Bab 1. Sentuhan Satu Detik

771 33 3
                                    

Bab 1 Sentuhan Satu Detik.
Alex Atmaja , pria berusia 30 tahun. Tampan, kaya raya, dan merupakan pewaris tunggal Atmaja Group.

Alex terpaksa naik bis. Pria itu berdiri berdesakan dengan penumpang lain. Ini kali pertama ia naik bis sepanjang hidupnya. Alex merupakan anak tunggal keluarga Atmaja. Miliarder dan merupakan pengusaha kaya raya negeri ini.

"Tuan! Anda tidak apa?" tanya Kenzi sang sekretaris yang dengan setia berdiri di belakangnya.

"Tidak!" jawab Alex dan kembali fokus ke depan ingin segera tiba di tempatnya.

Bis mulai berjalan dengan kecepatan normal, hingga sampai ke halte berikutnya. Alex dan Kenzi turun bersama dengan penumpang lain.

Secara tidak sengaja, punggung tangan Alex bersentuhan dengan jemari tangan seorang gadis. Detik itu juga gairah yang selama lima tahun ini mati, kembali menyala.

"Tunggu! Siapa kamu!" tanya Alex tapi gadis itu tidak menghentikan langkah kakinya. Terus berjalan menjauh.

"Ada apa Tuan? Apa Anda mengenalnya?" tanya Kenzi menatap Alex dengan pandangan menyelidik.
"Aku harus mengejarnya!" tegas Alex. Bersiap lari ke arah gadis muda yang baru saja membangkitkan gairahnya.

"Tidak Tuan! Kita akan terlambat bertemu klien! Mereka sudah tiba, dan sedang menunggu kehadiran Anda!" cegah Kenzi. Watak Alex yang keras kepala dan tidak bisa menunda untuk sesuatu yang diinginkannya membuat pria itu kadang bersikap childist.

Alex menarik lengan bersikeras mengejar gadis itu. Namun, seperti biasa Kenzi berhasil menjinakkannya.

Mereka berdua pun, berjalan ke restoran jepang yang tak jauh dari halte bis. Mereka berdua memasuki restoran dan segera menemui klien di private room yang sudah mereka pesan.

"Selamat siang, maaf kami sedikit terlambat!" sapa Kenzi pada kedua orang kliennya.

"Selamat siang, kami juga belum lama sampai! sahutnya ramah.

Alex dan Kenzi duduk. Di depannya ada dua orang pria yang merupakan warga negara Malaysia. Mereka berniat membangun resort di Bali. Mempercayakannya pada perusahaan  konstruksi milik keluarga Atmaja.

Alex tidak fokus sama sekali. Kenzi yang lebih sering menjawab pertanyaan dan menguasai pembicaraan. Untung kedua kliennya masih tetap puas dengan jawaban yang di berikan Kenzi. Proyek pun berlanjut.

***

"Tuan Alex!" panggil Kenzi kesal.

"Tuan Alex Atmaja !" ulang Kenzi.

Menatap Alex yang masih bengong di kursi belakang. Sejak turun dari bis pria itu mulai aneh. Sangat aneh!

"Apa?" sahut Alex.

"Apa yang sedang Anda pikirkan! Sebentar lagi kita bertemu Nyonya Anna. Beliau pasti akan mengatur perjodohan untuk Anda lagi!" jelas Kenzi yang berada di kursi pengemudi.

"Seperti biasa aku akan menolaknya!" tegas Alex. "Apa tadi kamu melihat gadis yang bersentuhan denganku?" tanya pria itu. Bayangan gadis belia yang menghidupkan hasratnya tidak mau pergi. Terus saja memenuhi benaknya.

"Aku tidak melihatnya Tuan! Memangnya kenapa?" selidik Kenzi. Selama lima tahun, setelah kepergian istrinya di malam pertama mereka Alex tidak pernah membahas seorang wanita pun.

"Bawa dia untukku! Aku sudah sembuh!" ujar Alex dengan senyuman.

"Maksud Anda?" tanyanya lagi.

"Aku menginginkannya!" tegas pria itu.

"Maksud Anda!" Kenzi menyipitkan mata, mendengar penjelasan dari Kenzi.

"Gairahku tergugah! Hari ini aku bisa menundanya! Tapi besok aku tidak akan memberinya kesempatan untuk kabur! Kau mau membantuku kan!" tanya Alex. Pandangan matanya menyala dengan ekspresi antusias. Seperti bukan Alex yang selama ini ia kenal.

