"Lalu katakan..." jawab Ryujin ingin segera mengetahui hal yang Lia sembunyikan tentang Yeji padanya.

"Aku tak tau harus memulainya darimana.."

"Kalau begitu kau bisa mulai dari Yeji, apa arti dia bagimu? Dan kenapa kalian selalu bersama.."

Lia tertunduk. Meremas tangannya sendiri sembari menyusun kalimat yang tepat untuk menjelaskan pada Ryujin tentang Yeji. "....kami...aku dan Yeji memang memiliki hubungan, hana selalu mengatakan dia mencintaiku tapi aku sama sekali tidak mencintainya.." Lia mulai menjelaskan.

"Jika kau memiliki hubungan dengan Yeji kenapa kau menerima ungkapan cinta dariku Lia? Apakah kau bermaksud mempermainkan aku?" Dahi Ryujin berkerut.

"Hubungan kami tidak seperti yang kau pikir Ryujin, aku tidak mencintainya aku hanya terpaksa menurutinya karena permintaan orang tuaku..." jawab Lia menepis anggapan buruk Ryujin tentangnya.

"Orang tuamu?" Ryujin mengulangi kutipan perkataan Lia. Sama sekali tak mengerti tentang hubungan 2 orang wanita karena permintaan orang tua. Apakah ini masuk akal?

"Yeji memberi keluarga kami banyak hal, rumah, tanah perkebunan, termasuk uang dan barang-barang lainnya. Tapi sebagai gantinya aku harus menuruti semua perkataan Yeji tanpa bisa membantah..." Lia kembali menjelaskan.

"Aku tetap tak mengerti Lia..." Ryujin terlihat menggerak-gerakan matanya.

"Aku tau ini memang terlalu rumit, aku bahkan tak tau harus berbuat apa selain hanya mengikuti. Bagi keluargaku Yeji sangat berarti, kami banyak berhutang budi padanya. karena itu orang tuaku akan melakukan apa saja demi membuat Yeji bahagia termasuk menyerahkan aku pada Yeji...." Lia melanjutkan kalimatnya.

"Apakah itu sebabnya kau begitu panik ketika kau lupa telah membuat berjanji dengan Yeji malam itu?" Tanya Ryujin. Mulai bisa mengerti permasalahan yang terjadi.

"Aku panik karena dia datang kerumahku. Eomma sangat menyukai Yeji dan eomma tak ingin membuat Yeji kesal atau marah. Eomma akan segera memukulku ketika sedikit saja aku melakukan kesalahan pada Yeji, menghukumku atas kesalahan yang selalunya bukan salahku. Sejak kecil aku dididik menjadi anak yang penurut dan ketika orang tuaku menyuruhku melakukan sesuatu meskipun itu bukan keinginanku, aku akan tetap melakukannya. Karena jika tidak, aku akan merasa sangat bersalah. Mengutuki diriku sendiri karena membuat orang tuaku kecewa.."

Kali ini Ryujin yang terdiam. Mencerna semua penjelasan yang Lia katakan padanya sembari menghela nafas.

"Kami tidak memiliki hubungan apapun selain hanya perasaan hutang budi kami pada Yeji, karena itu aku mohon jangan tinggalkan aku Ryujin. Jangan membenciku karena ini aku mohon..." Lia menarik hoodie yang Ryujin pakai. Berharap Ryujin masih mau menerima dan tidak pergi meninggalkannya.

Ryujin kembali menghela nafas. Mengangkat tangannya kemudian membelai kepala Lia. Merasa kasihan pada Lia yang hanya dijadikan alat oleh keluarganya sendiri. Meskipun orang tua Lia berhutang budi pada Yeji tapi seharusnya mereka tidak memasukan Lia kedalam lingkaran itu juga dan menyuruh Lia untuk ikut menuruti semua perkataan Yeji. Ditambah Lia bilang Yeji mengatakan mencintai Lia membuat Ryujin berpikir bahwa Yeji pasti pernah melakukan hal tidak baik kepada Lia.

"Aku tak mungkin membencimu Lia, aku tau kau sangat baik. Aku hanya tak mengerti kenapa keluargamu melakukan ini padamu.." ucap Ryujin. Menarik Lia kedalam pelukannya dengan puluhan pertanyaan yang kembali hadir didalam otaknya. Pertanyaan yang ingin sekali ia tanyakan tapi ia merasa tak sanggup menerima jawaban yang mungkin saja nantinya akan menyakiti Lia dan hatinya.

.

"Lia !" Yuna berlari menghampiri Lia yang akan masuk kedalam rumah.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Where stories live. Discover now