jadi nya naik motor?

192 28 3
                                    

Denji terdiam memikirkan hal yang akan terjadi jika pochita bersama orang lain  "GA KAK SORRY MENDING GUE BALIK SENDIRI" teriak membuat Yoshida terkekeh

Denji bukan nya tidak mau pulang bareng Yoshida tapi ia hanya tidak terbiasa pochita di bawa dengan orang lain bahkan orang itu supir nya yoshida yang belum ia kenal sama sekali, pochita itu hadiah ulang tahun yang di berikan aki waktu Denji umur 17 tahun. rasanya ia sangat sayang dengan pochita dan takut juga pochita belakangan ini sering mogok ia takut merepotkan orang lain lagi.

Yoshida memiringkan kepala dan melihat ke bimbangan yang Denji rasakan, ia tersenyum dan tangan nya tearah menepuk nepuk kepala Denji "yaudah kita naik motor kamu aja gimana? tapi tetep saya yang bawa ya? kamu soal nya lagi cape banget takut kejadian yang tidak di inginkan malah datang" kata kata itu begitu lembut membuat hati Denji menghangat tapi Denji juga memikirkan 'bagaimana dengan mobil yoshida?'

Yoshida yang tersadar dengan apa yang dipikirkan Denji sekarang hanya bisa menggenggam tangan pria yang lebih muda itu "ga usah pikirin mobil saya nanti di anterin ke kosan kamu biar saya bisa pulang juga" katanya lagi lagi itu membuat denji merasa semakin merepotkan yoshida

Denji menghela nafas "tapi nanti ngerepotin lo" yoshida menggeleng kecil lalu mulai berjalan dan menggandeng tangan itu, tangan yang rasanya ia ingin selalu genggam dengan aman agar tidak kemana kemana dan agar aman bersama nya.

Sesampainya di parkiran Denji menyerahkan kunci motor nya kepada Yoshida "kamu pakai jaket saya ya, soal nya mau hujan takut nya kamu sakit nanti ga bisa ikut kegiatan" ia melepaskan jaket itu dan diberikan kepada Denji "makasih kak, tapi ga perlu repot-repot juga kali lo juga kan panitia acara disini nanti kalau lo sakit yang lain pada kelabakan karna ga ada lo. dan satu hal lagi gue ngga mau banget di salahkan atas sakit nya lo" ucap Denji sambil mendorong jaket itu.

Yoshida dengan santai nya mengikatkan jaket nya pada pinggang Denji "kalau kamu ga pakai ya saya juga ngga pakai Denji" katanya sementara Denji hanya bisa terdiam dan mencerna apa yang barusan terjadi 'gila lo hiro bisa beneran jatuh hati kalau gini ceritanya' ucap Denji dalam hati.

tanpa sadar Yoshida udah berada di atas pochita dan menunggu Denji untuk naik dan duduk di belakang nya "kamu mikirin apa? ayo naik" akhirnya Denji tersadar dari lamunannya dan langsung naik ke pochita. "hati hati ya lo bawa pochita dia ini Motor kesayangan gue, kalau sampe lecet lo gue bunuh" ancaman itu justru membuat Yoshida tersenyum dan menjalankan motor itu dengan kecepatan sedang.

diperjalanan yoshida banyak pertanyaan tentang denji begitu pun sebalik nya, Meraka seperti pasangan yang sedang menikmati sore tanpa Sadar Denji menaruh kepala nya di pundak yang lebih tua ia tertidur disana pundak itu begitu wangi bau nya sangat enak pikir Denji.

sementara yoshida melihat itu dari kaca spion hanya bisa tersenyum dan mengambil tangan Denji untuk ia pegang dan ia taruh di pinggang karna Yoshida takut jika ada polisi tidur Denji akan terjatuh, posisi ini sungguh membuat rawan kecelakaan tetapi yoshida sungguh tidak tega membangunkannya.

tanpa sadar Denji tertidur di setengah perjalanan dan terbangun ketika yoshida membangun kan nya karna sudah sampe kosan Denji "aduh maaf kak kenapa lo ngga bangunin gua aja anjir jadi ga enak kan gue nya, apa lagi ini jauh pasti lo gabut banget tadi ngga ada temen ngobrol sorry banget asli" katanya panjang lebar membuat Denji pikir Yoshida akan marah tapi ia malah dapat pelukan hangat dari Yoshida

"katanya kamu tadi pas tidur saya wangi, nih saya peluk dari depan biar kamu bisa cium aromanya lebih intens" Denji memerah tetapi benar yoshida itu sangat wangi tanpa sadar Denji membalas pelukan itu ia memeluk yoshida sambil memejamkan matanya.

setalah lebih dari 5 menit pelukan itu Denji di kejutkan dengan suara yang ia kenal suara perempuan berisik itu "WAH BANG LO GAY KAN SAMA KAYA BANG AKI DASAR GAY DENIAL" Setalah mendengar suara adik nya itu Denji mendorong yoshida dan mencari arah datangnya suara itu.

setalah melihat ke atas ia menemukan power yang sedang tersenyum licik sambil menunjuk foto Denji dan Yoshida yang ia foto tadi, Denji malu malu sekali atas yang di ucapkan power barusan masalahnya power berbicara seperti itu didepan Yoshida

Yoshida hanya tertawa kecil dan menyuruh power untuk turun "sini turun" power mengacungkan jari jempol kemudian turun dengan cepat, Denji menatap yoshida dengan tidak percaya bukan nya canggung atas kejadian tadi ia malah menyuruh adik nya kebawah untuk menemui Meraka.

setalah power sampai di depan mereka berdua yoshida memperkenalkan diri begitupun power, dan Yoshida mengeluarkan handphone nya ia menanyakan sesuatu yang membuat power senang
"kamu mau makan apa? tapi jangan ledekin Denji lagi okey, kasian nanti dia jadi malu" ucap nya sambil melirik Denji

"mau itu aku mau eskrim sama nasi goreng oh iya pesan buat kak Denji juga ya aku ga mau di minta pas lagi makan sama dia" kata kata itu membuat denji semakin malu rasanya ia mau tenggelam saja

"oke udah kakak pesan kamu masuk gih nanti kak Denji aja yang ambil pesanan nya" perintah itu langsung di turuti oleh power setalah melihat punggung anak kelas 3 smp itu menjauh ia mendekati Denji dan mengacak rambut itu "ga usah malu tapi tadi reaksi kamu lucu banget hahahha, oh iya saya udah di jemput di depan. saya pulang dulu ya nanti sampe rumah saya kabarin tunggu titipan power dulu baru masuk soal nya sudah dekat juga tadi titik nya" ucap yoshida

"dih siapa juga yang nunggu kabar dari lo kak, iya gue bakal nunggu disini sorry banget ade gue aduh gimana ya pokonya maaf" kata kata itu membuat Yoshida terkekeh.

"iya di maafin, yaudh saya pulang dulu selamat beristirahat sweetie" setelah berkata begitu ia langsung melengos pergi

kating masa gitu?Where stories live. Discover now