"Kau menyakitiku....." Lia masih terdengar terisak. Menyalahkan Ryujin yang hanya ingin melihat Lia bahagia.

"...maaf, maaf aku tau ini salahku" ryujin menghela nafas. membawa Lia dalam pelukannya. Sekali lagi mengalah meskipun ini sepenuhnya bukan salahnya. "Maaf karena membuatmu menangis lagi......" lirih Ryujin sembari mengusap rambut Lia. Berharap ia bisa menenangkan Lia dan membuat Lia berhenti menangis.

"Kau milikku Ryujin......aku tak akan rela jika ada orang lain selain aku bisa mendapatkan hatimu"

"Tapi sekarang aku hanya mencintaimu Lia..."

"Kalau begitu berjanjilah. Katakan jika kau tak akan pernah meninggalkan aku dan hanya aku satu-satunya orang yang akan kau cintai selama hidupmu..." Lia melepas pelukannya dari tubuh Ryujin. Menatap Ryujin lekat sembari kembali menunjukan jari kelingkingnya.

"aku berjanji..." ucap Ryujin. Membelai wajah Lia kemudian menghapus semua air mata yang Lia tumpahkan. "Aku berjanji hanya akan ada dirimu dihatiku, aku berjanji tak akan pernah meninggalkanmu dan tetap mencintaimu sampai akhir..." Ryujin kaitkan kelingkingnya pada kelingking Lia. Menarik garis miring dibibirnya.

kali ini Lia tak lagi mengatakan apapun lalu kembali memeluk tubuh Ryujin.

"Jangan lagi menangis. aku akan selalu berada disini bersamamu, mencintaimu, hingga kau tak perlu merasa ketakutan kehilanganku" ucap Ryujin menyakinkan Lia. Yang kemudian Lia jawab dengan anggukan kepalanya. Mengeratkan pelukannya ada tubuh Ryujin seperti tak ingin melepaskan ryujin barang sedetikpun.

.

.

Yeji tatap jam tangan dipergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul 5 petang. Memperhatikan jalanan berbatu didepannya dengan raut wajah yang terlihat marah. Semalaman dia tidak tidur hanya untuk menunggu kepulangan Lia namun Lia belum juga terlihat. Dimana dia? Apa yang sedang dia lakukan?

Semua pertanyaan terus saja bermunculan didalam otak yeji. Berputar membentuk batu besar yang seperti membebani hati dan pikirannya. Menghisap rokok yang ia lupa sudah berapa batang ia hisap semalaman untuk tetap membuatnya terjaga. Menimbulkan warna kehitaman dibawah matanya yang tajam.

"Agh !!!" Yeji pukul steering mobil. Ungkapan kemarahan yang sudah tak lagi terbendung.

"Dia benar-benar membuatku gila !!" Teriak yeji frustasi. Dengan nafas menggebu-gebu memukul steering mobil berulang kali hingga akhirnya ia rebahkan kepalanya disana dengan air mata yang menggenang. Rasa didalam dadanya benar-benar menyakiti yeji. Seperti terisi ribuan boom dan rasanya ingin meledak. Tangannya bahkan terlihat bergetar menahan kemarahan, kecewa dan rasa sedih hanya karena satu orang wanita. Kembali menghisap rokok disela jarinya kali ini mengarahkan pandangannya pada dua sosok didepan sana yang sedang bergandengan tangan. 2 sosok yang terlihat sangat bahagia.

Tatapan frustasi yeji kali ini berubah dingin. Memperhatikan setiap gerak-gerik 2 sosok didepan sana yang rupanya adalah ryujin dan Lia. Mereka terlihat tertawa, entah sedang menertawakan apa. Mungkin salah satu dari mereka melontarkan candaan dan akhirnya mereka tertawa lepas.

Yeji membuka pintu mobil. Mendorong pintu mobil dengan kakinya kasar. Mengeluarkan dirinya dari dalam mobil kemudian kembali memperhatikan Lia dan Ryujin. Memperhatikan keduanya yang saling bergandengan tangan. Mereka terlihat sangat bahagia, seperti berbunga-bunga berbanding terbalik dengan yeji yang saat ini sangat frustasi karena memikirkan keberadaan Lia. Namun Lia justru terlihat bahagia bersama orang lain selain Yeji.

Yeji buang puntung rokok ditangannya. Berjalan berlahan kedepan mobil miliknya dengan kedua tangan terlipat didepan dada. Menunjukan dirinya didepan Lia yang kini menyadari kehadiran yeji dan mulai melepaskan pegangan tangannya pada tangan Ryujin. Seperti tak ingin yeji melihat kedekatannya dengan Ryujin karena Lia takut Yeji akan berbuat nekat dengan menyakiti Ryujin nantinya.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Where stories live. Discover now