"Kau memberikannya padaku?" Tanya Rose memastikan.

Terlihat pasti, Lisa menganggukkan kepalanya. "Lagipun, aku tidak akan bisa datang" ujarnya yang mengundang rasa penasaran dari Rose. Lisa tersenyum kecil. "Bulan depan aku akan mengunjungi Jennie, sudah lama sekali kami tidak bertemu" ujarnya kemudian.

Rose hanya menganggukkan kepalanya mengerti, sembari matanya tetap melihat undangan yang baru saja ia terima.

"Lalu, bagaimana hubunganmu dan Jisoo unnie?" tanya Lisa tiba-tiba.

"Maksudmu?" Balas Rose dengan kedua alisnya yang menyatu.

"Ah, ternyata tidak berjalan dengan baik" ujar Lisa dengan wajahnya yang sedikit kecewa. "Beberapa bulan ini aku melihat Jisoo unnie pergi dengan seseorang, aku tidak dapat melihat begitu jelas karena ia hanya menunggu dari dalam mobil. Tapi sepertinya mereka sangat dekat dan sering kali pergi bersama. Dan yang membuatku senang adalah Jisoo unnie terlihat bahagia dan sering tersenyum akhir-akhir ini" tuturnya. Lisa memperhatikan wajah Rose yang tengah mendengarkannya dengan baik.

"Awalnya kupikir orang di balik mobil itu adalah kau, namun melihat respon yang kau berikan sepertinya bukan" tambahnya lagi.

"Oh begitu. Bukan aku orangnya" jawab Rose atas cerita yang diberikan oleh Lisa.

***

Disinilah Rose saat ini, berdiri tegak sembari mendongakkan kepalanya menatap gedung besar didepannya. Sekali lagi ia melihat undangan ditangannya dan memastikan bahwa gedung yang ia datangi adalah tempat yang benar.

Setelah merasa yakin, Rose melangkahkan kakinya. Cukup ramai, karena ia harus mengantri ketika tiba di pintu masuk.

"Wah" gumamnya pelan begitu pandangannya disuguhkan dengan pajangan lukisan yang tergantung di sepanjang dinding.

Perlahan ia berjalan, mengamati satu persatu lukisan yang sarat akan makna. Namun satu lukisan berhasil menarik perhatiannya, langah kakinya berhenti. Ia mengamati setiap lekukan yang pelukis gariskan pada karyanya.

Lukisan seorang wanita dengan aliran air matanya yang deras tengah memegang satu topeng wajah lainnya yang sedang tersenyum dengan riang. Rose mengamatinya sekali lagi, sungguh dalam maknanya.

"Eccedentesiast" ujar suara lain dibelakangnya.

Rose membalikkan tubuhnya cepat, ia cukup terkejut ketika melihat siapa pemilik suara tersebut. Kedua matanya membulat dengan mulutnya yang sedikit terbuka.

"Ah, unnie. Kau kah itu?" tanyanya.

Wanita didepannya pun merasakan hal yang sama, terkejut dengan kehadiran si gadis blonde. "Rose, ya, ya ini aku" jawabnya.

"Kau sendiri?" tanya Rose lagi, ia tak melihat siapapun ada di sisi wanita itu.

"Iya, keluargaku sudah pulang sejak setengah jam yang lalu" jawab wanita itu setelah mengecek jam yang melingkar ditangannya.

Rose menaikkan kedua alisnya, terlihat bingung.

"Lukisanku, aku mengadakan pameran disini" jawabnya untuk menuntaskan kebingungan Rose.

Kali ini Rose tak dapat menutupi keterkejutannya, ia menutup mulutnya yang terbuka lebar itu dengan kedua tangannya. "Jangan bilang, kau? KJ?". Ia masih mencoba menyangkalnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Entangled with The SupermodelWhere stories live. Discover now