[Fourteen]°Carla Dihukum°

Start from the beginning
                                    

"Bang, aku ngantuk. Bolehkan aku bersandar di pundak abang?" Kata Carla ke Junior. Julio yang berada di sebelah Carla itu langsung menyahuti.

"Carla, bang Junior tidak baik-baik aja sekarang. Jangan ganggu dia. Kalo kamu mau tidur, sini bersandar di pundak bang Julio saja." Sahut Julio.

"Aku gak mau bersandar di pundak abang. Aku maunya di pundak bang Jun!" Protes Carla tidak terima.

Angela melihat perdebatan kecil itu dalam diam. Dia ingin memastikan apa yang di katakan Stella itu benar. Sehingga dia bisa membantu Stella jika Carla berulah. Monica yang berada di belakang Carla itu langsung menegur anak perempuannya tersebut untuk tidak membuat kegaduhan.

"Momy apaan sih! Aku itu mau tidur dipundak bang Jun. Kok malah momy marahin aku!" Sentak Carla ke Monica, sang ibu.

"Carla, momy gak marahin kamu sayang. Momy itu cuma negur kamu supaya kamu bisa memahami keadaan saat ini." Balas Monica dengan sabar.

"Halah! Bilang aja momy gak mau kalo aku ganggu bang Jun yang sekarang lagi sama Stella kan!" Kata Carla dengan nada yang mulai meninggi.

"Carlan pelan-kan suaramu!" Sahut Peter. Leon menoleh saat suara Peter terdengar di telinganya. "Sejak kapan daddy sama momy ajari kamu seperti itu?!" Sambungnya.

Lydora yang berada di dekapan Dave itu juga mulai kesal dengan tingkah Carla yang berbeda dengan dulu. Venna masih melihat kegaduhan itu dengan tenang di samping Dave. Dia akan ikut andil jika kegaduhan semakin rusuh.

"Daddy kenapa jahat kepadaku?! Aku ini anakmu, Dad! Anak kandungmu juga bukan anak pungut!"

"Carla sudah nak. Kenapa kamu malah bicara melantur seperti itu?"

"Ini semua gara-gara lo! Kalo daddy gak nikah sama perempuan macam lo dulu, kasih sayang daddy gak akan terbagi sampai sekarang!"

"CARLA!" Bentak Peter yang sudah naik pitam dengan sikap Carla yang seperti itu.

"Daddy bentak aku? Daddy sekarang bentak aku? Daddy bentak aku?" Ujar Carla pilu.

Leon ingin beranjak dari tempatnya tapi ditahan oleh Angela. Angela tau Leon pasti akan mengamuk. Jadi, sebisa mungkin Angela menahan Leon supaya kekasihnya itu tidak ikut campur.

Peter memberikan Raenzo ke dalam pelukan Julio. Dia langsung merangkul Monica yang tengah menahan tangisnya. Carla yang melihat itu mendidih di tempat. Gadis itu langsung menatap Stella dengan tajam.

Carla berdiri lalu dengan kuat dia mendorong Stella hingga tubuh Stella terjungkal ke belakang. Kepala Stella pun terbentur lantai tapi untungnya tidak berdarah. Junior terkejut begitu pun yang lain.

"Apa yang kamu lakukan, Carla!" Sentak Junior lalu menolong Stella.

"Kenapa Carla seperti itu, baby." Bisik Leon yang mulai geram.

"Aku juga tidak tau sayang. Udah kamu tahan jangan emosi disini ya..," balas Angela dengan lembut.

"Baby, kamu nggak papa? Mana yang sakit? Kita ke dokter ya?" Tanya Junior begitu khawatir.

"Aku nggak papa sayang, cuma pusing aja kok. Nanti juga sembuh sendiri." Jawab Stella.

Junior menatap Carla dengan tajam. Gadis belia di hadapannya ini sudah melakukan hal kurang ajar ke calon istrinya. Junior tidak akan tinggal diam begitu saja. Carla yang ditatap seperti itu oleh Junior langsung memasang muka memelas.

"Abang aku nggak senga----"

"Cukup! Kamu memang harus dihukum, Carla. Semenjak kamu bergaul sama orang-orang tidak jelas asal-usulnya itu, kamu bukan seperti Carla yang abang kenal."

"Abang, aku bisa jelasin. Aku---"

"Mulai besok kamu homeschooling dan nggak boleh keluar rumah kecuali sama keluarga. Uang jajan yang setiap bulan kamu dapatkan dari abang, bang Julio, kak Jasmine dan Daddy Peter mulai besok di stop sampai kamu naik kelas duabelas. Dan sekarang kamu minta maaf secara tulus sama mami Monica, daddy Peter, dan kak Stella."

"Kok bisa gitu sih bang, aku nggak----"

"Terima atau kamu abang kurung di penjara bawah tanah mansion daddy Peter?"

Carla membayangkan penjara bawah tanah milik daddy-nya tersebut. Dia pernah mendengar dari salah satu bodyguard yang berjaga disitu kalau orang yang sudah masuk ke dalam pasti bukan di penjara tetapi dieksekusi mati dan tulang-tulangnya di biarkan disitu sampai berserakan.

Carla bergidik ngeri. Dia tidak ingin mati muda sebelum dia bisa merebut Junior dari Stella. Gadis itu langsung menghela nafas panjang. Dia pun berjalan ke Monica dan memeluk wanita tersebut.

Lydora mengurai dekapan daddy-nya itu lalu mendekati Angela. Dave pun menjadi memeluk Venna dengan erat-erat. Lydora berbisik ke Angela tentang Carla.

"Yang bener lo?" Bisik Angela. Lydora mengangguk.

"Gue aja tadi sempat kaget dengernya. Apalagi bang Louis sampai sekarang masih nggak percaya sama Carla yang seperti itu." Balas Lydora dengan bisik-bisik juga.

"Gini aja, besok di kampus kita harus bikin rencana buat bikin kapok si Carla. Soalnya gue lihat-lihat Stella nggak suka banget sama dia."

"Ide yang bagus calon kakak ipar."

¶¶¶

TBC.

.

Hai gesss:)

AKU BAKAL UPDTE LAGI KLO MASUK 100K---EH 100+++ VOTE YAA!!

SATU KATA BUAT PART INI😭

.

▪CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS & TIDAK REAL▪

.

📍Puedes seguirme en Instagram : @lauretananda
📍Puedes seguirme en Wattpad : @nandalorren

I Can(t) Love You Anymore [DEWASA]Where stories live. Discover now