"Baik Tuan! Aku akan melakukannya!" jawab Kenzi. Tidak bisa menolak jika itu titah.
Mobil berhenti di sebuah rumah. Berada di kawasan elite perumahan di kota Jakarta.

"Tuan kita sudah sampai!" ujar Kenzi. Ia turun dari mobil dan membuka pintu untuk Alex.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah. Segera di sapa oleh Nyonya Anna yang sudah menunggu nya di ruang tamu.

"Tinggalkan kami berdua!" titah Nyonya Anna. Ia ingin bicara dengan Alex tanpa kehadiran Kenzi.

"Baik Nyonya," jawab Kenzi. Segera pergi meninggalkan Nyonya Anna dan Alex. Lagi pula ia juga sudah tahu apa yang ingin mereka bicarakan setiap kali bertemu.

"Alex, kenapa kamu menghindari mama, kamu bahkan tidak pernah pulang kalau mama tidak meminta!" omel Nyonya Anna. Selama ini beliau cukup memahami keadaan Alex.

Kehilangan istri yang ia cintai di malam pertama bukanlah hal yang mudah dilupakan. Terlebih, istrinya meninggal karena bunuh diri.

"Maaf Ma, aku sibuk dengan pekerjaan!" ucap Alex. Alasan klasik yang selalu ia gunakan setiap waktu.

"Ini sudah lima tahun, apa kamu belum bisa melupakannya. Mama dan Papa ingin cucu! Kapan kamu mau menuruti permintaan Mama!" Sudah ratusan kali Nyonya Anna mengutarakan keinginannya, tetapi hanya dianggap angin lalu oleh Alex.

"Tenang Ma!" sahut Alex. Raut wajahnya datar. Dengan mudah ia bisa berdalih dari sang mama.

"Mama tidak mau tahu, pokoknya nanti malam kamu harus datang!" Nyonya Anna memberikan sebuah foto seorang wanita. "Namanya Cassandra, seorang model yang baru saja meraih prestasi dan berkarier di Hollywood  Mama harap kamu tidak menolaknya lagi!" tegasnya.

“Tidak Ma! Aku tidak mau!" tolak Alex. Ia bangkit dari duduknya ingin segera meninggalkan ruang tamu.

"Dokter muda sudah kamu tolak, arsitek berkelas kamu tidak tertarik, dan sekarang kamu menolak model papan atas! Wanita seperti apa yang kamu inginkan untuk menjadi istrimu Alex! Kamu sudah 30 tahun, kamu tidak muda lagi! Kamu harus segera mencari istri! Mama dan Papa hanya ingin cucu!" tegas Nyonya Anna kesal. Perdebatan dengan Alex selalu saja berujung ketidakpastian.

"Oke baik, aku akan menemui siapa tadi ...," gumam Alex.

"Cassandra." Nyonya Anna menegaskan.

"Baiklah, nanti malam aku akan malam dengan Cassandra tapi aku tidak janji akan menjalin hubungan dengan wanita itu!" tutur Alex. Memutar bola matanya merasa kesal. Kali ini ia mengaku kalah

"Ya. Kamu harus menemuinya dia cantik, dan pintar. Pasti kamu suka!" ungkap Nyonya Anna penuh percaya diri.

***

Dulu Alex pernah menikah, tepatnya ketika berumur 25 tahun. Hubungannya dengan sang istri baik-baik saja. Namun, wanita yang dinikahinya itu bunuh diri di malam pertamanya.

Di sebuah buku diary yang Alex temukan, pria itu mengetahui alasan Anita bunuh diri, karena sudah tidak virgin lagi.

Ia merasa tidak layak untuk Alex.
Sejak saat itu, Alex mengidap Aversion Seksual Disoder yaitu sebuah kelainan dimana seorang pria tidak berhasrat dengan lawan jenisnya.

Selama lima tahun, Alex menghabiskan malam-malam kedinginan dan kesepian. Ia menyembunyikan penyakitnya dari keluarga. Seseorang yang mengetahuinya adalah Kenzi, sang sekretaris satu-satunya manusia di muka bumi ini yang ia percaya.

Untuk menutupi penyakitnya Alex tinggal sendiri, memilih keluar dari kediaman orang tuanya. Ia bersikap keras kepala dan kasar untuk menyembunyikan luka hati dan penyakitnya.

To be continue...

Yang sudah enggak sabar kelajutannya....

Bisa baca di Fizzo dengan judul yang sama.

Gairah Terpendam Sang Duda.

Gratis Sampai Tamat.

Gairah Terpendam Sang DudaWhere stories live. Discover now