Wajah Ryujin terangkat. Menatap Lia yang kini mengalungkan kedua tangannya dileher Ryujin yang berubah gugup. Lia berada terlalu dekat dengan wajahnya dan itu membuat wajah Ryujin seketika memerah. Walaupun mereka sudah berulang kali berciuman tapi melihat Lia sedekat ini dengan hanya menggunakan pakaian dalam membuat pipi Ryujin terasa panas.

"L-lia..." suara Ryujin berbata. Memundurkan sedikit tubuhnya dengan jantung yang berdegub sangat kencang.

"Aku bercanda, aku hanya ingin memelukmu..." Lia terkekeh melihat ekspresi yang Ryujin tunjukan. Mendekatkan tubuhnya pada tubuh Ryujin yang suhu tubuhnya sudah kembali normal.
"Kau hangat Ryujin..." lirih Lia. membaringkan kepalanya dibahu Ryujin. Menyatukan tubuhnya pada tubuh Ryujin hingga kulit polos mereka saling bersentuhan. Menciptakan getaran aneh yang membuat Ryujin tak dapat mengontrol pikirannya sendiri. Memikirkan hal yang sebelum ini tak pernah ia pikirkan sama sekali namun sekarang pikiran itu seperti berkelebat didalam bayangan matanya.

"...Lia....." panggil Ryujin.

"Huh?" Gumam Lia.

".....K-kau ingin melakukannya sekarang denganku?" Tanya Ryujin berbata. Terlihat ragu namun sesuatu didalam dirinya seperti terus mendorong untuk mengatakan hal yang sekarang menjadi inginnya.

Lia mengangkat kepalanya. kembali mengarahkan pandangan matanya kepada wajah Ryujin yang bertambah merah. dan menurut Lia, Ryujin benar-benar sangat lucu ketika wajahnya semerah ini.

"Apakah kau sedang bercanda?" Tanya Lia. tak menganggap serius perkataan Ryujin.

"......aku serius mengatakannya Lia" jawab Ryujin. Mencoba mengutarakan apa yang ada didalam kepalanya. "Kau ingin melakukannya sekarang denganku?" Ryujin mengulangi pertanyaannya. Menatap lekat Lia yang juga memandanginya dengan pikiran yang bercabang.

Lia terdiam. Untuk beberapa saat mereka saling berpandangan satu sama lain. Lia mendapati Ryujin yang terlihat mengepalkan kedua tangannya untuk mengumpulkan keberanian dan itu membuat Lia menarik segaris senyum dibibirnya.

Lia mengangkat tangan kanannya yang kemudian ia letakan diatas pipi Ryujin. Membelai pipi Ryujin sekali lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Ryujin.
Mulai menyentuhkan bibirnya pada bibir lembut Ryujin, mengecup bibir itu dengan kedua mata terpejam.

Ryujin membalas ciuman Lia. Melingkarkan kedua tangannya dipinggang ramping Lia. Namun Lia segera menarik tangan Ryujin dan menuntun tangan Ryujin agar mau menyentuh dadanya yang masih terbalut branya yang basah.

Ryujin terdelik melihat Lia melakukan itu. Namun kemudian Ryujin hanya menurut, menekan kelima jarinya pada dada Lia. Meremas dada Lia hingga Lia melepaskan ciuman mereka dan mengangkat wajahnya keatas. Lia terlihat menikmati pijatan tangan Ryujin didadanya. sedangkan Ryujin masih terlihat malu karena jujur ini pertama kalinya bagi Ryujin melakukan hal semacam ini. Dulu dia memang pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita tapi hanya sebatas pegangan tangan, berpelukan dan berciuman bibir tidak lebih.

"Apa yang kau lakukan?" Lia menatap Ryujin. Menyadari Ryujin yang tak bergerak dan hanya melihatnya tanpa melakukan hal lain yang bisa saja Ryujin lakukan padanya.

"A-apa?" Tanya Ryujin gugup.

"Kenapa kau hanya......tunggu, apakah ini pertama kalinya untukmu?" Tanya Lia dengan kedua mata melebar. Seperti baru tersadar jika mungkin saja ini pertama kalinya untuk Ryujin dan Lia tidak tau.

"Em....sebenarnya ini memang pertama kalinya untukku dan aku tak tau harus melakukan apa" jawab Ryujin dengan wajah bersemu merah karena malu.

"Kenapa kau tak mengatakannya?" Lia tertawa. Merasa sangat gemas dengan ekspresi yang baru saja Ryujin tunjukan, seperti anak kecil yang sedang kebingungan.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Where stories live. Discover now