Codependent Relationship

Start from the beginning
                                        

"Enghh" desah Jisung kemudian Jisung memukul dada Jaemin karena merasa sesak napas.

Jaemin melepas ciumannya, kemudian menatap wajah Jisung yang memerah. Jaemin tersenyum saat melihat wajah manis milik Jisung yang memerah dengan benang saliva disekitar labiumnya, belum lagi mata sayunya yang seakan mengundang Jaemin untuk berbuat hal yang lebih jauh daripada ini.

"Kenapa kau melihat ku seperti itu? Aku malu! Jangan tatapan aku seperti itu!" Protes Jisung kepada Jaemin, pemuda itu memalingkan wajahnya dari Jaemin.

Jaemin tersenyum gemas kemudian kembali menghimpit Jisung, kali ini Jaemin menjelajahi leher Jisung dan mulai menjilat, menghisap, dan menggigit leher milik Jisung.

"Engghh Jaeminhh jangan digigit enghh" desah Jisung, dirinya panik saat Jaemin memberikan tanda kepadanya. Bukannya tak suka tapi besok Jisung harus mengajar di salah satu universitas dan dia tentunya tidak ingin orang orang melihat tanda yang diberikan Jaemin.

Jaemin tidak memperdulikan permintaan Jisung dan kembali meneruskan perbuatan nya kini, Jaemin menjilati telinga Jisung hal itu membuat Jisung memerah dan membuat tubuh Jisung terasa panas dan ingin meminta lebih.

"Jaeminhh kauhhh....?"

Jaemin berdiri kemudian dia menatap Jisung yang menatap nya dengan sayu, bibirnya bengkak keringat mengalir dari tubuhnya dan juga liur yang keluar dari mulutnya ke lehernya membuat nya tampak sangat menggairahkan. Jaemin langsung melepaskan pakaiannya, dia tidak akan mengurus yang lain sekarang fokusnya adalah Jisung.

"Jangan sekarang Jaeminh, aku harus mengajar besok" mohon Jisung.

Tidak menjawab, Jaemin membenamkan wajahnya di area dada Jisung. Jaemin mulai mengisap puting Jisung.

"Enghhh Jaeminnhhh hentikanhh ah" pekik Jisung ketika Jaemin menggigit Nipple nya itu.

Desahan Jisung membuat Jaemin semakin bersemangat untuk membuat Jisung semakin mendesahkan namanya.

Jaemin kembali melanjutkan kegiatan nya sekarang Jaemin turun menuju perut rata Jisung, terkadang Jaemin bingung kenapa perut Jisung tetap saja rata sedangkan perutnya saja Eightpack. Padahal mereka sering melakukan olahraga bersama sama.

"Engghhh berhenti Jaeminnhhh~~"

Baiklah kesabaran Jaemin sudah habis, seharusnya Jisung tahu bahwa saat ini dirinya sedang diberikan hukuman jadi pemuda itu tidak berhak untuk menghentikan segala aksi yang akan Jaemin lakukan pada tubuh pemuda itu. Dengan kesal Jaemin kembali mencium bibir Jisung dengan kasar, tidak memberontak seperti tadi Jisung membalas ciuman itu.

Dalam hati Jaemin tersenyum senang, tangan Jaemin kembali aktif meraba tubuh Jisung. Jaemin menyentuh paha Jisung membuat Jisung tersentak namun tidak bisa melakukan apapun karena dirinya sudah terhanyut dengan permainan Jaemin.

Tangan Jaemin kini memegang milik Jisung, entah kenapa milik Jisung. Jaemin memaju mundur kan tangannya kemudian dia melepaskan ciumannya dan beralih ke dada Jisung dan mengisap dada itu seperti bayi.

"Apahhh yang kau lakukanhhh"

Jaemin mendongak kemudian mengecup dahi Jisung, "Diam dan nikmati saja hukuman yang aku berikan kepadamu,"

"Anghhh"

Kemudian tak lama cairan bening keluar dari milik Jisung, Jisung terengah-engah karena pelepasan sedangkan Jaemin kini beralih menuju bagian bawah Jisung tangannya bermain di dekat lubang yang akan dijadikan tempat bersarangnya senjata milik Jaemin.

