Siblings.

376 43 3
                                    

"Halooo, kak Chérs!"

"Haloo!" Kamu menyandarkan ponsel di tempat tissue dapur. Suara percikan minyak jadi bisa terdengar jelas di ujung sana. "Udah di hotel?"

"Udah, kak. Eh, masak apa tuh?"

Kamu mengubah kamera ponsel ke mode kamera belakang. "Sunny side-up buat Indomie."

"Ih, aku jadi pengen."

"I packed some in Hakken's luggage. Aku taro agak dalem sih biar engga—" kamu belum sempat menyelesaikan kalimat ketika Kuu sudah rusuh berlari ke tumpukan kopernya dan kakaknya. Hampir dua menit yang kamu dengar hanya suara resleting yang dibuka dan grasak-grusuk Kuu.

"Found it, muehehe," Kuu memamerkan dengan bangga sebungkus Indomie goreng ke kamera. "Thank you, kak Chérs! You're my life saviour."

"You're welcome, Kuu. Oh iya, Hakken mana?"

"Tidur, right after we arrived at the hotel. Didn't even call you, tch, not a good partner."

"Engga boleh gitu, Kuu," kamu menonton Kuu berjalan menuju dapur yang disediakan di kamar hotel. "Hakken must be tired. Kalau udah bangun, suruh kabarin aku, ya?"

"Aye aye, captain."

"Alright, have a nice meal!"

"You too, have a good night. Bye bye, kak Chérs!"

*

Pukul tujuh pagi, kamu dibangunkan oleh hujanan notifikasi yang muncul di lockscreen ponselmu. Kamu berusaha sebisa mungkin membaca chat masuk dengan mata sepet yang tentu saja berasal dari Hakken.

Gil's papa
Mornin'
Rise and shine, please.
Jangan lupa sarapan.
Have a nice and lovely day 💐

You
Mutrnim
**Morning, I mean
How are yuuuu
How's the flight and the hotel?
How's Zurich?

Aku video call, ya?

Hakken sama sekali tidak menunggu jawabanmu. Permintaan video call langsung tertera di layar ponsel. Kamu buru-buru merapihkan rambut seadanya sebelum menggeser icon berwarna hijau di layar.

"Beautiful."

"Hng?"

"Kamu cantik."

"Meh," kamu mencibir padahal segerombolan kupu-kupu berterbangan di perutmu. "How's everything?"

"Bagus."

"Just bagus?"

"Iya."

"Okay," kamu tersenyum ke arah kamera lalu tersadar akan sesuatu. "Wait, Zurich sama Jakarta kan beda lima jam. IS IT TWO AM THERE?"

"Shoot, iya. Aku baru bangun," Hakken menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tadi kamu videocall sama Kuu?" Hakken berusaha mengalihkan topik.

"Mh-hm, Kuu said you were sleeping."

"Iya, it was really tired padahal biasanya flight lama aku biasa aja."

"Do you eat something already?"

"Croissant sama Indomie."

Kamu tertawa. "Indomie tuh nyambungnya sama nasi, bukan croissant."

S E R O TO N I NWhere stories live. Discover now