Bab1_ bagian 1

1.2K 25 2
                                    


Ini sudah tidak bisa di toleransi lagi!
Hardan membuka pintu kamarnya dengan kesal.berjalan cepat menuju kamar yg ada disebelahnya.dikedornya pintu kamar dengan kuat.
"buka!"teriaknya.
suara musik metal dari dalam kamar terdengar kuat.mungkin itu sebabnya suara teriakannya tak terdengar.
"buka! sialan!".
kali ini ia berteriak lebih keras sambil menendang pintu.alhasil pintu tiba tiba terbuka sesosok tubuh tinggi tegap berwajah tampan menatap garang padanya.
"apa apaan sih!"
cowok didepannya menatap tak senang.bibirnya merengut kesal.Hardan menatap tak kalah kesal.
"telinga mu masih sehat kan?,kecilkan volume speaker itu,aku mau belajar".hardan berkata marah.
"belajar saja..i don't care..".cowok didepannya bersikap tak peduli.tangannya bersidekap.menatap menantang.dagu hardan mengeras tatapannya tajam.ingin sekali ia memaki maki cowok didepannya ini tapi ia kemudian sadar tak ada guna nya.sikapnya itu akan membuat cowok itu malahan senang.rasanya buang buang waktu saja.tampa bicara ia membalikkan badan dan berjalan pergi.didengarnya tawa lepas dibelakangnya.bersikap tak peduli ia masuk kembali ke kamarnya.suara volume musik terdengar makin keras.hardan mendengus kesal.diraihnya buku diatas meja belajarnya dan memasukkanya ke dalam tas.mengambil kunci motornya sebelum keluar kamar.ia lebih baik belajar di taman atau perpustakaan umum.disana tenang tak ada gangguan seperti sekarang ini.
"ops..tahan".
hampir saja ia menabrak sesosok tubuh kokoh dan tegap saat bebelok hendak menuruni tangga.tinggi hardan hampir 180cm ia cukup tinggi,tapi sepertinya cowok didepannya lebih tinggi,dengan bahu yg lebar dan tubuh yg atletis tampangnya blasteran wajahnya tampan mirip aktor ganteng asal negara latin.entah mengapa setiap melihat dan bertemu cowok ini hardan jadi gelisah.hal itu membuatnya tak suka.karena degup jantungnya juga tak karuan.
"buru buru amat mau kemana?"
cowok itu tersenyum santai.ia sengaja menghalangi jalan.
"bukan urusan mu! minggir..".hardan menatap dingin.
"woaah..galak amat".cowok itu mengekeh merasa lucu.hardan makin kesal melotot marah.
"minggir!".ia setengah berteriak. bukannya takut cowok itu malah nyengir makin lebar.dengan sikap seolah pelayan ia minggir kesamping.
"silakan lewat..Princess..".katanya dengan suara bak pelayan istana.hardan bersikap cuek dan melewatinya.sama sekali tak menghirauka sebutan 'Putri' yg ditujukan padanya.cowok dibelakangnya menatap puas dan sambil bersiul ia melanjutkan tujuannya untuk menemui sahabatnya.
"astaga...kecilkan volume nya".Harland agak kagek saat melihat sahabat nya membuka pintu kamar dan masuk.
"hai jeff.".sapanya senang kemudian mengecilkan volume speaker audio tape nya.

hadeeeh..ntar deh sambung lagi ceritanya..karena pemula cuapeeek mikir ceritanya...ngetiknya juga sering salah..harus tenang dan konsentrasi penuh hehe

hello akhirnya punya waktu tuk nyambung lagi..semangat!

jeff menghempaskan tubuhnya berbaring diatas tempat tidur lengan kanannya dijadikan bantalan menerawang memandang langit langit,sesekali ia tersenyum sendiri.
"ada hal yg menarik nih ...kau dari tadi senyum senyum sendiri".harland mendekati tempat tidur dan duduk didekat jeff.
"barusan aku membuat kakak mu marah"
jeff berkata senang.raut wajah harland langsung berubah tak semangat
"cuma itu saja?"ia mencibir .
"apa menariknya.."katanya sinis.
jeff tertawa mengekeh tak peduli reaksi harland,ia tahu betul harland membenci saudara kembarnya itu,dan tak begitu tahu apa sebabnya.setiap berpapasan kedua kakak beradik itu saling menatap sinis.biasanya harland yg banyak bicara dengan perkataan mengejek.sedang hardhan tak banyak bicara tatapannya dingin tak peduli dengan ejekan harland,ia selalu pergi tanpa kata.itulah yg membuat jeff peasaran dengan sikap hardhan yg tak mau melawan dan meladeni kata kata harland yg mengejek.hardhan seperti gunung es,dingin dan angkuh.rasanya asyik punya sahabat kembar tapi yg satu ini harus ditaklukkan dulu..karena hardhan juga ikut ikutan tak menyukainya.
jeff kembali nyengir sendiri.membuat harland makin sebal.
"apa yang membuatmu senang membuat hardhan marah?"tanyanya penasaran.
jeff berbaring menyamping menyanggah kepalanya dengan tangan kanannya menatap harland.
"hardhan selalu diam dengan tampang dingin setiap kali ku lihat,sikapnya acuh,aku heran kenapa ia seperti itu padaku,dengan mu mungkin kalian punya masalah dimasa lalu..tapi dengam ku..rasanya aku tak punya masalah apa pun dengannya.."jeff mengerutkan keningnya.harland berdiri brsikap tak peduli.ia mematikan sound system dan alat pemutar cd.jeff tahu sahabatnya itu menghindar pembicaraan,seperti biasa harland selalu menghindari pembicaraan yg ada hubungannya dengan saudara kembarnya itu.ia tal suka membicarakan hardhan..dan hardhan tak suka lebih dekat dengan harland.ia bersahabat dengan harland sejak SLTP.dan sedikit pun harland tak pernah memceritakan kalau dia punya saudara kembar.baru saat pertengahan masuk SLTA ia melihat hardhan waktu itu ia main kerumah sahabatnya itu.ia sempat kaget karena melihat kemiripan mereka berdua hardhan muncul ketika mereka asyik ngobrol.yang membuatnya heran harland besikap acuh dan tak memperkenalkannya dengan saudara nya itu.jeff menyapa dan langsung memperkenalkan diri pada hardhan,mulanya hardhan sepertinya bereaksi atas perkenalannya ,namun sikapnya berubah dingin begitu melihat ketidak sukaan harland yang melihat mereka.hardhan langsung mngacuhkannya dan pergi.sejak itu hardhan ikut ikutan acuk padanya..hal itulah yg membuatnya kemudian penasaran ,seharusnya ia bersikap masa bodoh dengan sikap hardhan itu..tapi malah sebaliknya is malah suka membuat hardhan marah.
"kegelanggang yuk".tegur harland mengagetkan lamunan jeff.
gelanggang yg dimaksud harland tempat mereka bermain basket.jeff dan harland anggota club basket disekolah .dengan jeff sebagai kapten sekaligus ketua club.
"ayo".jeff menjawab antusias dan bangun dari tempat tidur.
"tiga minggu lagi pertandingan antar sekolah menengah akan diadakan mulai lusa latihan tim basket lebih diperketat,aku sudah memberitahu pak pembina tim seminggu sebelum pertandingan semua anggota tim diwajibkan menginap di asrama sekolah"
kata jeff bersemangat.
"tenang saja jeff, tim sekolah kita pasti kembali menang" harland berkata sombong.dahi jeff berkerut.
"kau tak takut.melawan tim nya hardhan?" tanyanya.
harland sesaat diam kemudian tertawa terbahak.
"takut?".nadanya mencemooh.
10 dia tak akan membuatku gemetar apalagi takut"katanya geram.
jeff hanya tersenyum menanggapinya
"kau ini...kapaaaan kalian berdua akur.."
"ah sudahlah nggak usah dibahas,ayo kita pergi"harland berkata kesal kemudian keluar.jeff hanya tertawa mengekeh seraya mengikutinya.
harland kesal juga diingatkan tentang pertandingan tahun lalu.hardhan waktu itu jadi buah bibir karena kehebatannya bermain di timnya.keahliannya setara dengan jeff kata anggota setim nya waktu itu.karena banyak pujian dan kekaguman untuk hardhan ,ia menjadi kesal hingga membuatnya tega membiarkan hardhan yg kelihatannya sakit ikut pertandingan,malam sebelum pertandingan ia mendengar suara batuk batuk dan erangan dari kamar hardhan ,tapi tak sudih untuk masuk kekamar untuk melihat kekadaan saudaranya itu,selain itu hardhan sudah biasa menghadapi sakit sekecil itu pikirnya.besoknya saat pertandingan semifinal hardhan tumbang di tengah pertandingan dan tak bisa melanjutkan pertandingan yang mengakibat kan kekalahan timnya.ia masih ingat bagaimana hardhan tiba tiba pingsan.ia tertegun dan sesaat ada pikiran untuk mendekat.tapi
yg bisa dilakukan nya hanya diam.ia baru sadar saat jeff menegurnya,malahan sahabatnya itu yg kelihatan khawatir dan menagajaknya untuk melihat hardhan di ruang kesehatan.dan langsung ditolakkya.ia malahan mengajak jeff pulang.
hardhan dirawat dirumah sakit selama empat hari.setelah keluar dari rumah sakit hardhan kelihatan makin dingin padanya cowok itu makin tak suka padanya..membuatnya makin bertambah kesal permusuhan mereka makin tambah runcing setelah itu.

" mau kemana har" pak arga lelaki paruh baya yg di percaya menjadi pengurus rumah sekalgus mengurus ia dan hardhan oleh orang tuanya selama bekerja diluarnegri menegurnya.
"latihan basket ke gelanggang pak" jawab harland datar.
" oh ya hati hati..kalau bisa jangan terlalu malam pulangnya"
"tenang saja pak ada saya bapak tak perlu khawatir".jeff berkata enteng.pak arga tersenyum ia percaya pada anak muda ini.jeff sudah hampir 6 tahun bersahabat dengan harland.
"oke kami pergi dulu pak.." mereka pamitan.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: May 25, 2015 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

STAY WITH MENơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