om,,,,,,,"

__________________

"Ayo Daddy" kata Jaemin saat sampai didekat Jeno dan papanya.

"Manis kan,,,,,,Buna yang dandanin" ucap Winwin sambil merapikan rambut Jaemin yang sedikit berantakan.

"Tumben mau didandanin" ledek Yuta.

"Ya daripada lama pa kasihan Jeno yang nungguin" ucap Winwin.

Jeno menatap lelaki manisnya yang terlihat sangat cantik, manis dan tampan secara bersamaan dengan kemeja putih serta jas berwarna cream, capri pants hitam, dan oxford shoes hitam.

"Jeno boleh kan om bawa Nana,,,,Tante?" Tanya Jeno lagi.

"Boleh,,,,,,,tapi ingat jagain Nana ya" jawab Winwin yang diangguki papa Jaemin.

"Siap" jawab Jeno.

Di Mobil jeno memakaikan sabuk pengaman untuk Jaemin.

"Jangan sampai lupa" ucap Jeno.

"Pestanya dimana Daddy?" Tanya Jaemin.

"Di hotel X" jawab Jeno sambil menatap jam tangannya.

"Jam berapa sekarang?"

"Hampir jam 8" jawab Jeno.

"Maafin Nana ya Daddy,,,,, Nana beneran lupa" ucap Jaemin yang diangguki Jeno.

"Daddy nggak marah?" Tanya Jaemin lagi mencondongkan kepalanya menatap Jeno.

"Mana bisa aku memarahi cantik dan manis sepertimu" batin Jeno.

"Daddy!!" Ucap Jaemin dengan nada sedikit keras.

"Astaga kau tidak bisa bicara pelan?" Tanya Jeno sambil menyetir mobil.

"Gimana mau pelan,,,,,,, bicaranya sama orang tuli" jawab Jaemin menatap Jeno kesal.

"Apa,,,,,,kau bilang apa?" Tanya Jeno memperlambat laju mobilnya lalu menatap Jaemin.

"Tuh kan tuli,,,,,," kata Jaemin memangku tangannya.

"Astaga,,,,,,sabar Jeno" ucap Jeno mengusap dadanya.

"Wlekkkk" cibir Jaemin saat Jeno sesekali menatapnya.

"Daddy potong nanti lidah kamu" ucap Jeno sambil tersenyum.

Saat Jeno memberhentikan mobilnya Jaemin menatap bangunan megah bertingkat itu.

"Pestanya dilantai berapa Daddy?" Tanya Jaemin berubah biasa.

"Lantai empat"

Lalu Jeno turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Jaemin.

"Ayo turun Baby" ucap Jeno mengulurkan tangannya.

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang