♡♡♡.

460 64 11
                                    

Xiao Zhan menatap jengah computer yang ada di hadapannya. Dia memang harus ekstra keras memahami isi pekerjaannya, menelusurinya kembali dan melihat apa yang perlu ia perbaiki dari kerjanya yang sebelumnya. Kepala marketing adalah seorang perfeksionis dan ia tak ingin laporannya di buang ke tempat sampah untuk ke sekian kalinya.

Jadi sedikit berpikir. Bagaimana dengan pemilik perusahaan ini—sekaligus pemimpin Group WYZ yang melamarnya semalam. Dia adalah pemimpin para manusia perfeksionis di sini. Xiao Zhan bisa gila memikirkan Wang Yibo  yang datar itu.

"Kenapa dia memilihku? Aku jauh dari kata sempurna." Xiao Zhan bergumam, menghela napasnya dan mulai kembali dengan pekerjaannya. Pekerjaan yang sungguh membuatnya stress.

"Mr. Xiao Zhan." itu suara sang atasan, wanita yang berpenampilan seperti guru killer dengan rambut panjang yang diikat tinggi itu memanggilnya. Wanita itu lumayan sexy dan cantik, jika saja dia tak memiliki hawa seperti petarung boxing—mengerikan dan mengintimidasi. "Jika kau belum selesai juga sebelum makan siang, aku tidak akan mengizinkanmu makan siang."

"Aku mengerti." Xiao Zhan meringis. Perutnya keroncongan padahal.

"Baiklah, semuanya boleh istirahat makan siang." ujar sang wanita selanjutnya. Cukup membuat Xiao Zhan memaki dalam hatinya. Wanita itu tepat mengatakan bahwa Xiao Zhan tidak boleh makan siang di jam makan siang.






♡Cause ♡ Yizhan♡

.

TRAK—

Xiao Zhan melepaskan perhatiannya dari layar monitor tipisnya ketika sebuah bungkusan terletak di mejanya. Xiao Zhan mendongak, melihat siapa gerangan yang mengantarkannya makan siang dan ia menemukan sosok atasannya yang melihatnya datar. Xiao Zhan buru buru berdiri—membuat lututnya membentur meja.

"OUCH!" dia berdesis tapi cepat membungkukkan tubuhnya.

Yibo—si atasan hanya tersenyum lembut—dalam hatinya ia ingin tertawa. Xiao Zhan itu sungguh lucu, bahkan sangat lucu. "Masih banyak tuntutan laporanmu?"

Xiao Zhan menggaruk kepalanya canggung. "Begitulah." jawabnya. Dia kembali mendudukkan dirinya di kursinya, menatap iba layar monitornya—dia lupa sampai mana tadi dia memperbaiki laporannya.

Yibo membungkuk, melihat apa yang di kerjakan Xiao Zhan dari sekat di depan meja Xiao Zhan, mengintip isi monitornya. "Sebegitu susahkah membuat laporan?" Tanya Yibo.

"Eh?" Xiao Zhan jadi bingung ketika kepala sang atasan tepat di depan wajahnya.

Yibo kemudian menegakkan kepalanya—kini wajah mereka tetap berhadapan. Xiao Zhan bahkan rela menelan ludahnya, atasannya itu tampan, sangat tampan. "A—" Xiao Zhan gelagapan.

Yibo tersenyum. Wajah Xiao Zhan memang tidak biasa, ia bisa merasakan ketertarikan untuk mencium wajah itu ketika jarak mereka begitu dekat. "Boleh aku menciummu?" dan kalimat itu mengucur begitu saja dari mulut Yibo. Xiao Zhan jadi semakin gugup. Dia bingung menjawab apa. Salahnya sendiri berpikir kalau atasannya itu tampan, apa lagi dengan bibir merah cherry yang terlihat sangat kissable yang tepat di depan wajahnya.

"Aku bercanda." Yibo menegakkan tubuhnya. Dia kemudian mengintari meja pekerja dan menarik sebuah kursi ke samping Xiao Zhan. "Aku jadi merasa bersalah meletakkanmu di divisi ini, jika kau tak mengerjakan tugasmu dengan baik."

Xiao Zhan mencibir. "Tentu saja." Xiao Zhan mendadak ingin pindah divisi saja, tapi ia jadi bingung divisi mana yang tidak sulit di kerjakan di perusahaan ini. Mungkin hanya divisi kebersihan.

CAUSE YIZHAN √Where stories live. Discover now