Terhitung sudah 3 hari sejak insiden pertengkaran antara Arcelio dan Ethan, Aracelli tak bertemu dengan Arcelio begitu pun Arcelio yang tak kunjung menemuinya. Membuat Aracelli rindu akan sosok pangeran es itu."Harus kah aku yang menemui nya terlebih dahulu?" monolog Aracelli
"Tidak tidak, biarkan dia yang menemui ku terlebih dahulu. Karena Arcelio membuat tangan ku sakit jadi ia yang harus menemui ku terlebih dahulu dan meminta maaf, yah itu benar jadi aku akan berpura-pura marah kepadanya"
"Tapi bagaimana jika ia tak kunjung menemui ku dan meminta maaf, sungguh sangat menyebalkan pangeran es itu"ucap Aracelli dengan lesu dan tak bersemangat.
"Aracelli, Ini sudah malam kenapa kau belum tidur?" tanya Ariella yang baru saja selesai berlatih panah.
"Astaga Ella, kau membuat ku terkejut!"seru Aracelli dengan tangan yang memegangi dada sebelah kiri tempat jantung berada.
Seharus nya Aracelli pun ikut berlatih panah bersama teman-teman nya malam ini. Tapi karena ia sedang tak bersemangat alhasil ia memilih untuk kembali ke kamar saja.
"Kenapa kau belum tidur, apa ada masalah?" tanya Ariella yang entah sejak kapanberdiri di samping Aracelli yang berada di balkon kamar mereka.
"Tidak ada" jawab Aracelli berbohong
Lidah nya memang berucap tidak papa tapi sorot matanya berucap sebaliknya.
"Baiklah jika tidak terjadi apa- apa, aku akan pergi tidur badan ku sangat lelah" Ariella bergegas masuk ke kamar. Karena ia tahu bahwa ada sesuatu yang di pikirkan sahabat nya ini, tapi mungkin untuk saat ini Aracelli enggan bercerita. Ariella sangat memahami itu jadi ia akan memberikan waktu sendiri kepada Aracelli.
Belum sempat Ariella melangkah kan kaki nya seruan dari Aracelli membuat nya kembali menghadap ke hutan yang berada tepat di samping kamar mereka.
"Ella"
"Ya, ada yang ingin kau katakan?"
"Apa saat kau berlatih panah tadi kau bertemu Arcelio?"tanya Aracelli dengan penasaran
Jadi Arcelio penyebab Aracelli tak bersemangat seharian ini dan rela meninggalkan sesi berlatih panah padahal panah adalah hal yang sangat di sukai Aracelli.
"Aku bertemu dengan nya di depan pintu kamar kita, ku kira ia tadi menemui mu"
"Benarkah tapi ia tak menemui ku, bahkan mengetuk pintu pun tidak"ucap Aracelli dengan wajah kesal
"Aishh Pangeran Es itu memang benar-benar tak punya hati, harus nya ia menemui ku dan meminta maaf, tapi kenapa seolah-olah tak terjadi apa-apa menyebalkan"seru Aracelli meluapkan ke kesalan nya terhadap Arcelio.
"Sudah lah Celli lebih baik kita tidur ini sudah malam. Kau bisa menemui nya besok dan kau juga bisa memarahinya jika kau mau"tenang Ariella agar Aracelli tak merasa kesal lagi dan yah karena ia juga sudah lelah dan tubuh nya harus segera di istirahat kan pada kasur yang empuk.
Ucapan Ariella ada benar nya juga pikir Aracelli, jadi ia pun menuruti ucapan Ariella agar bergegas tidur karena memang sebenarnya ia sudah mengantuk sejak tadi.
***Keesokan hari nya
"Ini masih pagi, kenapa kau terlihat tak bersemangat?"tanya Claryn
"Aracelli sedang merindukan pangeran es nya" ucap Ariella
"Pangeran es? Arcelio maksudmu. Jika kau merindukan nya temui saja dia"sambung Claryn dengan senyum jahilnya
YOU ARE READING
ARACELLI & ARCELIO
FantasyArcelio pangeran dingin tak tersentuh, irit bicara dan tak perduli akan sekitar kecuali menyangkut Aracelli. Aracelli ia adalah gadis cantik, ceria, ramah dan gadis yang menjadi alasan atas terbitnya senyum seorang pangeran es yaitu Arcelio. "Arcel...