Devovere || JaeYong

devovere.

Devovere
Jung Jaehyun x Lee Taeyong

Penafian:

Cerita ini adalah jaeyong dalam dunia lain yang mengambil dan terinspirasi dari Tian Guan Ci Fu (Heaven Officials Blessing) karya MXTX. Sehingga beberapa istilah dalam danmei (sastra homoerotika Tiongkok) yang akan digunakan, penjelasan tentang istilah tersebut akan ditulis dalam catatan penulis.

Karakter yang digunakan bukan milik penulis, penulis hanya meminjam anggota idola Korea NCT 127 dan karakter orisinil dari novel karya Mo Xiang Tong Xiu.

.
.
.

NSFW (R-18) for implicit sexual content.

Sejak ribuan tahun lalu, para manusia sudah paham jika dunia hanyalah tempat untuk singgah sementara. Tetapi, tidak banyak dari mereka yang mampu untuk melangkah dan menaikkan derajat untuk menuju kehidupan yang kekal. Bahkan, para kultivator(1) yang sudah berkultivasi(2) selama ratusan tahun belum tentu bisa mendapat panggilan dari surga. 

Bukan tidak bisa, hanya saja seleksi surga adalah hal yang begitu sulit. Pun juga sangat acak. Seorang manusia bisa saja masih hidup dan sudah dipanggil surga, tetapi bisa juga ketika mereka sudah kehilangan napas terakhirnya, surga baru menyapa. Dan orang-orang yang dipanggil surga ketika masih hidup, adalah mereka yang kemudian menjadi dewa-dewa utama.

Apakah ada kriteria utama agar seseorang bisa dipanggil oleh surga? Tentu, mereka yang dipanggil oleh surga adalah mereka-mereka yang memiliki kemurnian hati dan juga kejernihan pikir. Itu adalah syarat utama. Sekarang, berapa banyak manusia yang bisa melakukannya? Manusia adalah makhluk yang dibekali akal dan nafsu, ketika nafsu mereka menyetir laku, maka sudah pasti surga enggan mengulur kalbu.

Tetapi surga juga tidak sejahat itu. Manusia masih diberikan kesempatan untuk mencoba merayu surga. Mereka yang pernah terbalut nafsu masih bisa melakukan penebusan. Penebusan yang juga pemurnian atas segala yang pernah dilakukan atas dasar nafsu yang tidak bisa terhindar. Jika kemudian mereka lulus, surga akan mempertimbangkan apakah mereka akan diangkat ke alam keabadian atau tidak.

Sulitnya mencapai kekekalan hidup acap kali membuat para manusia menyerah dan hidup seadanya saja. Mengikuti ke mana kaki mereka melangkah tanpa berpikir terlalu panjang. Seringkali, mereka yang mengikuti langkah kaki terbawa terlalu jauh hingga tidak sadar jika mereka telah terperosok dalam jurang. Dan ketika mereka sudah tenggelam, mereka tidak bisa lagi naik. Mereka yang tenggelam adalah kemudian mereka yang lahir kembali sebagai hantu.

Berbeda dengan dewa, tidak semua hantu adalah makhluk yang kekal. Beberapa dari mereka menghilang ketika penyesalannya sudah selesai dan sudah terpenuhi. Sebagian hilang karena dewa-dewa yang ada di surga turun untuk membantai mereka. 

Pembantaian hantu sudah ada sejak dunia pertama kali menghadap masalah karena serangan mereka. Dan itu yang memicu adanya kenaikan dewa yang pertama kali. Mereka yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang-orang biasa, dengan hati dan pikiran yang jernih, terpilih untuk hidup kekal dengan kekuatan yang bisa membinasakan kejahatan.

Namun, hal ini memunculkan masalah baru. Semakin banyak dewa dan semakin kuat mereka, maka hantu yang lahir juga sama banyak dan kuatnya. Hantu-hantu yang terkuat biasanya disebut iblis dan hanya ada sebagian kecil dari mereka. Seorang dewa, bagaimanapun kuatnya mereka, belum tentu mampu menang melawan iblis.

Iblis hidup dari kekacauan manusia, dan sekarang, bagian dunia mana yang manusianya tidak kacau? Bahkan, dalam tingkat rumah tangga saja, seorang ayah yang memukul anak dan meneriakinya, sudah mampu menambah kekuatan iblis dan membuatnya lebih kekal.