Finding Steve

41 4 3
                                    

Jonathan menghentikan langkah dan mengernyit heran, menoleh kanan kiri. “Mana Steve?” Tanyanya pada bocah-bocah yang setia mengekor seperti anak bebek di belakang.

Bahkan di belakang pun tak ada Steve dalam lingkup pandangnya.

Anak-anak turut berhenti dan saling melempar pandang. “Loh, bukannya tadi Steve ada di sebelahmu?” Mike balik melontar pertanyaan kritis dengan sebelah alis terangkat.

Jonathan mengangguk mengkonfirmasi. Benar, dia sedari tadi bersama dengan Steve di depan, tapi dia tak sadar kalau secara tiba-tiba Steve raib di tengah lautan manusia yang berbondong-bondong menuju sisi jalan yang lain. Mungkin Steve terpisah saat hendak menyeberang.

Tiap-tiap kepala ditolehkan, tapi tak gampang mencari seseorang dalam situasi seperti ini.

Dan hanya terlintas satu cara di benak Jonathan untuk menemukan Steve.

Napas ditarik sedemikian panjang sembari sedikit terpejam, Jonathan kemudian berteriak kalap di tengah keramaian, “ADA YANG MEMUKUL KEPALA DUSTIN!”

"Dude, yang benar saja?" Dustin menggerutu.





“HEI! SIAPA YANG BERANI MENYENTUH ANAK-ANAKKU?”





“Ah, itu dia Steve,” tunjuk Lucas pada sosok Steve yang setengah berlari mendekat, menubruk beberapa pejalan kaki lainnya demi menuju kemari.

“Cara ini selalu berhasil, ya,” Jonathan menggumam pelan pada diri sendiri dengan senyum kecil terpatri.

Steve sudah ditemukan.

•••
[END]
•••

a/n :
siapa di sini yang pengen punya mama kayak steve 😌☝️

Finding SteveWhere stories live. Discover now