20. Goresan Lara di Mata

296 36 25
                                    

"Kau harus menghindarinya untuk sementara waktu. Dia akan membawa pengaruh buruk selama pertarungan terakhir kita dan Kuryu Group. Jangan terlalu memikirkannya."

Menghindarinya? Cobra ingin tertawa meskipun disertai tangisan kala mendengar seseorang menyuruhnya untuk menjauh dari Hana. Ia tidak akan pernah bisa menghindari gadisnya karena permasalahan yang sedang terjadi. Walaupun kabar bahwa Hana adalah putri kandung Kamizono Tatsuomi sempat membuatnya kecewa, hanya saja Cobra berpikir apakah ini kesalahan sang perempuan karena dilahirkan di keluarga tersebut? Hana bukan seorang pelaku, tetapi korban dari kerasnya kehidupan.

Rasanya Cobra ingin memeluk gadis itu dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Membaca ratusan komentar buruk yang ditujukan kepada Hana membuatnya marah sekaligus bingung. Ia takkan bisa membayangkan serapuh apa Hana sekarang ketika dunianya hancur berantakan. Namun, apabila ucapan Kohaku benar. Tampaknya untuk beberapa waktu ia dengan terpaksa harus menghindari Hana agar misi menumbangkan Kuryu Group kali ini berhasil tuntas.

Sesampainya di Mumei Gai, Cobra langsung bergegas menuju tempat di mana Smoky berada sembari berharap bahwa pemuda itu masih dalam keadaan baik-baik saja. Namun, sayangnya, mereka terlambat datang karena sekarang Smoky bergeming dengan atma yang sudah meninggalkan daksa. Cobra mengusap wajahnya kasar dan mengepalkan tangan begitu erat seakan menahan ratusan emosi. Bukan seakan, ia memang sedang berusaha mengontrol perasaannya agar tidak dilepas bebas.

"Onii-chan," lirih Lala dalam isak tangis pilunya.

Kehilangan Smoky adalah mimpi buruk untuk Lala, bahkan semua anggota Rude Boys. Selain dapat menjadi pemimpin bijaksana dan tegas, pemuda itu juga mempunyai figur seorang kakak pengertian bagi Lala pribadi. Hanya saja, kini dunia tak izinkan mereka tuk bersama. Mereka terpisah jauh, sangat jauh. Bahkan jangkauan pesawat pun takkan bisa meraih keberadaan Smoky. Hanya kematian yang bisa mempertemukan mereka lagi.

Tak lama kemudian, seorang perempuan dengan rambut pendeknya yang berantakan disertai badan penuh lebam entah karena dipukuli atau ditendang datang secara tergesa. Cobra membulatkan kedua matanya kala melihat sosok itu meneteskan air mata setelah menyadari Smoky telah tiada. Ingin sekali ia menghampiri dan memeluknya. Namun, kakinya terasa dipaku sampai-sampai ia tetap bergeming dengan labium mengatup.

"Jangan datang ke sini. Pergilah sebelum kami marah," ucap Takeshi seraya melayangkan tatapan nyalang kepada Hana yang kini mulai menghentikan tangisannya dan balik menatap sang pemuda. Mereka saling melempar bidikan mata setajam elang dalam kukungan hasrat untuk memangsa.

Hana mendelik pelan. "Aku hanya ingin mengunjungi Smoky-san untuk mengucapkan salam perpisahan. Memangnya tidak boleh?" balasnya dengan nada bicara terkesan ketus, tetapi sendu.

"Kamizono Hana adalah orang yang membunuh Smoky. Aku melihatnya dengan langsung ketika dia bersama beberapa anggota Iemura Group menyerang Smoky tanpa ampun. Dia benar-benar pembunuh mengerikan." Secara mendadak, Erika muncul seraya memasang wajah penuh ketakutan yang entah nyata atau palsu.

Sontak kedatangan Erika menjadi titik fokus mereka sekarang. Terutama Hana yang merasa ingin marah kepada Erika karena kembali menuduhnya tanpa sebuah bukti. Lagipula, ia juga baru datang ke sini. Mana mungkin Smoky dibunuh olehnya, 'kan? Harusnya mereka percaya padanya, tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengenal bagaimana Erika. Kini P mendorongnya untuk meninggalkan Mumei Gai. Namun, bukannya pergi, Hana justru menghampiri Erika dan langsung menjambak rambut sang gadis.

Erika mengerang kesakitan karena Hana juga melayangkan hantaman keras di kedua sisi wajahnya. Baru saja Hana akan kembali menyerang Erika, tangan Cobra jauh lebih sigap menahannya. Hana memberontak kala sang pemuda menariknya paksa untuk menjauh dari sana. Sayangnya, tenaga Cobra tak sebanding dengan tenaganya sehingga kini mereka mulai berjalan meninggalkan tempat itu. Cobra melepaskan tangannya ketika mereka sampai di sebuah bangunan kosong.

𝗦𝗘𝗡𝗔𝗡𝗗𝗜𝗞𝗔. TodorokiWhere stories live. Discover now