Episode 52 : Siapa yang berbohong

103 16 3
                                    

"Aku tidak punya tempat lain."

Nicholas berusaha meyakinkan Christopher Bennett, yang baru kembali dari acara pernikahannya di Winchester agar membiarkan dirinya bersama Emily (yang pingsan) berada di kediamannya.
"Manor Huckleberry dan rumah-rumah peristirahatan kami akan menjadi tempat pertama yang diperiksa oleh Anastasia ketika ia sadar aku telah mengkhianatinya."

"Lalu kau akan membuatnya mengejar kalian kemari!"

"Tidak," tukas Nicholas.
"Anna belum tahu kau sudah kembali dari selatan."

"Istriku akan datang, aku tak mau dia melihat kalian di sini!" Christopher berkata tajam.

"Hanya hari ini."
"Aku hanya butuh tempat untuk berpikir..." Nicholas berjalan mondar-mandir dengan gusar.
"Ini seharusnya menjadi jalan keluar dari masalah keuanganku, tapi Anastasia telah merusak segalanya!"

"Jalan keluar?" gumam Christopher seraya mengamatinya penuh pertimbangan.
"Itu mudah," cetusnya ringan.
Ia mengedikkan kepalanya ke arah gadis yang terbaring di atas sofa.
"Karena kau sudah memiliki Emily Hawthorne di tanganmu, kenapa kau tidak menidurinya lalu memaksa ayahnya menikahkan kalian?" usulnya.
"Aku yakin mahar dari klan Hawthorne pasti lebih dari cukup untuk menarik perusahaanmu dari jurang resesi."
"Ini akan seperti perkawinan bisnismu dengan Anastasia."

"Itu tidak benar," sergah Nicholas.
"Kingston memeras kami dengan kontrak pernikahan untuk mendapatkan pembagian aset Global Incorporation!"

"Benar," sahut Christopher, "Posisimu sekarang tak ubahnya seperti Anastasia."

"Apa maksudmu?"

Christopher mendengus. "Ayolah, kita semua tahu dahulu Anastasia menikahimu demi harta."

"Kondisimu sekarang juga sama, klan Hawthorne memiliki aset yang sangat besar dari hasil tambang Midlandcare, sumber dana yang sedang kau butuhkan."

"Aku tidak sepertimu," desis Nicholas.
Ia menyindir Christopher yang dengan cepat menggaet seorang ahli waris, putri orang terkaya di Winchester setelah perusahaan keluarganya diambil alih oleh Matthias.
Keluarga gadis itu tak punya pilihan selain merencanakan pernikahan yang terburu-buru karena gadis itu telah mengandung anak Christopher.

"Kadang kau perlu bersikap praktis, Nicki."

"Persetan!"
Ia tidak seputus asa itu ingin menjadi bagian keluarga si tua bangka Trenton Hawthorne.

"Lantas apa rencanamu? Kau tak mungkin menyembunyikan gadis ini lebih lama lagi."
"Cepat atau lambat klan Hawthorne pasti akan tahu jika Emily ada padamu."

Nicholas menggeleng.
"Aku tidak mencemaskan mereka."
Ia menggosok dagunya dengan ujung jemari.
"Namun ...Matthias mungkin bakal memporak porandakan Birmingham untuk menemukan kami, setelah dia mendengar dari pelayan suruhan Anastasia jika aku yang telah membawa Emily pergi."
Ia tersenyum.

Mulanya ia berpikir hasutan mata-mata istrinya kepada Matthias bakal menyulitkan.
Namun kini ia mendapati hal itu justru akan membantunya.
Jika dia jatuh, Nicholas bersumpah ia tak akan jatuh sendirian.

"Matthias?" Christopher mengerutkan kening. "Memangnya kenapa?"
"Emily bukan bagian dari keluarga Lurie, dan kau bilang dia sudah tidak tinggal bersama mereka lagi."

"Well, kau melewatkan beritanya."
"Kawan lama kita akan menikahi Emily Hawthorne, keturunan dari musuh bebuyutannya," cibir Nicholas.
"Setelah menipu Emily kini dia menginginkan gadis itu untuk dirinya sendiri, sungguh menggelikan..."

Christopher terbelalak.
"Jadi kau, menculik calon istri Matthias?!"
"Dia akan membunuhmu untuk ini!"

"Tidak," Nicholas berkata tenang. "Sebaliknya, dia akan berterimakasih padaku."

Beauty and The Beast : "Dark Fortress"Where stories live. Discover now