🍁I : Tugas Prakerin (a)🍁

Start from the beginning
                                    

Perempuan menyala tadi membalas. "Iya, Ga. Kamu gak perlu pegangin aku.. Nah, errrm ... siapa tadi namanya?"

"H-21.20.1," ujar laki-laki paling pendek.

"Ya, itu. Apa tujuan kamu ke sini?"

"Dia bilang Prakerin. Apa itu sejenis misi?" tanya si laki-laki pendek.

Tuan Putri menunjuk ke bawah dengan sopan sambil menatap ke arahku. "Duduk dulu."

Duduk? Tapi, aku tidak melihat ada bangku di sini.

"Biar kulihat." Kedua mata Sigma memancarkan sinar pindai kebiruan yang segera menyebar ke seluruh ruangan. Mereka melakukan pergerakan secara tiba-tiba. Ada yang memekik, bersembunyi di balik punggung seseorang dan kembali mengangkat benda tinggi-tinggi.

"Scanning selesai. Benda yang putri ras Api tunjuk adalah bangku, terbuat dari kayu pohon, sejenis tumbuhan. Sebagian besar rumah ini juga terbuat dari bahan yang sama. Tidak ada unsur atau zat berbahaya selain yang ada di ruangan lain," jelas Sigma.

Aku menatap benda yang dipanggil bangku itu dengan lamat-lamat. Kayu pohon. Tumbuhan ....

Aku terkesiap. "Dari yang hijau-hijau itu?"

"Hijau-hijau?" ujar laki-laki pendek yang wajahnya mengerut bingung. Ah, aku ingat ekspresi 'bingung'. Ini sebuah kemajuan!

Tetapi, kalau lawan bicara jadi bingung, berarti aku tidak mengatakan sesuatu dengan jelas.

Astaga, aku berbuat keliru.

Aku baru ingat, agar lawan bicara tidak bingung, aku tidak boleh mengalihkan topiknya tiba-tiba dan barusan aku malah melakukannya!

"Aku minta maaf sudah mengalihkan topik. Sebelumnya ada yang bertanya tentang Prakerin, ya?" tanyaku sembari duduk di bangku dari kayu pohon.

Aku terdiam sebentar karena tinggi bangkunya tidak setinggi yang biasa kududuki dan terasa sangat keras. "Penjelasannya cukup panjang. Semoga aku dan partnerku bisa menjelaskannya dengan singkat dan lugas."

Sigma bergeser tuk berdiri di sebelah, aku pun mulai menuturkan penjelasan.

🍁🍁🍁

Aku sudah berusia delapan belas tahun sekarang. Di planet ini, setiap anak yang sudah mencapai umur itu akan menjalankan Prakerin sebelum ditempatkan di area kerja, Insider.

Ah, supaya tidak terbelit-belit, aku jabarkan sedikit soal planetku, ya.

Planetku terdiri dari dua area. Area luar dipanggil 'Outsider', sementara area di dalam planet dipanggil 'Insider'.

Semua penduduk tinggal di bangunan-bangunan tinggi di Outsider, sementara pusat-pusat penting—pusat pelayanan, keamanan, kesehatan, pangan dan sebagainya—ada di Insider.

Inti planet kami juga ada di wilayah Insider, dapat dilihat dari lantai kaca di Outsider. Inti planetnya berbentuk bongkahan batu panas yang mengalirkan energi magnet. Namun, bongkahan ini sudah tidak sebesar dan sepanas sebelumnya.

Alhasil, pendahulu kami mengembangkan sebuah mesin yang terdiri dari empat gelang besi pipih yang berputar ke empat arah berbeda, menjadi penghantar bongkahan inti planet untuk menyebarkan energi magnet ke seluruh planet, mengunci pembatas terluar agar udara dan panas buatan di Outsider tetap terjaga.

Nah, mari kita lanjut membicarakan perihal 'Prakerin'.

Seminggu lalu, aku dan sembilan belas anak lain yang seangkatan, mendapat pengarahan awal soal Prakerin. Kami sudah tau tugas besar ini akan datang, jadi kami tidak kaget ketika pengarahan.

Inti dari kegiatan Prakerin ini adalah mengirim kami ke planet lain untuk meriset sistem kehidupan yang ada di sana, dengan tujuan untuk mendapat ilmu baru yang bisa diaplikasikan ke planet kami.

Forestesia | Pribumi dan Penjajah [✓]Where stories live. Discover now