#50 In the End

En başından başla
                                        

"Phi.." lirih first

"First, aku mohon." Ucap Ja.

"Aku tidak ingin kehilanganmu, aku tidak ingin menyerah" ucap Ja.

"Phii..." Lirih first

"First ." Ja langsung mengenggam tangan first.

Mereka saling menatap, tampak dari tatapan itu mereka masih begitu saling merindukan.

Dregg..

Pintu kamar first terbuka,segera first menarik tangannya dari Ja dan tampak kecanggungan diruangan itu..

Ibu yang menyadari hal itu, masuk dan tersenyum pada first.

"Gimana sayang ?" Tanya ibu yang langsung menaruh tasnya di atas meja dan mendekati first

"Baik-baik saja Bu" ucap first.

"Kata dokter, kalau hasil Lab aku sudah bagus, aku diijinkan pulang" ucap first

"Syukurlah... Kamu pasti sangat merindukan rumah kan ?"

First tersenyum ,sesekali ia mengalihkan pandangannya kearah Ja yang juga menatapnya.

Ibu melirik kearah Ja.

"Nak, kamu tidak pulang ? Kamu sudah seharian disini."

"Tidak apa-apa, biarkan ibu yang mengurus first malam ini" ucap ibu.

"Tidak apa-apa Bu. Ja masih kuat kok"

"Pulanglah phi.." ucap first

Ja menatap first lalu mengangguk kecil.

"Emm.. baiklah.."
Ja bangkit dan pamit pada ibu lalu ia pergi dari kamar itu.

Suasana sesaat menjadi kening.
Ibu menatap first lalu tersenyum.

"Ibu .. senang karena bisa melihatmu sehat seperti ini" ucap ibu.

First tersenyum.
"First juga senang bisa melihat semua orang disini" ucap first

Ibu menggapai tangan first , menggenggamnya seolah tak ingin melepaskannya.

"First"
"Ibu minta maaf apabila selama ini ibu tidak peduli padamu"

"Kamu tahu bahwa ibu sangat mencintai kamu" ucap ibu.

"Ibu ingin kamu bahagia" sambungnya.

"Kamu berhak bahagia dengan pilihanmu"

Ibu menatap first lalu tersenyum.
"Jika bersama ja, membuatmu bahagia .." ibu menghentikan ucapannya menatap first lalu mengangguk.

"Kamu harus bersamanya" ucap ibu.

"Ibu..."

Air mata itu tak lagi dapat ditahan.
"Ibu ingin kamu bahagia" ucap ibu.

"Ibu tidak lagi ingin menjadi ibu yang egois"

"Kamu, Ja dan fiat harus bahagia" ucap ibu.

"Ibu" first langsung memeluk ibunya, ia menangis dan tak bisa mengatakan apapun.

Mereka berpelukan dengan erat.

Sementara dari luar fiat mendengar percakapan mereka, fiat tampak bahagia dan senang karena akhirnya first bisa menjadi dirinya dan bisa bersama orang yang ia cintai tanpa menyakiti siapapun.

Fiat kemudian masuk dan tersenyum.

"Fiat... Tebak apa yang terjadi ?" Tanya first ketika ia melihat fiat.

"Ada apa ?" Tanya fiat seolah tak mengetahui apa yang terjadi.

----

Ibu dan fiat keluar dari kamar first.
Mereka berencana untuk mencari makan malam.
Sepanjang jalan fiat dan ibu tak berbicara.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Oct 06, 2023 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

In the End (Ja First)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin