003: Bebas x Bebas

10 8 0
                                    

Aaaaaaaa, apaan sih ini.

Aku segera merangkul Rifan menjauh dari makhluk aneh yang ada di depan ku ini, aku menarik Rifan sejauh mungkin agar aku bisa berbicara dengannya.

"Lu yang bener aja, Fan. Masa orang yang udah buat gua mau ribut mulu? lu jadiin partner gua, sih?"
"Hei, Calm down. Lu kan sendiri yang bilang butuh orang dokumentasi biar lu gak di repotin lagi sama double jobdesk, Aulia Jaya."
"Ya gak dia juga, aelah bocah tengil kayak dia pengen gua cekek tau, gak?"
"Yaudah lu cekek aja di jobdesknya, dah ya gua banyak kerjaan lain. Itu ku kenalan dulu sama Genta. Gua yakin dia yang terbaik sama jobdesk sekarang."

Rifan kini memanggil pacaranya Mitha yang sedari tadi memperhatikan kami. seperti biasan dia cemburu kepadaku saat aku bersamanya.

Aku mendekati siswa tengil yang merebut ciuman tak langsungku, aku memelototi dia dari atas sampai bawah.

"Kak, jangan mikir macam-macam." ujar dirinya saat di perhatikan seperti itu.
"Hah, aku mengatakan ini karena aku baik, walau Rifan sudah setuju dengan mu, aturan ku selalu tetap. Kau akan aku test terlebih dahulu. Anggap saja sekarang kau magang 1 3 hari bersama staff kesekertarisan." gumamku panjang lebar menjelaskan padanya.

"Baik, Kak Aul." Teriak dirinya layaknya seorang tentara menerima pesan dari komandannya.

"By the way, untuk tugas pertama mu, aku ingin kamu merapihkan dokumen foto event Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah awal bulan lalu, ini file nya, di dalamnya sudah ada file contoh yang bisa kau tiru. Rapihkan seperti file tersebut." gumamku memberikan salinan flash disk yang berisi foto dokumentasi lalu.

"Waktunya sampe besok pagi di ruangan osis jam 6 ya, aku biasanya sudah ada disana jam set 6 jadi tolong bergegas ya."
"Gampang kak, tenang saja."
"Kalau gitu semangat ya, selamat begadang." gumam ku menyemangati dirinya dan bergegas mau pulang ke rumah.

"Kak Aul, pulang sama aku aja Kak."
"Nggak ogah, jangan lupa kamu masih aku cap tidak sopan ya, Genta." gumamku yanf membuat dia tersenyum lebar dan mengejar langkahku dan berjalan mundur menatapku.

"Asikkkk, akhirnya Kakak menyebut namaku. Dadah Kakak Cantik, aku mau salting dulu." gumamnya kesenangan saat aku mengucap namanya dan dia berlari-lari layaknya orang yang mendapatkan pernyataan cinta.

"Tugas kamu gua majukan jadi jam set 6 pagi, kamu harus datang lebih dulu dari gua, jika telat gua gak mau rekrut diri lu." gumamku yang membuat dia loyo lagi karena tugasnya aku percepat setengah jam.

Dia tak mengangguk namun tak mengeluh juga, dia memperlambat langkahnya dan memerhatikan diriku.

"Gua tabok lu ya liat gua mulu."
"Aduh, jangan marah Kakak Cantik. Tapi gak papa deh, makin lucu soalnya."
"Maaf, kalau lu gombalin gua, gak bakal mempan. Ayang gua lebih cakep 1000 persen dari lu."
"Hahaha, pasti gepeng kan ayang nya Kacan."
"Kacan? Nama gua Aulia ye Genta."
"Ahhhh, 2 kali nama gua disebut. Lagian Kacan itu kan kepanjanganya dari Kakak Cantik, hehehe."
"Gak usah lebay, lagian siapa yang ayang nya gepeng." gumam ku membayangkan sosok Om Yuda yang sangat tampan tersebut.
"Ayang gua tuh ya Tampan, kuat dan juga...."

"Menyayangi Non Aul sepanjang hari." gumam seseorang yang memakai kemeja pink dengan kacamata yang menghiasi dirinya dan tataan rambut rapih dengan lesung pipi yang muncul.

Tas yang aku genggam jatuh melihat sosok tersebut, sosok yang telah lama aku nanti kan bebas dari tempat itu.

Penjahat kesayanganku datang menghampiri diriku di sekolah, sekali lagi hatiku di curi oleh dirinya yang sangat menyayangi diriku.

"Aaaaaaaa, Om Yuda." senang diriku memeluk dirinya yang membuat semua mata tertuju pada diriku dan Om Yuda.

Dia membalas pelukan ku dan membuat diriku terbang melayang, sosok yang aku suka dan merupakan pacarku datang menghampiri diriku sekarang.

Why Your Eyes Was Blue?Where stories live. Discover now