"Enghhh" desah Jisung tubuhnya masih sensitif tapi Jaemin malah memainkan daerah lubangnya.

Tanpa sadar lubangnya berkedut karena perbuatan Jaemin. Jaemin menyadari itu tapi dia sengaja tidak berbuat apapun dia ingin Jisung mengemis padanya apalagi nyatanya Jisung sudah melanggar aturan yang telah Jaemin berikan kepadanya, jadi anggap saja ini hukuman yang Jisung terima sebagai konsekuensi dari aturan yang dia langgar.

"Jaeminnhhh lubanghh ku gatalhh tubuh ku panashh, hiks itu menyiksa" rengek Jisung.

"Kau ingin lubang mu tidak gatal lagi?" Tanya Jaemin licik.

Jisung mengangguk dengan semangat, tubuhnya sudah sangat panas dan ingin dipuaskan. Dirinya mengerang frustasi saat melihat Jaemin malah menatapnya dengan tatapan mengejek. "Ayolahhh masukhh janji milik muh"

"Oke, tapi ada syarat nya"

"Apa?" Tanya Jisung tidak sabaran, sungguh dirinya saat ini tersiksa namun, Jaemin malah sengaja mempermainkan dirinya.

"Aku akan memasukkan penisku ke lubang mu agar tidak gatal lagi, tapi kau harus berjanji akan selalu mengabari ku kegiatanmu tidak seperti tadi dimana kau melanggar aturan yang telah aku berikan"

Jisung terdiam, bukannya tidak ingin menurut tapi tidak mungkin kan Jisung harus selalu mengabari Jaemin dimanapun dan kapanpun itu.

Jaemin yang melihat Jisung masih berpikir memutuskan untuk semakin menggoda Jisung sehingga Jisung hanya memikirkan kenikmatan dan mau menjadi miliknya.

Jaemin mengisap puting Jisung dan puting yang sebelahnya sengaja Jaemin goda dengan mencubit nya hal itu membuat puting itu merasa gatal dan sakit disaat bersamaan.

Otak Jisung semakin berkabut yang dia inginkan sekarang hanyalah kepuasan, lagipula urusan itu bisa belakangan, saat ini yang perlu dia pikirkan adalah melampiaskan hasratnya.

"Anghh lakukanhhh apapun yang kau mau ah! Aku milikmu nghhh"

Jaemin tersenyum, pada akhirnya pasti selalu sama yaitu kemenangan dirinya atas Jisung.

"Baiklah kalau itu mau mu!"

Tanpa aba aba Jaemin memasukkan miliknya ke lubang Jisung hal itu membuat Jisung menjerit kesakitan karena ukuran milik Jaemin bisa dibilang tidak normal.

"Arghh sakithh"

Jaemin yang mendengar itu langsung mencium Jisung dan tangannya mengocok penis Jisung. Sedangkan pinggulnya dia gerakan, maju mundur begitu seterusnya.

"Ahhhh" desah Jisung saat Jaemin mendapatkan titik nya.

"Kau indah Jisung ah bahkan di dalam mu saja terasa lembut dan manis, ah aku benar benar menyukai ini! Aku tidak akan membiarkanmu berpaling pada yang lain!" Racau Jaemin.

Sedangkan Jisung hanya terus mendesahkan nama Jaemin. 

"Jaemin nhhh sepertinya aku akan segera keluarhh"

"Bersama ahh"

Mereka keluar bersama, namun satu kali tidak lah cukup Jaemin kembali melanjutkan kegiatan nya yaitu menggauli Jisungnya.

"Kau akan selalu menjadi milikku Jisung ingat itu " itulah yang dibisikkan Jaemin sebelum kembali menggerakkan pinggulnya.

"Mmmhhh akuhh milik muhhh"


•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•

End

Limerence || JaemSung OSWhere stories live. Discover now