Lia menjatuhkan gaun yang ia pakai kelantai. Meletakan lututnya diantara paha Yeji, menaiki tubuh Yeji yang kini terlihat menelan ludahnya sendiri melihat Lia berada diatas tubuhnya.

Jujur ini pertama kalinya Yeji diposisi ini. Biasanya dia yang akan memulai permainan mereka terlebih dahulu dan mendominasi karena memang Lia tak pernah suka mereka berhubungan badan apalagi memulainya terlebih dahulu.
tapi kali ini berbeda, Lia berada diatas tubuhnya dan entah mengapa dari sudut pandang Yeji sekarang Lia terlihat sangat seksi.

Lia mendekatkan wajahnya pada wajah Yeji, mendekatkan bibirnya pada bibir Yeji yang basah. Sangat dekat namun Lia tidak segera menempelkan bibirnya pada Yeji yang sudah kepalang bergairah dan hanya menarik ulur. Lia akan mendekatkan bibirnya pada Yeji dan ketika Yeji akan mulai menciumnya, Lia akan segera memundurkan wajahnya agar bibirnya tak menyentuh bibir Yeji. Terus seperti itu beberapa kali hingga akhirnya Yeji tak tahan dan menarik kepala Lia agar tak dapat lari lagi darinya.

Yeji melumat bibir Lia rakus. Menyalurkan hasratnya pada Lia yang tak dapat lagi ia bendung. Kini Yeji mendorong tubuh Lia kebawah hingga Lia berhasil terbaring diatas meja kerjanya. Yeji tak ingin lagi berlama-lama dan mulai melepas blazer yang ia pakai.

Yeji kembali melumat bibir merah Lia setelah melemparkan blazernya kelantai. Meraba tubuh Lia dari atas hingga bawah. Melakukan hal yang selalu ia lakukan pada Lia ketika mereka berhubungan badan.

Yeji melepaskan ciumannya dari bibir Lia ketika nafasnya mulai terasa kosong. memperhatikan Lia yang terlihat terenggah-enggah sama seperti dirinya. Wajah Lia terlihat sangat merah dan pemandangan seperti ini menjadi favorit Yeji. Menurunkan sedikit tubuhnya membuka paha Lia, melepas celana dalam yang Lia pakai dan bersiap menenggelamkan kepalanya disana.

.
.

"Aku akan menjemputmu besok pukul 6, jangan mencoba membuatku menunggu dan bersiaplah sebelum aku datang..." Yeji berucap dari dalam mobilnya pada Lia yang sudah ia hantar kembali kerumah.

Lia mengangguk. Merespon perkataan Yeji lalu berjalan masuk kedalam teras rumahnya tanpa mengantar kepergian Yeji. Membuka secara berlahan pintu rumahnya kemudian membuka flat shoes yang ia pakai.

Suasana rumah sudah sangat sepi dan gelap. Sepertinya orang tua dan adiknya sudah terlelap. Lia melepas shoulder bag yang ia bawa kemudian meletakan bag itu dimeja sesampainya dia didalam kamar. Duduk diatas kursi tempat biasa dia berdandan. memandangi wajahnya sendiri kedalam cermin didepannya hingga tak lama kemudian bayangan Yeji muncul dipermukaan. bagaimana Yeji mencumbu tubuhnya berulang kali. Bagaimana seharusnya hal itu tidak terjadi karena Lia sama sekali tak mencintai Yeji.

Mereka berhubungan hanya karena mereka ingin mencari keuntungan satu sama lain. Dimana Lia membutuhkan uang Yeji dan Yeji membutuhkan Lia untuk melepaskan hasratnya. meskipun pada kenyataannya uang yang Lia terima bukan untuk dirinya sendiri dan hanya untuk kepentingan orang lain.

Lia terlihat menahan nafasnya untuk beberapa saat. Sebelum akhirnya menarik laci meja riasnya, mengambil sebuah cambuk kayu yang sengaja ia simpan didalam laci itu supaya memudahkan dirinya untuk mencari.

Lia meletakan cambuk itu diatas meja. Berjalan menuju pintu kamarnya kemudian mengunci pintu itu agar tak ada seorangpun bisa masuk. Melepas gaun sebetis yang ia pakai lalu kembali mendekati meja rias. Mengambil cambuk yang tadi ia ambil didalam laci kemudian memegangi cambuk itu erat.

Mata Lia terlihat tertutup. Menghela nafasnya panjang lalu mengangkat tangannya, Mengarahkan cambuk kayu itu kebelakang tubuhnya sendiri hingga menghasilkan suara yang siapapun mendengar akan merasa ngilu. berkali-kali hingga kulit Lia mengeluarkan warna kemerahan yang berubah menjadi kebiruan dan kehijauan. Menghukum dirinya sendiri karena melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan. Menjual tubuhnya hanya demi materi dan jujur Lia sangat membenci itu. Ia bisa saja menolak tapi Lia selalu tak dapat mengatakan tidak dan pada akhirnya ia yang harus merasakan rasa sakit itu seorang diri.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt