perkara camilan.

343 30 0
                                    

agaknya shoko memang dalam mood yang tidak bagus, kerjanya menatap jengkel semua orang yang ditemui. suguru yang baru selesai kelas bingung karena stok soda di kulkas raib entah kemana. lihat shoko yang menatapnya dengan ekspresi 'apa gasuka?' jadi urung niat bertanya. belum tanya saja sudah seperti itu bagaimana kalau jadi bertanya.....

dari arah pintu, satoru sudah sesumbar mau makan brownis yang dia beli dekat kampus tanpa mau bagi-bagi. hatinya riang dan meluncur ke kulkas yang sayangnya sudah raib pula brownisnya. langsung tatap jengkel nanami dan haibara yang ngobrol asik sambil sesekali kedip manja. siapa lahap brownisku tanyanya sambil siap-siap tantrum.

"Shoko-san"

tidak jadi tantrum.

melangkah ke kamar dengan hentakan kaki, keras-keras agar semua tau dia kesal tapi berhenti pas lewat depan kamar shoko. balik begitu lagi pas sudah lewat, takut di racun shoko katanya dalam hati. masuk kamar dan langsung rebahkan badan samping suguru yang mencoba selesaikan game online di ponsel.

"sodamu raib"
"brownismu juga"

menghela napas bersama karena tau kalau pelakunya tak lain tak bukan, shoko ieri.

tiktoktiktok jam terdengar.

keduanya sibuk menatap langit-langit kamar tanpa mengobrol atau interaksi lain.

"suguru"
"no"

sigap suguru dorong satoru yang mendekat, karena sudah tau pasti anak ini akan lakukan sesuatu yang tak habis di nalar manusia.

"aku belum ngomong"
"no satoru"
"astaga cuma mau ngajak beli cake di kafe depan"

ngeyel.

karena satoru tau, pasti suguru pikir dia mau minta cium karena sudah dekat-dekat. takut mood suguru buruk jadi ngeyel adalah pilihan tepat, toh memang brownisnya raib jadi itu alasan tepat. suguru juga terlihat setuju karena langsung bangkit dan berjalan menuju lemari sambil bergumam mau pakai pakaian apa. padahal sederet baju terpampang.

"nongkrong atau take away?"
"suguru maunya apa?"
"take away aja ya, baliknya mau beli takoyaki"

satoru mainkan ponselnya, tau bahwa suguru tidak akan selesai dengan cepat. berbeda dengan satoru yang belum lepas kemeja setelah pulang kampus beberapa waktu lalu.

"ayo"

dilihat-lihat suguru memang enak dilihat. maksud satoru, lihat saja rambutnya yang dikuncir kuda itu. seperti niat pamer leher, kan satoru jadi sedikit was-was.

"satoru, kita jalan aja"
"capeeeek"
"kakimu panjang"

dasarnya lemah.

selama perjalanan sekitar 12 menit, satoru sudah mengoceh panjang lebar tentang banyaknya tugas lab dan berbagai macam tugas berkelompok yang isi anggotanya ajaib semua. merengek karena harus terpisah kelas dengan suguru karena mengambil konsentrasi yang berbeda. lain suguru yang lebih memilih dengarkan curhatan satoru sambil sesekali menanggapi dengan senyum. satoru yang mengomel itu hiburan.

sampai di kafe langsung meluncur ke kasir dan pilih beberapa cake dan minuman.

"tolong extra 2 pump sugar untuk milkchoco"

suguru segera imbuhkan pesanan karena satoru agaknya lupa. this guy love me, begitu kira-kira arti tatapan satoru.

"setelah lulus gimana kalau langsung ke pelaminan? pake konsep tradisional ya, keluargaku masih kuno"

celetukan satoru bikin suguru bingung mau jawab gimana, mereka baru aja duduk untuk menunggu pesanan. ini anak malah ngelantur tidak tau tempat, kan jadi tidak ada jeda buat blushing karena banyak orang. mana ada yang suit-suit suruh nerima lamarannya lagi.

"kita disini niat nyemil lho satoru"
"iya, sambil ngobrolin masa depan"
"mending fokus lulus dulu deh"
"tapi aku udah beli cincin tau"

hening.

nih anak kayanya ngelawak.

tapi kok keliatan serius.

brengsek, suguru jadi bingung harus gimana.

"halo sayang, bengongnya udah belum? ini kopi kamu bisa dingin lho"
"oh iya"

sadar-sadar, di jari manis udah ada cincin cantik. suguru jadi makin bingung, kapan masanginnya?

"satoru....."
"aku serius tau"

harusnya suguru yang nangis seneng atau minimal terharu, ini malah satoru yang nangis karena ngira suguru tidak senang.

"kita tadi niatnya beli cake"
"tapi aku udah beli cincin"

percaya tidak kalau suguru yang cium duluan?

satoru sampai kaget.

kalau bukan masih di kafe, sudah sampai ujung dunia.

perjalanan pulang sedikit terburu dan satoru bersyukur mereka punya kaki yang panjang.

lebih bersyukur lagi, karena suguru yang lagi-lagi yang ambil inisiatif sesaat memasuki kamar.

End.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Aug 21, 2022 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

What If (satosugu)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