Extra Part 4 - Tip Off !

Comenzar desde el principio
                                    

"Ngomong-ngomong tadi itu kau payah sekali."

Nash hendak membuka mulutnya, ia sudah siap mengeluarkan kata-kata kasarnya. Ia mendongakkan kepalanya dan sekarang ia sudah dapat melihat siapa pemilik suara yang mengajaknya berbicara tadi.

"Kau..." Tentu saja Nash ingat dengan (your name). Dia tidak mungkin melupakan orang yang sudah mengetahui kemampuan.

Bibir (your name) membentuk sebuah senyuman namun tidak dengan matanya.

Matanya tampak kosong seperti ikan mati.

"Kau terlihat sangat menjijikkan sampai-sampai aku tidak ada waktu untuk tertawa. Tetapi aku tidak bisa mengacuhkanmu begitu saja, apalagi kau memiliki mata yang sama dengannya."

Alis Nash berkedut,antara bingung dengan tersinggung.

Gadis itu berjongkok di depan pria itu, mensejajarkan wajah mereka.

"Menyedihkan."

"Malang sekali nasibmu. Pantas saja kau di tindas oleh teman tim mu sendiri, kemampuan basketmu payah PAYAH sekali !"

"Tapi meskipun begitu, kau sangat bekerja keras dan berusaha mati-matian untuk di akui oleh teman-temanmu."

Tangan (your name) meraih pipi orang di depannya "Kau memilikinya kan ? Kemampuan itu ? Mata itu ? Tunjukkan padaku !"

Nash terdiam.

Orang di depannya memang terlihat seperti gadis yang lemah tak berdaya,namun dari matanya Nash tahu (your name) sudah merasakan hal terburuk yang pernah gadis itu rasakan.

Nash percaya di setiap manusia akan merasakan neraka mereka masing-masing di kehidupan mereka (berada di titik terendah di kehidupan mereka).

Contohnya dirinya sendiri yang berusaha bangkit sendirian menjadi pemain yang hebat dan di takuti di tengah lingkungannya yang mengerikan.

"Kau lucu sekali. Padahal kau sudah melihat analisis ku tapi kau masih tidak berguna." Mata Nash tidak berpaling sedikit pun dari wajah (your name).Ternyata saat ia memungut buku yang di buang (your name) saat itu, gadis itu mengetahuinya.

(your name) melepaskan tangannya dari pipi Nash dan bangkit dari posisinya "Sepertinya kau masih belum sadar dengan potensimu. Sebaiknya kau temukan kemampuanmu itu atau kau...

Lebih suka melihat orang dari bawah seperti ini." Nash memandang (your name) dengan tatapan kagumnya.

Sosok (your name) yang terkena cahaya matahari membuatnya seperti melihat dewa yang memberinya pertolongan.

Tangan (your name) menadah kearahnya langsung di raih Nash "Kalau begitu aku pergi dulu."

"Tunggu !"

(your name) merasakan tarikan di satu tangannya. Gadis itu pun menoleh kearah Nash yang sepertinya ingin menyampaikan sesuatu padanya.

"Apa kita bisa bertemu lagi ? Aku akan mencari jawaban dari ucapanmu itu dan membuktikannya."

(your name) melepaskan tangan Nash darinya "Tidak tahu ya. Itu juga kalau aku masih hidup." Gadis itu tersenyum seraya berlalu melanjutkan perjalanannya, meninggalkan Nash sendirian.

Nash memandang kepergian (your name) yang semakin jauh. Nash merasakan sensasi aneh di dadanya, perasaan menggebu-gebu yang tak tertahankan.

Baru kali ini dia bertemu dengan perempuan seperti (your name). Dan dia menjadi tertarik karenanya.

After Story [Kuroko no Basket]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora